Punya Dua Ibu: Ambil Hikmahnya Saja
Hwiiiii… Akhirnya Popcorn ku jamah lagi. Setelah beberapa hari meratap berharap ada yang mau ngasih pulsa gratisan untuk modem, akhirnya sore ini Aku menyerah dan memutuskan untuk beli pulsa sendiri. Dan, jeng jeeenggg,.. Aku online lagii. Hehe.. Maaf yaaa,. Buat temen-temen yang gak pernah di kunjungi rumahnyaa, tapi Aku siap berjalan-jalan lagi. Ntar malem dehh,. InsyaAllah..
Ehh,. Ada apa selama beberapa hari ini ya??? *clingak-clinguk gak jelas*.
Well,. Hari ini, tepat tanggal 22 Desember 2011. Seluruh rakyat Indonesia sedang merayakan yang
namanya “HARI IBU”. Gak di facebook,
gak di twitter, gak postingan sohibloger, semuaaaa ngomongin tentang Hari Ibu. Aku???
Sempat ngetwit sekali doank sih, singkat, padat, jelas: HAPPY MOTHER’S DAY… dan berkirim sms ke Mama sama Tante: Selamat
Hari Ibu…!!! *tanda serunya tiga, entah
maksudnya apa*
Sebenernya Aku gak pengen
bahas tentang Hari Ibu. Entah kenapa dari dulu memang tidak terlalu,.. apa
ya??? Bukan tidak tertarik, mungkin lebih tepatnya bingung, mau nulis apa di
Hari Ibu. Cuman, berhubung hari ini hari Ibu dan hasrat untuk posting sudah
menggebu-gebu, jadilah, mau gak mau nulis tentang ini. Di bilang ikut-ikutan? Aku
jawab dengan tegas: YA!!! Karena sebenernya di draft sudah ada postingan tentang
Jelajah Potensi Wisata Bawean part
terakhir *akhirnyaaaa…* Cuma rasanya
gak pas aja momennya. Yahh,. Jadinya untuk postingan itu di pending dulu. Mungkin
besok, mungkin lusa, atau, mungkin tepat setelah postingan ini??? Bisa jadi…
Yang mau kuceritakan disini, sebenarnya masalah pribadi. Dan
jujur, dari dulu Aku tidak terlalu suka membahas tentang ini. Tapi entah
kenapa, tadi waktu pulang habis beli pulsa, rasanya pengen aja nulis ini. Yahh,.
Aku sih mikirnya pengen share aja. Siapa
tau dari sohibloger yang lain ada yang mengalami hal serupa, dan bisa share pengalamannya juga. Asik kan???
Ini masalah selalu Aku hadapi sejak dulu, entah SD, SMP,
atau SMA, saat dapat tugas untuk membuat puisi tentang Hari Ibu, atau cerpen,
atau tulisan curhat *macam postingan ini*
yang berkaitan dengan Ibu, selalu saja bingung. Nulis tentang apanya ya??? Dan belakangan
Aku menyadari, mungkin kebingunganku itu berasal dari diriku sendiri, yang “merasa”
dan “sungguh nyata”, memiliki dua orang Ibu. Yapp,. Secara biologis pastinya cuma
satu. Tapi secara… *secara apa ya
namanya???*, mungkin secara “manusiawi”, Aku punya dua Ibu. Satu, yang
biasa kupanggil Mama, dan satu lagi,
yang biasa kupanggil Tante *mungkin sohibloger disini ada yang sedikit-banyak
merasa, bahwa sebagian besar cerita-ceritaku disini, lebih banyak menyebut
tentang “Tante” dari pada “Mama”???* yah,. Semoga keheranan itu akan
terjawab di postingan ini. yukk lanjut baca.
Ehmm.. Mama, pastinya yang melahirkan Aku. Sekarang beliau
tinggal di Kalimantan, bareng sama Papa, Kakak, dan kedua adikku *walaupun secara fisik kedua orang adikku
tinggal terpisah untuk sekolah di dua tempat yang berbeda, tetapi keduanya
masih berada di tanah Borneo*. Sedangkan Aku, sejak umur dua tahun *kurang-lebih*, sudah ikut tinggal
bersama Tante di Gresik. Kalau Aku ditanya, pastinya Aku akan menjawab Mama-ku
lah Ibuku. Tapi kadang sering juga kalau ditanya, “Anaknya Mbak Dian ya???” *Dian itu nama Tanteku*, dan Akupun dengan
tidak ragu menjawab, “Iya..”. Bingung??? Hehe,. Sama. Aku juga bingung *plakkk*
Hmmm.. kalo misalnya di cari dari awal, apa sih artinya Ibu???
