Jelajah Potensi Wisata Bawean (part 5-end)

Jelajah Potensi Wisata Bawean hari terakhir dimulai. Sedih??? Iya,. Karena tinggal sehari ini kesempatan untuk jalan-jalan, besok paginya sudah harus kembali ke Jawa. Tapi tetep semangat laaahhh… karena hari ini, akan ada banyak tempat wisata yang akan kami kunjungi. Saking banyaknya lokasi wisata yang harus di survey, pastinya juga berdampak pada kami yang tidak bisa berlama-lama di satu lokasi wisata. Yahh,. Apa boleh buat. Waktu yang kami miliki sangat sedikit. Hanya bisa berharap semoga seluruh tempat wisata dapat dikunjungi dalam sehari ini.

Cerita hari ketiga ini dimulai dengan sarapan nasi pecel+lauk telur bumbu bali+daging krengsengan. Pecelnya sih rasanya gak beda jauh sama di Jawa, tapi bumbunya agak manis, dan gak ada kerupuk peyeknya. Selain itu, sebelumnya si Tante juga beli martabak. “Martabak ala Bawean”. Yang setelah aku cicipi, ternyata isinya bukan telur dan bawang prei plus daging atau bihun, tapi kentang!!! Ehmm.. ini martabak atau perkedel si sebenarnya??? Iyawes, yang penting kenyang, dan siap untuk berangkat.

Hari ini, jadwal kami mengunjungi lokasi wisata yang ada di kecamatan Tambak (kalo gak ngerti kecamatan Tambak itu yang mana, buka part 1 sekarang juga!!!). Jadinya, kami harus melewati jalan Lingkar Bawean sebelah barat. Yahh,. Walaupun dipeta terlihat dekat, dan jarak sebenarnya juga tidak terlalu jauh (sekitar 20-an kilometer), tapi kondisi jalan yang berbelok-belok dan rusak membuat kami harus menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk mencapai kecamatan Tambak. Pemandangan yang kami lihat selama perjalanan? Kebanyakan hijau hijau hijau, hutan gitu deh, sesekali terlihat laut dari kejauhan, dan pastinya sangat sejuk. Yahh,. Bisa untuk mengistirahatkan mata dari kepenatan pemandangan kota lah.


Sebelum sampai di kantor Kecamatan Tambak, kami sempat berhenti sebentar di Pulau China. Ini merupakan salah satu pulau (lagi) di sekitar Bawean selain beberapa pulau lainnya yang sudah ku bahas di postingan sebelumnya. Kami tidak menyeberang ke pulau tersebut, selain karena waktu kami tidak banyak, di pulau China tidak terdapat tempat wisata yang patut untuk di kunjungi.

Kenapa dinamai pulau China??? Berdasarkan bapak Supir, dulu katanya sebagian besar penduduk yang mendiami pulau itu, kebanyakan beretnis China. Namun sekarang sudah migrasi entah kemana. Dan sekarang, pulau itu dijadikan Cagar Alam. Banyak rusa liar terdapat disana. Kami sempat mengambil beberapa gambar Pulau China dari jauh. Dan, dari tempat pengambilan gambar ini, di selat antara pulau Bawean dan pulau China, ddari jauh samar terlihat warna kemerahan di lautnya. Itu bukan darah, atau sejenisnya. Melainkan terumbu karang. Yapp,. Lagi-lagi, ini salah satu spot terbaik untuk diving dan snorkeling di sekitar pulau Bawean, disamping pulau Noko. Dari pantai tempat kami mengambil gambar pulau China, juga terlihat sebuah pulau kecil yang hanya terdiri dari batu karang, terletak tidak jauh dari pulau China, yang bernama pulau Karang Belu.

