Gresik Islamic Book Fair 2011
Tanggal 7-13 Desember 2011 yang lalu, di Gresik ada acara “Gresik Islamic Book Fair 2011” yang
diadakan di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jl. Pahlawan Gresik *deket banget sama rumahku*.
Sebenarnya, sudah cukup lama juga Aku tau tentang acara itu.
Tapi entah kenapa, semenjak awal acara itu muncul, Aku kurang begitu tertarik.
Mungkin agak trauma juga ya, mengingat beberapa kali sebelumnya pernah
menghadiri acara serupa yang diadakan di Malang, dan aku tidak menemukan
satupun buku yang menarik perhatianku—apalagi untuk ku beli dan kubaca.
Jadinya, walaupun setiap kali lewat di depan GNI, dan si Tante selalu
menawarkan untuk masuk, aku selalu menolak. Enggan.
Pas tanggal 13-nya, malam, sekiranya ba’da Isya’, aku
disuruh tante pergi ke ATM untuk ngambil uang, setelah itu, sempat singgah
sebentar ke counter langganan untuk beli pulsa, lalu pulang. Begitu melewati
perempatan GNI, entah kenapa aku tiba-tiba ingin singgah. Mumpung hari terakhir
juga. Dan sedikit ada rasa sayang juga jika melewatkan even itu begitu saja.
Akhirnya ku belokkan si hitam menuju tempat parkir sepeda motor, yang malam itu
sudah hampir penuh.
Minta karcis parkir—sekaligus bayar, langsung menuju pintu
masuk, dan whaoww.. it’s so crowded!!!
Banyak banget orang di dalam. Termasuk juga stand-stand kotak-kotak yang
walaupun sudah tertata rapi, tapi tetap terlihat semrawut karena jarak stand
yang satu dan yang lain sangat dekat, hingga lorong untuk berjalan hampir tidak
terlihat, ditambah dengan pengunjung yang bisa di bilang tidak sedikit.
Satu, dua, tiga stand ku lewati, yang sebagian besar
menyediakan buku-buku Islam. Bukannya tidak tertarik *ngaku aja kenapa sih?!?!?!*, oke, Aku mengaku aku tidak tertarik *hahahha*, tapi aku juga punya alasan
lain disamping itu, yakni, dirumah sudah banyak tersedia buku-buku semacam itu.
Sebut saja Mutiara Riyadhushshalihin, Bulughul Maram, dan Sirah Nabawiyah. Aku
tidak pernah menyentuhnya, kecuali saat aku menyampuli mereka semua dengan
plastik. Ohh,. Bukan, Aku ingat pernah mencoba membaca Sirah Nabawiyah, tapi
setelah beberapa lembar berlalu, rasa kantukku tidak tertahankan hingga
kuputuskan untuk berhenti membaca. Jadi yaa.. daripada Aku mencoba membohongi
diri sendiri, yasudah, kulewati saja stand-stand macam itu. :D
Hampir melalui ¼ rute, aku menemukan sebuah stand yang
menyediakan buku-buku populer yang di tiap raknya ada keterangan jenis-jenis
bukunya. Rak yang paling dekat denganku, berlabel “Traveling”, dan disitu
terdapat beberapa buku yang hampir semua judulnya mengandung kata “Travel”,
“Traveling”, atau “Traveler”. Aku teringat salah satu buku yang sepertinya
sering di bahas oleh beberapa sohibloger, tapi aku lupa judul pastinya. Karena
malas mengingat-ingat, jadilah aku tinggalkan rak tersebut.
Beralih ke rak selanjutnya, ada label “Best Seller” di
atasnya. Nah, cocok nih untukku, yang sedang tidak tau ingin mencari buku macam
apa. Karena, buku-buku yang masuk dalam kategori “Best Seller” biasanya memang
recommended *kecuali buku-buku tips sukses berbisnis yang kulirik saja tidak*.