Yang Aku tau, beliau itu yang melahirkan
kita, mengasuh kita, hingga kita beranjak dewasa, memberikan kasih sayang yang
tak terhingga untuk kita. Begitukah??? Aku kurang tau, dan males googling. Tapi
jika benar artinya seperti itu, berarti memang sosok Ibu dalam hidupku ada dua,
ya mereka itu, Mama, dan Tante. Kalau di tanya, lebih dekat mana Aku dengan
Mama atau dengan Tante??? Aku akan jawab dengan tegas bahwa Aku lebih dekat
dengan Papa!!! Hahahaha…
Emang bener kalo itu. Biasanya kalo curhat, seringnya sama Papa. Kalo ada masalah, seringnya cerita sama Papa. Kalo lagi pengen nangis, nangisnya ke Papa. Kalo pulsa habis, mintanya juga ke Papa *lhohh*. Hihi… tapi bener laaahh. Cuma, kalo pertanyaannya di balik, antara Mama dan Tante, mana yang lebih mengenalku, mungkin bisa di bilang Aku lebih dikenal oleh Tante. Gimana nggak, lha wong dari umur dua tahun sampe segede ini hidupnya sama Tante. Ketemu Mama paling setahun sekali kalo lagi libur dan pulang ke Kalimantan. Tapi kalau masalah kontak, smsan, telpon-telponan, ya lebih seringnya sih sama Mama *yaaaiyaaalaahh.. ngapain juga telpon-telponan sama orang serumah?!?!?! << sotoy*.
Iya sudah, itu deh,. Pokoknya kesimpulannya, Aku punya Ibu
dua. Siapa itu??? Mama dan Tante *bukan Mama dan Aa’ yaa.. hihihi*.
Dulu, waktu SD dan SMP, Aku sering mempermasalahkan tentang
ini. Aku ingat, Aku sering marah jika orang lebih mengenal Aku sebagai anaknya
Tante. Yahh,. Mungkin emang belum ngerti juga sih akunya. Dan Aku ingat, dulu
waktu SMP kelas satu, pernah curhat sama seorang guru Bahasa Indonesai, namanya
Bu Ida (Alm), tentang kebingunganku
ini. Dan beliau menanggapi dengan cara yang sangat bijaksana. Gampangnya sih
seperti judul postingan ini, ambil hikmahnya saja.
Setelah dijelaskan dengan panjang lebar, sambil mencuri-curi
waktu saat pelajaran Bahasa Indonesia di kelas, beliau memberikan penjelasan
tentang hikmah dibalik keadaanku. Dan perlahan-lahan, Akupun bisa mengerti dan
menerima kondisi itu. Hingga pada akhirnya, sampai saat ini, Aku bisa menerima
baik Tante maupun Mama, sebagai Ibuku. Padahal, sebelum itu, jujur Aku katakan Aku
amat sangat jauh dengan Tante. Entah kenapa Aku menganggap Tante itu orang
lain, bukan siapa-siapaku. Hingga Aku menjaga jarak, dan sering merasa tidak
nyaman berkumpul dengan Tante dan keluarga yang lain. tapi Alhamdulillah,
masa-masa itu telah berlalu. Sekarang bisa jauh lebih terbuka dengan Tante,
bahkan lebih mirip ikatan pertemanan daripada ikatan orang tua dan anak, mungkin karena Tanteku yang
lumayan gaul juga orangnya. Misalnya, masalah fashion yang seleranya Tante tuh persiiiissss banget sama Aku. Beda
sama Mama, selera fashionnya Mama berbalik
seratusdelapanpuluh derajat denganku!!!
Trus, hikmahnya apa punya Ibu dua??? *mikir di pojokan*
Hmm.. kalo Aku sebutin satu persatu, pastinya bakal bingung
sendiri ya Akunya. Yah,. Aku akan mencoba mengingat-ingat tentang omongannya Bu
Ida. Semoga bisa.