Setelah puas menikmati pemandangan pagi itu, dan mengambil sebuah batu mirip perahu dari pantainya sebagain oleh-oleh *ini tidak patut ditiru.hahaha*, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Sempat singgah ke kantor Kecamatan Tambak sebentar, aku gak ngerti ini mau ngapain, tapi pastinya urusan kantor lahh *jangan lupakan kalau ini perjalanan dinas yah. Hahaha*. Sambil menunggu, mas Arifin ternyata beli buah Nangka guwwwwede bangeett, yang harganya cuma duapuluhlimaribu rupiah. Whewww.. murahnyaaa. Dan acara makan nangka pun di mulaaaii :D.

Begitu urusan kantor selesai, langsung deh kita meluncur ke lokasi wisata selanjutnya, yakni pantai Lebuhan. Pantai ini, hemmm… bener-bener masih perawan. Pas kami datang, gak ada jejak kaki sama sekali. Separuh pantai pasirnya bersiiiiiihhhh, separuh lagi penuh dengan galian kepiting untung membuat rumah. Tau kan? Yang biasanya ada pasir berbentuk bulat kecil-kecil, lalu di sekitarnya ada lubang kecil cukup dalam, yah, kurang lebih itulah rumah kepiting. Pantainya juga cukup luas dan panjang, dan ombaknya tenaaaang banget. Duhhh,.. betah deh lama-lama di situ. Oia, di pantai ini juga bisa terlihat “Calon Lapangan Terbang pulau Bawean”. Sekarang sedang dalam proses pembangunan. Di rencanakan tahun 2013, pembangunan tersebut akan selesai. Doakan saja yahh teman-teman.
ini yang aku maksud galian untuk rumahnya kepiting kecil


Begitu mulai melaju kendaraan lagi, tak kusangka ternyata bapak Supir berbelok meninggalkan jalan Linkar Bawean dan masuk ke suatu lokasi yang masih dalam perbaikan. Yapp.. ternyata kami mengunjungi “Calon Lapangan Terbang” yang dari jauh kami lihat tadi. Whaowww.. jarang-jarang nih boleh masuk ke tempat ginian. Dan sempat melewati landasaan pacunya juga yang pastinya sangat paaaanjang dan leeeeeebar untuk ukuran sebuah mobil Suzuki carry.
landasannya...
Mobil berhenti tepat di ujung landasan. Dan, pemandangan dari sana sungguh luar biasa. Kita bisa melihat pantai Lebuhan dari jauh, laut lepas, perbukitan nun jauh disana, garis pantai yang membentuk lengkungan sempurna, hmm…. Subhanallah.
nampang dikit di ujung landasan ^^
Tujuan selanjutnya, pantai Nyimas. Lagi-lagi pantai yang belum terjamah. Benar-benar tidak ada seorangpun disana. Pantai ini tidak terlalu luas, dan terdapat beberapa perahu nelayan disana. Dan menurutku, pantai ini standar sih, masih lebih menarik pantai Labuhan yang sebelumnya.hehe…
Udah ah,.. lagi-lagi gak bisa berlama-lama karena waktu sangat terbatas. waktu juga sudah menunjukkan jam duabelas siang lebih dikit, dan sudah saatnya kami harus menuju ke lokasi wisata selanjutnya: DANAU KASTOBA.

Ehh,. Ini apanya danau Toba yang di Sumatera Utara itu ya??? Aku gak ngerti. Hehe… pastinya ini adalah danau yang terletak di tengah pulau Bawean, namun akses menuju kesana harus melalui Kecamatan Tambak. Awalnya kami meninggalkan jalan Lingkar Bawean menuju ke tengah pulau, melalui jalan sempit nan berliku, melewati beberapa rumah penduduk, dengan pemandangan sawah hijau terbentang luas yang saaaaaaaaaangat indah. Ahh.. Cuma bisa bersyukur atas keindahan Indonesia yang sangat luar biasa itu.
Begitu sampai di ‘tempat parkir’, kami langsung turun dan saat itu juga terasa aroma pegunungan yang sangat sejuk. Dengan terasiring bertingkat yang sangat indah, yang nampak dari kejauhan. Bagus banget deh pokoknya. Jadi bingung ceritanya. Hehe..