Dalam rak tersebut, Aku menemukan dua buku yang menarik perhatianku, yang
keduanya merupakan buku bergenre biografi. Satu buku, membahas tentang Presiden
Indonesia ke tiga, Bacharuddin Jusuf
Habibie (BJH), dan satu lagi membahas tentang seorang Business Man sukses nan
nyentrik dengan ciri khas ‘sepatu kets’nya, Dahlan Iskan. Keduanya unik, dan Aku sempat bingung untuk
memilihnya. Satu buku, bersampul warna hijau tosca bergambar wajah BJH, dan satu lagi berwarna putih dengan
karikatur Dahlan Iskan yang sangat unik. Setelah lama berpikir, akhirnya Aku
putuskan untuk mengembalikan kedua buku tersebut pada tempatnya. Coba lihat
yang lain dulu saja…
Berputar-putar, dan kejadian yang sama terulang: beberapa
stand hanya kulewati saja. Hingga berbelok ke bagian buku-buku yang harganya
sangat murah, hanya 5000 rupiah saja!!! Whew…!!! Ada satu buku, yang cukup
menarik perhatianku. Terlihat betul kalau itu buku lama, dan sangat tipis. Aku hanya
membaca sekilas, karena disisi lain Aku juga berpikir, jika saat itu Aku berada
di toko buku—bukan pameran, maka Aku akan bersedia berdiri agak lama untuk
membaca buku tersebut. Tapi sayangnya tidak, dan Aku berpikir bahwa membaca
buku hingga habis di tempat itu, merupakan suatu tindakan yang kurang bijak
rasanya. Jadilah, Aku meninggalkan stand buku-buku murah, lalu melanjutkan
perjalan. Yak, tinggal setengah rute lagi.
Sampai di ujung rute, Aku menemukan beberapa novel bagus,
yang menurutku pada saat yang bersamaan juga di pajang di beberapa toko buku
ternama dibawah label “BEST SELLER”.
Kutaksir sih harga normalnya diatas 50-60ribu. Tapi pada pameran tersebut,
semua buku dipukul rata: 35ribu rupiah
saja!!! Lumayan banget nih kayaknya. Sempat memilih-milih sebentar, lalu Aku
memutuskan untuk mengambil sebuah buku, kalau tidak salah, judulnya “Orang
Miskin Dilarang Sekolah”. Aku kurang tau karyanya siapa. Sempat Aku baca dan Aku lihat-lihat buku itu sejak lama, sambil mencari-cari Mbak ato Mas yang jaga
stand tersebut. Tapi gak ketemu :(. Mungkin karena sudah kelamaan nunggu ya,
jadi minatku untuk membeli buku tersebut luntur sudah. Dengan perlahan, Aku
kembalikan buku tersebut ke tempat Aku mengambilnya sebelumnya. Hmmm… belum
dapat buku apa-apa, akhirnya Aku memutuskan untuk kembali ke stand awal tadi,
tempatku ‘melirik’ beberapa buku biografi.
Begitu sampai di stand yang kumaksud, mataku langsung
tertuju pada satu buku berwarna hijau, cukup tebal, bergambar wajah seorang
bocah sedang membaca buku dan seorang samurai yang berwarna merah, yang cukup
menarik perhatianku. Tiba-tiba saja Aku terpikir, yeahh.. Aku ingin membaca
buku yang agak tebal. Setelah Aku tanya harganya, ternyata buku tersebut hanya
di bandrol seharga 20ribu rupiah
saja!!! Sesaat setelah Aku juga mengambil salah satu buku biografi yang ada, langsung
menuju ke Mas-mas penjaga stand, dan memberikan sejumlah uang. Yak, cukup
dengan limapuluhsekianriburupiah, dua buah buku sudah di tangan. Tapi Aku tidak
langsung pulang, karena ternyata malam itu ada pengundian doorprize *beginikah
tulisannya???* berhadiah satu buah netbook. Lumayan lah ini kalau dapat. Lagipula
syaratnya mudah. Kita hanya perlu menukarkan struk belanja senilai minimal
50ribu rupiah untuk ditukarkan dengan satu kupon undian. Lumayan seneng juga
waktu ngisi biodata di kupon undian itu, tapi mendadak jadi rada’ lemes, karena
tau bahwa ada rombongan keluarga yang langsung memborong hingga lebih dari tujuh
kupon. Hwewww… peluangku untuk dapat undian itu sepertinya 1:10000000000000000
yaaa… *hitung sendiri ‘0’ nya, aku ngasal
aja tuh ngetiknya =))*
Waktu masih menunjukkan jam delapan malam lebih, sedangkan
pengundian akan dilaksanakan jam 20.45 malam itu. Daripada pulang trus nanti
balik lagi, akhirnya Aku memilih untuk mengikuti talkshow, yang diadakan di area parkir GNI.
