Jelajah Potensi Wisata Bawean (part 5-end)
Jelajah Potensi
Wisata Bawean hari terakhir dimulai. Sedih??? Iya,. Karena tinggal sehari ini
kesempatan untuk jalan-jalan, besok paginya sudah harus kembali ke Jawa. Tapi
tetep semangat laaahhh… karena hari ini, akan ada banyak tempat wisata yang
akan kami kunjungi. Saking banyaknya lokasi wisata yang harus di survey, pastinya
juga berdampak pada kami yang tidak bisa berlama-lama di satu lokasi wisata. Yahh,.
Apa boleh buat. Waktu yang kami miliki sangat sedikit. Hanya bisa berharap
semoga seluruh tempat wisata dapat dikunjungi dalam sehari ini.
Cerita hari
ketiga ini dimulai dengan sarapan nasi
pecel+lauk telur bumbu bali+daging krengsengan. Pecelnya sih rasanya gak
beda jauh sama di Jawa, tapi bumbunya agak manis, dan gak ada kerupuk peyeknya.
Selain itu, sebelumnya si Tante juga beli martabak. “Martabak ala Bawean”. Yang setelah aku cicipi, ternyata isinya bukan
telur dan bawang prei plus daging atau bihun, tapi kentang!!! Ehmm.. ini
martabak atau perkedel si sebenarnya??? Iyawes, yang penting kenyang, dan siap
untuk berangkat.
Hari ini, jadwal
kami mengunjungi lokasi wisata yang ada di kecamatan
Tambak (kalo gak ngerti kecamatan Tambak itu yang mana, buka part 1 sekarang juga!!!). Jadinya, kami
harus melewati jalan Lingkar Bawean sebelah barat. Yahh,. Walaupun dipeta
terlihat dekat, dan jarak sebenarnya juga tidak terlalu jauh (sekitar 20-an
kilometer), tapi kondisi jalan yang berbelok-belok dan rusak membuat kami harus
menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk mencapai kecamatan Tambak. Pemandangan
yang kami lihat selama perjalanan? Kebanyakan hijau hijau hijau, hutan gitu
deh, sesekali terlihat laut dari kejauhan, dan pastinya sangat sejuk. Yahh,. Bisa
untuk mengistirahatkan mata dari kepenatan pemandangan kota lah.
Sebelum sampai
di kantor Kecamatan Tambak, kami sempat berhenti sebentar di Pulau China. Ini merupakan salah satu
pulau (lagi) di sekitar Bawean selain beberapa pulau lainnya yang sudah ku
bahas di postingan sebelumnya. Kami tidak menyeberang ke pulau tersebut, selain
karena waktu kami tidak banyak, di pulau China tidak terdapat tempat wisata
yang patut untuk di kunjungi.
Kenapa dinamai
pulau China??? Berdasarkan bapak Supir, dulu katanya sebagian besar penduduk
yang mendiami pulau itu, kebanyakan beretnis China. Namun sekarang sudah
migrasi entah kemana. Dan sekarang, pulau itu dijadikan Cagar Alam. Banyak rusa liar
terdapat disana. Kami sempat mengambil beberapa gambar Pulau China dari jauh. Dan,
dari tempat pengambilan gambar ini, di selat antara pulau Bawean dan pulau
China, ddari jauh samar terlihat warna kemerahan di lautnya. Itu bukan darah,
atau sejenisnya. Melainkan terumbu karang. Yapp,. Lagi-lagi, ini salah satu spot terbaik untuk diving dan snorkeling
di sekitar pulau Bawean, disamping pulau
Noko. Dari pantai tempat kami mengambil gambar pulau China, juga terlihat
sebuah pulau kecil yang hanya terdiri dari batu karang, terletak tidak jauh
dari pulau China, yang bernama pulau
Karang Belu.