Setelah menyiapkan perbekalan berupa beberapa botol air minum, dan sedikit camilan, kami muali berjalan. Semi hiking gitu deh. Dan pas awal perjalanan, kami sudah disuguhi jalan jalan yang sangat menanjak. Hemmm.. bikin ngedrop aja nih. Tapi untungnya, semua anggota rombongan *kecuali pak Wit yang memutuskan menunggu dibawah* dapat melalui tanjakan selamat datang itu dengan selamat. setelah melewati mushola kecil, jalan berbelok ke kanan dan mulai memasuki hutan. Hutan yang cukup lebat menurutku. Aku berjalan pelan-pelan saja, sambil menemani si Tante yang kadang berhenti untuk mengatur nafas. Okee,. Santai saja. Bentar lagi juga nyampekk *ini pikiran ngasalku, padahal gak ngerti juga akan seberapa jauh jalan kakinya*.
Setelah melewati beberapa undakan menyerupai tangga, kemudian jalan menurun, naik lagi, turun lagi, melewati pohon besar yang tumbang hingga menutup jalan, dan menghabiskan waktu sekitar duapuluh menit, akhirnya kita sampai dengan selamat di danau Kastoba. Alhamdulillaahhh…

Kesan pertama yang aku tangkap, ini lokasi wisatanya bener-bener tenang. Rasanya seperti berada di dunia lain aja. Gak ada suara berisik. Permukaan air di danau tersebut juga saaaangat tenang. Pemandangan hijau lebat di sekeliling danau menambah ketenangan yang sudah sangat terasa. Di beberapa bagian di tepi danau, kita juga bisa menemukan akar gantung yang makin memperindah pemandangan siang itu. Di situ, juga terdapat beberapa bangunan semacam pondok peristirahatan, untuk tempat berteduh pengunjung. Tapi untungnya siang itu kondisi cuaca sedang bersahabat, matahari tidak bersinar terlalu cerah. Hingga kami bisa menikmati keindahan danau, dan bermain air dengan leluasa.

Sempat mencicipi air nya juga, ternyata rasanya tawar dan cukup sejuk. Alhamdulillah…

Belum puas berfoto-foto dan bermain air serta menikmati keindahan alam danau Kastoba, kami harus segera kembali karena masih ada satu lagi tempat wisata yang kamu kunjungi, dan hari sudah beranjak sore. Yahh.. harus mengucapkan selamat tinggal pada danau yang sangat cantik itu, dan berharap suatu hari bisa main kesana lagi, dan nge-camp pastinya!!! Hehe…

Perjalanan menuju ke lokasi wisata berikutnya, sekaligus menjadi lokasi wisata terakhir, memakan waktu cukup lama. hal ini dikarenakan, lokasi yang selanjutnya ini sebenarnya sudah kami lewati saat kami menuju kecamatan Tambak, namun tidak kami singgahi karena saat kami akan turun, hujan lebat mengguyur daerah itu. Jadilah, baru saat perjalanan pulang, kami singgah ke lokasi wisata tersebut.

Sebenarnya siang itu aku sudah sangat lapar. Sudah waktunya makan siang, dan perjalanannya benar-benar membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Tapi karena rombongan lain memilih untuk makan di dekat hotel saja, jadilah, aku hanya bisa menahan lapar. Dan ternyata, perjalanan ke lokasi wisata yang terakhir ini juga harus dilakukan dengan berjalan kaki—yang sangat jauh. Ughhhh… aku lapaaaaaaaaaarrrrrrr T.T

Mungkin efek dari lapar ini yaa.. jadi tidak bisa terlalu menikmati perjalanan siang menjelang sore yang cenderung panas itu. Kami sempat melewati jalan setapak yang disamping kana-kirinya terhampar sawah hijau yang saaaaangat luas. Cantik banget sebenernya, tapi kecantikan pemandangan itu tidak bisa mengalahkan rasa laparku. Setelah berjalan cukup jauh dan lama, akhirnya kami sampai juga di lokasinya: HUTAN MANGROVE. Whewww.. ini baru pertama kalinya aku mengunjungi hutan Mangrove. Ternyata gitu toh tampangnya. Hihihi..