Talkshow ini juga
merupakan salah satu ciri khas acara Islamic
Book Fair, baik di Gresik maupun di Malang. Namun sayang, sepanjang Aku
perhatikan, yang menghadiri talkshow
ini terkadang sangat minim. Begitu juga dengan minat pendatang acara Islamic Book Fair, untuk sekedar
berhenti sejenak dan mendengarkan Talkshow
ini sepertinya hampir tidak ada. Hampir sama seperti malam itu juga, namun kondisinya sudah jauh lebih ramai. Mungkin karena mereka semua juga menunggu undian??? entahlah. Tapi yang pasti, saat Aku memutuskan
untuk menikuti talkshow, beberapa
kepala sempat menengok kearahku sesaat setelah Aku mengambil kursi di deretan
agak belakang. Tapi Aku santai saja, dan pura-pura sok cuek *padahal ngerasa juga kalo lagi diliatin :P*.
Talkshow malam itu
bertema “Gresik Kota Santri”. Untuk pembicaranya,
ada dua orang, yang pertama adalah Cak Kris *atau
Cak Tris??? Mohon di koreksi kalau salah*, satu lagi, Aku kurang tau
namanya :(, plus seorang moderator sebagai moderator *anehhh ini bahasanya*. Dari kedua nara sumber yang ada, ternyata
arti kata “Santri” dari “Gresik Kota
Santri” memiliki makna yang beranekaragam. Dari Cak Kris, Aku menyimpulkan
bahwa nama “Santri” sendiri itu diambil dari budaya masyarakat Gresik, yang memang sebagian besar adalah santri *murid pondok pesantren*. Disamping itu,
keberadaan dua makam Walisongo, yakni Makam
Maulana Malik Ibrahim dan Makam
Sunan Giri, semakin menunjukkan bahwa Gresik adalah Kota/Kabupaten yang
kental dengan nuansa Islam. Beda hal nya dengan pendapat dari narasumber yang
lain, beliau menjelaskan bahwa kata “Santri” itu sendiri merupakan akronim
dari,.. mmmhhh… dariii…. Apa yaaaa….???? Kok jadi lupa gini??? Mmmhh,. Oke, sepertinyaa..
“Santri” itu akronim dari Santun,
Tertib, Rapi, dan Indah. Oke, semoga tidak salah *lagi, kalau ada yang salah mohon dikoreksi yaaa..*. Talkshow itu, sebenernya bahasannya
menarik, dikemas dalam bentuk yang tidak formal, membuat pendengar lebih mudah
mencerna apa yang sedang di bahas. Tapi sayang, ketidak formalan itu Aku anggap
‘agak keterlaluan’, sehingga,
narasumbernya pun bisa bebas merokok di sela-sela perbincangan yang cukup
hangat itu. Sayang banget deh. Walaupun mungkin memang lokasi talkshownya di tempat terbuka, tapi Aku
sendiri secara pribadi menganggap kalau hal itu bukan merupakan satu tindakan
yang tergolong sopan.
Sudah hampir jam sembilan, dan acara pengundian satu buah netbook itu diselenggarakan juga. Yang bertugas
mengambil undian adalah Cak Kris, ditemani oleh moderator dan panitia. Begitu undian
diambil dan dibacakan, ternyata yang keluar bukan namaku. Huuu..huuu… :(( *bertambahlah daftar ketidak beruntungankudalam hal undi-mengundi*.
Selesai pengundian, disaat yang bersamaan pula Gresik Islamic Book Fair 2011 ditutup,
dan aku segera pulang ke rumah. Udah, ceritanya gitu doank.