Satu hal yang paling kuingat, kata beliau, harusnya Aku
bersyukur punya dua keluarga. Jadinya, bisa dipastikan lebih banyak yang sayang
sama Aku, lebih banyak yang doain Aku, lebih banyak yang perhatiin Aku. Bukannya
tiap orang suka diperlakukan seperti itu??? Dan yahh,.. Aku tidak menyangkal
sedikitpun apa yang dikatakan beliau.
Selain itu, jadinya juga lebih banyak ‘tempat’ untuk
berbagi. Kalo ngomongin fashion, berita-berita terkini dan semacamnya, ceritanya
sama tante. Gitu juga kalo ijin mau pergi naik gunung, ijinnya sam Tante *kalo sama Papa gak yakin dapet ijin soalnya.
Hehe…*, kalo ngomongin masalah agama, pakarnya Mama. Kalao ngomongin
tentang kehidupan, lebih seringnya sama Papa. Yahh,. Enak kan??? Dan pastinya
InsyaAllah jauh lebih ‘aman’ daripada berbicara dengan orang luar yang baru
kenal sehari-dua hari.
Dulu juga sering sukak ngelihat halaman depan buku Rapor,
baik SD, SMP, maupun SMA. Kenapa??? Karena semua titik-titik terisi penuh, kan
Tante sudah menduduki jabatan sebagai waliku yang sah. Jadi perlu di tulis juga
donk. Hihihi.. *ini gak penting*
Terus lagi, enaknya punya dua Ibu (dan dua keluarga) itu ya
bisa dapet uang jajan dobel. Satu dari Tante, satu dari Papa, dan kadang Mama
juga ngasih. Tuh kan??? Enak banget kan??? Hihihi…
Serta hikmah-hikmah lainnya yang gak bisa Aku sebutin
satu-persatu. Kalau ingin tau apa saja hikmah tersembunyi itu??? Silahkan coba
sendiri saja, punya dua Ibu. Hehe…
Yahh,.. apapun kondisi yang kita alami, semua harus di syukuri. ‘coz everything has their own beauty…
Belakangan Tante sering nyuruh Aku manggil beliau tidak
dengan sebutan “Tante”, melainkan “Ibu”. Entah kenapa Aku enggan melakukannya,
walaupun terkadang sedih juga karena Aku gak bisa menuhi keinginan Tante yang
satu itu. Bisa jadi karena sudah terbiasa dengan sebutan “Tante”, atau khawatir
dengan memanggil “Ibu”, akan ada konsekuensi baru yang harus kupenuhi. Yahh,. Entahlah.
Tapi semoga Tante gak sedih juga dengan penolakanku itu. Seperti kata
Shakespear, “apalah arti sebuah nama…”, toh tanpa di panggil Ibu pun, Tante
sudah Aku anggap sebagai Ibu-ku.
Iyawes,.. udah itu aja curhatannya ditengah gerimis sore ini. Dan sekali lagi, SELAMAT HARI IBU, untuk Mama dan Tante, serta semua Ibu di seluruh dunia, dan juga Kamu, para calon Ibu. ^^
Asik punya 2 ibu.
ReplyDeleteselamat hari ibu ya teteh :)
di balik jalan Tuhan pasti ada kebahagiaan di ujungnya :D
ReplyDeleteJauh dari ortu ya...
ReplyDeleteBtw kenapa ga tanda serunya sepuluh aja x)
@Asep Saepurohmaniya donk,. asik donk.. slamat hari ibu jugaak :D
ReplyDelete@Andaka Pramadyastujuuuuuuuuuu!!!! :D
ReplyDelete@Untje van Wiebsiya mbak, tapi dengan kecanggihan teknologi sudah gak berasa jauh.
ReplyDeletehahaha.. capek ngetiknyaaa :P
asiik harusnya mbak bisa punya dua ibu....
ReplyDeleteibu kan seorang perempuan yg menyayangi kita...
nah berarti mbak mae punya doble kasih sayang...