Sebenerya gak ada yang terlalu spesial sih di sini. Cuma, kalau kita berjalan terus, kita bisa menemukan hutan Stigi *salah satu jenis kayu khas dari Bawean*, yang pasirnya berupa pasir pantai. Lahh,, ini yang sebenarnya jadi objek wisata tu hutan Stigi nya atau hutan Mangrove nya yah??? Tak taulah. Tapi sayangnya siang itu kami tidak bisa mencapai hutan Stigi karena akses jalan yang terputus. Mau tetep maksain kesana??? Silahkan berenang, tapi kalo aku dan rombongan dengan kompak menyatakan: Tidak, terimakasih. Hahaha.. Jadilah, kami hanya bisa mengambil gambar hutan Mangrove yang sejak tadi sudah aku katakan, biasa saja.

Begitu selesai, aku langsung berjalan cepat dan meninggalkan rombongan. Berusaha berjalan secepat mungkin agar bisa sampai di mobil segera, karena badanku sudah terasa sangat lemah. Mikirku simpel aja sih, kalo aku jalannya pelan, ntar pasti tambah capek. Jadi harus di cepetin biar bisa cepet istirahat. Bener-bener laper soalnya. Sampe lemes malah. Huhhh…

Begitu semua rombongan tiba, dan selesai beristirahat sejenak, kami langsung segera pulang. Yahh,. Ternyata tidak cuma aku yang merasa lapar. Dan tepat jam setengah lima sore, kami sampai di kecamatan Sangkapura, dan singgah di warung makan dekat pelabuhan. Selamat makaaaaannn.. *gak tau itu judulnya makan apa, makan sore mungkin ya…*.

*******

Keesokan harinya, tepat jam setengahsembilan pagi, kami meninggalkan hotel Barokah untuk kemudian menuju ke pelabuhan Sangkapura. Yapp,. Sudah saatnya kami pulang. Jelajah Potensi Wisata Bawean cukup sampai disini. Perjalanan selama tiga hari-tiga malam itu rasanya masih belum cukup untuk menikmati seluruh keindahan pulau Bawean. Semoga survey ini bermanfaat dan seluruh potensi wisata yang ada di Bawean dan di Gresik seluruhnya dapat segera diperbaiki dan dipelihara dengan baik.

Eniweyy,. Terimakasih Bawean, terimakasih bapak yang punya hotel *gak tau namanya*, terimakasih bu Su’anah dan keluarga. Trimakasih buat anggota rombongan semuanya, Pak Wit, Pak Sapari, Pak Saleh, Pak Imron, Om Chairil, Mas Arifin, Mas Tino, Mas Pras, tiga orang bapak supir *gak tau namanya jugak*, dan special buat Tante yang sudah mau ngajak aku jalan-jalan. Dan yang terakhir, sekali lagi, trimakasih buat Indonesiaaaaaaaaaaaaaa. ^^

Besok-besok lagi yaaaaaaa *gak tau diri*

*PS: sebenarnya ada dua lokasi wisata lagi yang belum kami kunjungi, keduanya adalah air terjun. Namun, karena akses jalan yang tidak memungnkinkan, jadinya lokasi tersebut tidak masuk dalam daftar. Sayang sekali ya.. moga lain kali bisa kesana. Amiiinnn…. *

Comments

  1. @gunawaniyahh.. kok tau??? *semoga ini bukan ngegombal.hahaha*

    ReplyDelete
  2. bukan hanya bawean tapi seluruh pulau yang ada di Indonesia yang harus kita jelajahi tapi bukan dikotori dengan sampah wisatawan ya,
    Indonesia tuh kaya akan semuanya dari A sampai Z,cuma generasi sekarang masih gengsi mengakui itu semua
    kecuali semua itu udah direnggut oleh negara lain,baru semuanya pada berkicau kaya beo

    ReplyDelete
  3. penasaran mae, daging krengsengan daging apaan??