Ehh,. Pengen tau buku yang aku beli??? Oke deh, ni aku kasih
gambarnya yaaa… :)
Yang bukunya BJH, sudah selesai kubaca. Sudah berniat untuk
membuat book review atau resensinya, tapi masih sebatas niatan
saja. Doakan saja lahhhh… :)
Oia, dari Talkshow
itu, aku mendapat informasi kalau sebenarnya Cak Kris itu adalah seorang
blogger. Dan, aku juga sempat mencurigai, bahwa salah satu dari audiens yang aktif
bertanya malam itu, adalah Cak Peyek, salah seorang aggregator di nggersik.com
dan juga pemilik My Little Homeland. Tapi Aku hanya curiga saja, gak berani
langsung nyapa, takut salah juga. Yahh,. Semoga suatu saat bisa bertemu dengan
para ‘sesepuh’ blogger di Gresik. Amiiinn… :)
orang miskin dilarang sekolah..
ReplyDeletebagus tuh mbak bukunya, buku itu dijadikan materi waktu pengkaderan tingkat jurusan ketika saya memasuki gerbang kuliah..sangat menarik..
di Semarang juga sering ada book fair gini, tapi umum sih sifatnya :D
ReplyDeletekadang suka pengen datang tapi sesaknya dan musti sabar nyarinya itu loh yang bikin keder hhehhe
buku habibie-nya keknya bagus tuh Mbak, ayo di review :D
di makassar juga sering ada pameran buku kayak gini. tapi sayang biasanya saya kurang beruntung karena di adakan pas lagi kurang pemasukan heheeh..
ReplyDeletebtw, salam
baru liat header barunya..
tambah keren dan fresh...
Wah sudah lewat ya nduk.
ReplyDeleteArtikel ini berbahasa Indonesia. Mengapa kata penyambungnya menggunakan kata asing ya, sebaiknya diganti denngan kalimat ” Baca Selengkapnya” atau “Lanjutkan ”
Bagaimana cara menggantinya, pakde ?
Simak tulisan Cak Cholik di BlogDetik —> http://cakcholik.blogdetik.com/2011/12/29/7-langkah-mengganti-kata-more-di-blogdetik/
salam hangat dari Surabaya
@Endyoia? whewww.. moga besoks-besok bisa baca buku itu dehh. makasi yaa infonya :)
ReplyDelete@Fiction's Worldiya,.. gak semua buku di display dengan penataan yg baik, jadi kadang menyulitkan untuk melihat2 semua buku yang ada.
ReplyDeletesudah di rencanakan. sabar yaaa :)
@arman rahimhahhayy.. iya,. aku juga sudah lama yaa gak main di blognya mas Arman :)
ReplyDelete@CakCholik di BlogDetikjyahh.. blog ini platformnya blogspot Pakde, bukan blogdetik,.
ReplyDeletedan penggunaan Bahasa Inggris, memang sengaja. kan semua menu tab, link, dll pilihannya pakek Bahasa Inggris :)
The Last Samurai kaya'a ada film'a ya ?
ReplyDeleteAku kagak suka beli buku langsung ke Toko Buku,soalnya mending liat2 review di online store gramed biar kagak ngabisin waktu & tenaga,hehehe
Paling aku suka,buku yang bergenre biography kaya punya Hillary Clinton dll,
Anda masih belum beruntung Kak hehehe, baru tau artinya SANTRI itu Santun, Tertib, Rapi, dan Indah, kapan² di review ya Kak bukunya
ReplyDelete@Andyaku juga seringnya gitu, tapi yang kemarin bener2 gak ada gambaran lagi cari apa.
ReplyDeleteheheh.. banyak juga yang mengira kalau buku itu sama dengan film The Last Samurai yg diperankan Tom Cruise *kalo gak salah*, tapi buku ini bener2 beda, beda banget sama film itu... :)
@Sofyanaku juga baru tau setelah ikut mengukuti Talkshow itu.. hehe..
ReplyDeleteiyaa,. insyaAllah nanti bikin reviewnya bukunya Kang :)
komentar bertingkat tak bisa digunakan di versi hp, tapi blogmu (dan blog sumbermu) masih dapat dikomen secara normal
ReplyDelete(kalau aku lain lagi, di hp ga bisa dikomen secara normal/musti klik reply)
@Ario Antokohwii.. lain lagi kalo gitu.