:)
Sepakat dengan judulnya Mbak
ReplyDeletesemua yg telah digariskan oleh-Nya kepada kita pasti ada hikmah dan maksud sendiri..
semoga selalu sukses dan bahagia...
kayanya yang paling enak ini deh, "enaknya punya dua Ibu (dan dua keluarga) itu ya bisa dapet uang jajan dobel. Satu dari Tante, satu dari Papa, dan kadang Mama juga ngasih"
ReplyDeleteSaya jadi ingat nenek saya justru baca kisah ini. Kisahnya sih hampir mirip, cuma saya diasuh sama nenek dari kecil hingga lulus SMP di kota yang berbeda dengan orang tua tinggal. pas SMA disuruh tinggal ama orang tua, ditakutin salah arah pada saya yang mulai jauh dari harapan... #wkwkwkwk kok jadi curhat gini...
Tapi, yaaa seperti alasan gurunya Mae,seharusnya kita bersyukur karena lebih banyak yang sayang sama kita, lebih banyak yang ngasih perhatian ke kita, dan lebih banyak dapat 'pesangon' tentunya.. :D
Selamat hari Ibu deh buat Ibu yang tangguh dan tahan banting..... :)
Asik ya makin banyak yg sayang, merhatiin, ngasih duit hahah
ReplyDeletepuanjang nya.. :D
ReplyDeleteselamat hari ibu... semoga keluarganya menjadi keluarga cemara...
@zoneyapsss.. stuju sama kamu :D
ReplyDelete@apikecilamiin,. trimakasiii :)
ReplyDelete@Samhahaha.. sepertinya yang jadi kuncinya ini "pesangon" nya ya.. :p
ReplyDelete@Baha Andeskak Baha mau jugak???
ReplyDelete@Anaskalau yg dimaksud postingannya, masih banyak yang lebih panjang dari ini *promosi*
ReplyDeleteslamat Hari Ibu jugaaa :D
hehe, ribet yaa mae.. tapi yg jadi pertanyaan, kenapa kamu bisa tinggal sama tante kamu dari umur 2 tahun??
ReplyDelete@dhenok habibiejyaahhh.. pertanyaan ini muncul juga.
ReplyDeletehemm.. bingung jawabnya Dhe, soalnya aku lupa.hihihi.. tapi katanya, dulu itu di rumah Tante sepi, cuman berdua, Tante 1 dan Tante 2, belum ada yg nikah. orang tua sudah meninggal semua.
trus aku disuruh tinggal situ buat ngeramein. dan katanya juga, aku dulu pas main ke rumah ini gak mau pulang. macem betah gitu dehh.. iyaudah sekalian aja suruh tinggal.
kurang lebih gitu sih Dhe, moga puas yaa dengan jawabanku.hehe
hemm 2 ibu. Satu yang berdarah-darah melahirkan dan menyusui, dan satunya lagi berdarah-darah merawat dan membesarkan. Keduanya memiliki jasa yang luar biasa.
ReplyDelete@Fifinsaaaaaaaaaaaaaangat besar :D
ReplyDelete@armaesecara tersirat iyaa...hahahahah :D
ReplyDelete@Samhahaha.. yahh,. semoga kita tidak jadi anak durhaka. :D
ReplyDeletebaru bisa komen sekarang dhek.
ReplyDeleteHemmm, selamat datang kembali dan kita bersua lagi di dunia blog :)
.
Emm... Banyak sekali warna yang mewarnai perjalanan hidup sampean ya dhek. :)
@Si Roniiyaa mas,. gak papa.hehe..
ReplyDeletehemm.. tiap orang pasti punya warna warni sendiri deh,. pasti itu. sekarang tinggal mau dibagi dengan yang lain, atau dinikmati sendiri saja :)
Hikmahnya kamu punya dua orang yang menyayangimu sama besarnya. <3
ReplyDelete@Alvi Syahrinyapsss.. betul banget. hehe :)
ReplyDeleteemmmm coment appa yya ,,,, ?? hehehehe
ReplyDelete@hatetheworldhahaha.. terimakasih atas komennya :D
ReplyDeleteYuk ah, saya lanjut ke posting-an Bawean aja... :D
ReplyDelete*ini komentar junk banget* LOL
@Asopahahaha.. disini tidak ada paksaan untuk berkomentar seperti apa kok Asop :)
ReplyDeletemakasih infonya, udah diterapin di blog :3
ReplyDelete@Yustie Amandahwii.. sudah berhasil ya? slamaaatt... :D
ReplyDeleteYah, semua harus disyukuri, beruntung sekali... *Speechless yang, :)
ReplyDelete