    ReplyDelete
  4. waahh enak tu martabaknya....
    :)

    akhirnya terposting jg..
    :)

    ReplyDelete
  5. @Andyahh.. iya. tidak hanya Bawean, tapi Indonesia. Terimakasih sudah diingatkan ;)

    ReplyDelete
  6. @dhenok habibieitu jenis masakannya Dhe.. kalo gak salah daging di potong kecil2, trus di tumis dengan bumbu bawang merah, bawang putih, dll, plus cengkeh, pake kecap juga, jadi warnanya kecoklatan gitu. mirip sama semur daging, cuma bumbunya lebih kental. paham tidak??? *semoga paham.hehe*

    ReplyDelete
  7. @Asep SaepurohmanKabita????? aduhh Asep,. roaming ini roamingg.. pake bahasa Indonesia yg baik dan benar laahhh -_-"

    ReplyDelete
  8. @zonekalo menurutku anehh,. soalnya aku gak terlalu sukak makan kentang.hehe..

    iyahh,. Alhamdulillah yahhh :D

    ReplyDelete
  9. wahhh... saya baru baca part-part sebelumnya... ternyata banyak juga yaaa potensi wisatanyaa... 3 hari rasanya ga cukup kalo mau ke sana, sepertinya minimum 2 minggu mungkin baru bisa nge-rasa puasss...

    mangrove-nya ngingetin saya sama Pulau Sepanjang, Pulau kecil di sebelah timur Pulau Madura, dan masuk dalam jajaran gugusan pulau Kangean. Untung ga masuk ke sana yaaa... :D dulu waktu ke Pulau Sepanjang, justru terperangkap air pasang setinggi dada di tengah2 hutan bakaunya, dan jadilah bergelantungan di pohon bakaunya nungguin air pasang mulai surut... #kok malah cerita gini yaaa...hahahahah

    Aku mikir pertama kali Pulau ini masuk wilayah Bali, nyatanya serelah baca cerita sebelumnya masih seputaran Jawa timur....wkwkwkkwkw dan ceritanya justru memperkenalkan satu sisi lain dari pulau yang jarang dikenal oleh masyarakat umum.... #Saluuuttt....

    ReplyDelete
  10. besok ne..jalan-jalan Ke k Sumatera barat lgi mbak..
    hehe

    ReplyDelete
  11. @Samiyaaa.. aku pengen kesana suatu hari dan membawa peralatan ngecamp.hahaha

    hwii.. lama banget yaa berarti kalo nunggu sampai air surut. parahhh..
    aku malah gak tau loh pulau Sepanjang itu. emang jarang ke Madura. biasanya kesana lebaran doang main ke rumah sodara :D

    yapp.. pulau dengan berjuta pesona yang masih belum terjamah sama sekali... dan ku kira gak cuma Bawean aja yang seperti itu.

    ReplyDelete
  12. @YouRha The X_PloReRahh.. Sumatera, pulau yang sudah sejak lama pengen ku kunjungi tapi masih belum bisa-bisa.. semoga suatu saat ada kesempatan untuk itu.. :)

    ReplyDelete
  13. @armaeiya nih, pulau bawean ini patut direkomendasiin ke orang-orang yang pengen cari tempat yang masih jarang di jamah sama wisatawan....