ReplyDeletemas Ario blognya ap sih? tiap kali aku buka linknya, kok malah nyambungnya ke G+, bukannya ke profil blogger.. :(
Ga beli buat hadiah GA gitu mbak? Kali aja mau ngadain GA... :P
ReplyDelete@armae
ReplyDeletedi profil G+ klik aja Catatan R10 (Contributor to) itu blog utamaku
*aku sudah tahu masalahnya, ternyata aku pilih setting Custom (mobile template) dan itulah yg membuat blogku ga bisa dikomen normal di versi hp
**sekarang aku sudah rubah settingannya (pakai default template mobile milik blogspot) -- sekarang sudah bisa dikomen normal seperti blogmu :)
@Ario Antokoalhamdulillah kalau sekarang sudah normal kembali... :)
ReplyDeleteoohh.. ternyata di situ ya,. aku gak tau. soalnya gak pernah maen G+. hehe *gaptek nihh*
@Untje van Wiebshahahha.. mbak Una mau jadi donatur??? boleh bolehhhh :p
ReplyDeletehemm untuk buku habibie yang itu saya belum punya. Yang saya punya yang "Habibie & Ainun".
ReplyDeletesedang yang berbau samurai pengen banget beli buku "the swordless samurai"
*setuju mbak... menurutku juga kurang sopan, masak narasumber merokok di ruangan.
kapan yah acara gituan ada di kota gue..
ReplyDeletemohon untuk berkomentar juga disini :
http://ariefungu.blogspot.com/2011/12/merevisi-uud-1945-mengenai-kewenangan.html
Hihihihi, itu buku "Habibie kecil tapi otak semua" ada dua seri lho, kamu punya semua, Mae? Lucu lho, saya udah baca.
ReplyDeleteSaya jadi semakin kagum dengan Pak Habibie. :)
Supaya kamu makin kagum, kamu harus baca buku "Ainun & Habibie". ;)
@fifindi buku ini juga beberapa kali di sebut tentang buku itu mas Fifin, jadi penasaran jugak pengen baca... :)
ReplyDelete@Arief Soottaaabiasanya tiap kota ada bukan sih???
ReplyDeleteoke, segera meluncur
@Asophoia?? aku baru punya satu ini doank.. hwaa..jadi pengen lagii, sama yang Habibi & Ainun jugaak. huuhuuu...
ReplyDeletedan memang ya, baca buku ini makin bikin kagum dengan BJH :)
wah saya justru lebih seneng baca sirah Nabawi, Sirah sahabat dan sejenisnya karena dari situ banyak hal yang tak terduga bisa kita serap maknanya.
ReplyDeleteThe last samuarainya lebih seru yang film ato novel ya?
@armaetest koment
ReplyDeletehm kapan coba di sukabumi ada bookfair :( hiks
ReplyDelete@Djangan Pakiesini tes ngapain ya Pak Ies??
ReplyDelete@Djangan Pakiessemoga suatu saat bisa baca itu pak Ies :)
ReplyDeletelhoh lhoh.. beda loo.. gak ada hubungannya antara film dan buku itu.. haduuhhh :(
@Asep Saepurohmanmakanya main ke Gresik :p
ReplyDeleteowalah mbak armaee ki priyayi gresik tah...
ReplyDelete:)
wah, asik ya belanja buku...
ReplyDelete@zonepriyayi??? itu artinya apa ya??? gak bisa bahasa jawa... :((
ReplyDelete@Sang Cerpenis berceritabangett Mbak :)
ReplyDeleteminjem ya mae :p @armae
ReplyDelete@Baha Andesmau pinjem buku yang mana Kak?? :)
ReplyDeleteMAEEEE.. dhe punya lho bukunya Habibie dan Ainun.. Hahahahahaha.. seneng banget pamer ke Mae gini.. :p
ReplyDelete@armaeSaya mau nunggu review tentang buku yang otak semua itu lho
ReplyDeletepasti seru isinya
@Citrosblogsiapp mas Citro, akan segera di buat. secepatnya :D
ReplyDelete@dhenok habibiehwaaaa... di pamerin terus iniii :((
ReplyDeleteaku pinjem punyamu aja Dhe.. bolehh??? ato mau di kasihkan sekalian?? ;)
mas yang mc itu namanya adi wisnugraha @adiwisnugraha atau didit he....he..he..
ReplyDelete