    ReplyDelete
  14. amiiin..hubungi aja saya..
    saya ajak keliling..secara hobi jalan2 juga..
    mau yg mana..
    danau maninjau, danau kembar, danau singkarak, lubang jepang, jam gdang, ngarai, batu malin kundang, jam gdang..Komplit dah..
    *promosi (icak2 jdi duta wisata sumbar)

    ReplyDelete
  15. @YouRha The X_PloReRaduhh.. aduhh.. jangan promosi duluuu.. bikin mupeenk. hahahaha :D

    ReplyDelete
  16. @Honeylizious Rohani Syawaliahlebih indah lagi kalo lihat langsung Nteee.. hehe :D

    ReplyDelete
  17. martabak isi kentang. wah...mauuu

    ReplyDelete
  18. @armae

    hehehe..peace mbak..
    gag promosi lgi deh..
    cri j kenalan org Padang yg kuliah dsna mbak. trus ikut sama dia k PDANG.

    ReplyDelete
  19. @YouRha The X_PloReRjyahh.. panjang banget prosesnya. ya nanti dicoba. doakan saya yahh.. *ala benteng takeshi* -_-"

    ReplyDelete
  20. @Sang Cerpenis berceritajyahh...kenapa jadi banyak yg pengen gini yak?? padahal menurutku anehhh

    ReplyDelete
  21. jempol dan luar biasa potensi wisatanya. Pulau Bawean, saya cuman sempat lihat beberapa kali dari kejauhan waktu naik Kapal Binaiya ke Pontianak tahun 95 an, dari kejauhan saja sudah keliahatan pesona pulaunya apalagi sampai menjelajah.
    Kalo dari nGresik, ndak seberapa jauh kan mbak ?

    ReplyDelete
  22. satu yang kubingung kenapa namanya pulau china? apa karna mayoritasnya etnis tionghoa?

    ReplyDelete
  23. waaa, bagus2 pemandangannnya :D
    eh, sya dulu pernah tinggal di Tuban lho.
    tapi belum pernah ke Bawean. hehe

    ReplyDelete
  24. Waoow. bakalan ada landasan terbang juga! prospek cerah buat majunya potensi wisata2 ini. *semoga*
    .
    Hmmm.... Liat akar gantung menjuntai begitu untung insting tarzannya gak keluar yah dhek. Haha

    ReplyDelete
  25. @armae
    sama mbak aku juga hoby jalan2, tapi karena duit pas2an, so jarang jalan2 deh, :)

    ReplyDelete
  26. @Farobihahaha.. sepertinya masalah biaya itu selalu jadi kendala utama dehh,. kalo gak gitu ya waktu :D

    ReplyDelete
  27. @Djangan Pakieshwii.. aku juga pernah naik kapal Binaiya, dari Surabaya ke Batulicin :D

    kalo dari Gresik sekitar tiga jam pake kapal cepat Pak Ies :)

    ReplyDelete
  28. @1mmanuel'Z-Note5sepertinya penjelasannya sudah ada di postingan deh, itu tuhh, pas di bawahnya foto Pulau China :)

    ReplyDelete
  29. @catatannyasulungoia? lumayan deket donk dari Gresik.

    gak papa, orang Gresik sendiri masih banyak kok yang belum pernah ke Bawean :)

    ReplyDelete
  30. @hatetheworldhahahaha... aku masih normall *sebenernya malu aja, soalnya banyak temen :p*

    ReplyDelete
  31. waaaahhh klo menone ikut dah bawa pancing tuch hehehehehehe......


    Salam persahabatan selalu dr MENONE

    ReplyDelete
  32. @MENONEhaha.. iyah. disana banyak banget orang mancing. jadi pengen jugak. sayang gak ada peralatannya :(

    ReplyDelete
  33. enak yah mbak bisa jalan-jalan ma teman :)

    saya suka bagian pantainya, masih bersih, ga ada sampah-sampah,,,

    ReplyDelete
  34. Saya suka perkedel kentaaaaaang! :D

    Sayang sekali, di foto tampak mendung. Kalo cerah, langit biru bakal kelihatan indah banget... :)

    ReplyDelete
  35. paling manteb tuh danaunya... keren..
    disisi sisinya masih banyak pohon pohon yang gedhe gitu.
    wah ternyata bawean menyimpan potensi wisata yang keren yah..
    semoga bisa dikembangkan dan aku bisa kesana he he..

    ReplyDelete
  36. @Dymitra Liandyhahaha.. sepertinya kurang tepat kalau di bilang "jalan-jalan bersama teman" :D

    ReplyDelete
  37. @AsopSaya tidak sukaaaaaaaa...

    Ehm.. Kalau cerah pasti panas yahh :p

    ReplyDelete
  38. @FifinLangsung berangkat Mas, gak pakek lama, mumpung masih sepiii.. Hehe.. :)

    ReplyDelete
  39. keren lah, hasil bidikan fotonya bagus bagus lah hehe ko saya nulisnya banyak "lah" nya ya mungkin kebawa bawa bahasanya armae. :D

    ReplyDelete
  40. kenapa batu yang mirip perahunya gg difoto mbak Maee :D

    ReplyDelete
  41. @Yayack Faqihjyahh.. sampe kebawa gitu ya??? hwewww..

    ReplyDelete
  42. @Fiction's Worldkemarin sebenernya sudah berencana mau masukin gambar batu itu, tapi jadinya aneh. 'perahu'nya gak kelihatan.hehe

    ReplyDelete
  43. ingin rasanya berkunjung ke Pulau Bawean...

    ReplyDelete
  44. @armae
    Hi Armae,
    Saya dari Singapura.
    Kedua orang tua saya adalah dari Bawean, mereka berhijrah kesini selepas perang Jepun dulu, mereka sudah tiada lagi.
    Perasaan ingin berkunjung ke P Bawean telah lama saya simpan.
    Saya bersyukur dapat ketemu blog kamu ini. Ia memberi banyak informasi untuk saya. Mudah-mudahan saya akan sampai kesana tidak lama lagi...
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  45. @SainiAlhamdulillah, kalau memang ada yang terbantu dengan postinganku.
    Semoga Mbak bisa cepat balik ke Bawean,. sudah banyak sekali yang berubah pastinya. Turut berduka atas meninggalnya orang tua Mbak ya.. :)

    ReplyDelete
  46. ijinkan aku ngasi sdikit tambahan info. P.Bawean...:D
    betul mbaknya P.Cina, cocok untuk diving, soalnya karangnya indah banget, ni dibawah fotonya...

    sayangnya mbaknya dan rombongan gak nympe pesisir pantai, padahal pasir pantainya putih banget, malah lebih putih dari P. Noko dan serunya lagi klau jelajahnya dari pantai lain ke pantai bakau/pasir putih (kata orang bawean), soalnya kayak menjelajah di film2 petualangan....
    pokoknya keren, semogah pariwisata P. Bawean semakin berkembang...:D
    mksi ya mba...:D

    ReplyDelete
  47. http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1250731943629&set=a.1250729223561.2033753.1089409265&type=3&theater

    ReplyDelete
  48. @Maryam boyanWaktunya cuma sedikit soalnyaaa. sayang banget yaa padahal.. :(
    dan hutan bakaunya itu,. hemm.. seperti yang sudah aku jelaskan di atas, jalannya terputus. jadi gak bisa nyampek sana deh.
    semoga kapan-kapan bisa diulangi lagi perjalanan kesananya.
    trimakasih yaa tambahan infonya Maryam :)

    ReplyDelete
  49. heemm, aku orang Bawean loooh... makasiih ya .. udah nyanjung Pulauku....
    oy,, mending temenan aja di SocMedia.. FB q: Adly (roy_adly@yahoo.co.id) (sok kenal neh,,hehe)

    ReplyDelete
  50. aku anak Bawean looh...
    terimakasih ya udah nyanjung Pulauku yaa...
    lebih akrab yuu,, add me di FB:roy_adly@yahoo.co.id

    ReplyDelete

Post a Comment

Speak Up...!!! :D

Popular Posts