Setelah puas menikmati
pemandangan pagi itu, dan mengambil sebuah batu mirip perahu dari pantainya
sebagain oleh-oleh *ini tidak patut
ditiru.hahaha*, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Sempat singgah
ke kantor Kecamatan Tambak sebentar, aku gak ngerti ini mau ngapain, tapi
pastinya urusan kantor lahh *jangan
lupakan kalau ini perjalanan dinas yah. Hahaha*. Sambil menunggu, mas
Arifin ternyata beli buah Nangka guwwwwede bangeett, yang harganya cuma duapuluhlimaribu rupiah. Whewww.. murahnyaaa. Dan
acara makan nangka pun di mulaaaii :D.
Begitu urusan
kantor selesai, langsung deh kita meluncur ke lokasi wisata selanjutnya, yakni pantai Lebuhan. Pantai ini, hemmm…
bener-bener masih perawan. Pas kami datang, gak ada jejak kaki sama sekali. Separuh
pantai pasirnya bersiiiiiihhhh, separuh lagi penuh dengan galian kepiting
untung membuat rumah. Tau kan? Yang biasanya ada pasir berbentuk bulat
kecil-kecil, lalu di sekitarnya ada lubang kecil cukup dalam, yah, kurang lebih
itulah rumah kepiting. Pantainya juga cukup luas dan panjang, dan ombaknya
tenaaaang banget. Duhhh,.. betah deh lama-lama di situ. Oia, di pantai ini juga
bisa terlihat “Calon Lapangan Terbang
pulau Bawean”. Sekarang sedang dalam proses pembangunan. Di rencanakan
tahun 2013, pembangunan tersebut akan selesai. Doakan saja yahh teman-teman.
Begitu mulai
melaju kendaraan lagi, tak kusangka ternyata bapak Supir berbelok meninggalkan
jalan Linkar Bawean dan masuk ke suatu lokasi yang masih dalam perbaikan. Yapp..
ternyata kami mengunjungi “Calon Lapangan Terbang” yang dari jauh kami lihat tadi.
Whaowww.. jarang-jarang nih boleh masuk ke tempat ginian. Dan sempat melewati
landasaan pacunya juga yang pastinya sangat paaaanjang dan leeeeeebar untuk
ukuran sebuah mobil Suzuki carry.
Mobil berhenti
tepat di ujung landasan. Dan, pemandangan dari sana sungguh luar biasa. Kita bisa
melihat pantai Lebuhan dari jauh, laut lepas, perbukitan nun jauh disana, garis
pantai yang membentuk lengkungan sempurna, hmm…. Subhanallah.
nampang dikit di ujung landasan ^^ |
Tujuan selanjutnya,
pantai Nyimas. Lagi-lagi pantai yang
belum terjamah. Benar-benar tidak ada seorangpun disana. Pantai ini tidak
terlalu luas, dan terdapat beberapa perahu nelayan disana. Dan menurutku,
pantai ini standar sih, masih lebih menarik pantai Labuhan yang sebelumnya.hehe…
Udah ah,..
lagi-lagi gak bisa berlama-lama karena waktu sangat terbatas. waktu juga sudah
menunjukkan jam duabelas siang lebih dikit, dan sudah saatnya kami harus menuju
ke lokasi wisata selanjutnya: DANAU
KASTOBA.
Ehh,. Ini apanya
danau Toba yang di Sumatera Utara itu ya??? Aku gak ngerti. Hehe… pastinya ini
adalah danau yang terletak di tengah pulau Bawean, namun akses menuju kesana
harus melalui Kecamatan Tambak. Awalnya kami meninggalkan jalan Lingkar Bawean
menuju ke tengah pulau, melalui jalan sempit nan berliku, melewati beberapa
rumah penduduk, dengan pemandangan sawah hijau terbentang luas yang
saaaaaaaaaangat indah. Ahh.. Cuma bisa bersyukur atas keindahan Indonesia yang
sangat luar biasa itu.
Begitu sampai di
‘tempat parkir’, kami langsung turun dan saat itu juga terasa aroma pegunungan
yang sangat sejuk. Dengan terasiring bertingkat yang sangat indah, yang nampak
dari kejauhan. Bagus banget deh pokoknya. Jadi bingung ceritanya. Hehe..
Setelah menyiapkan
perbekalan berupa beberapa botol air minum, dan sedikit camilan, kami muali
berjalan. Semi hiking gitu deh. Dan pas awal perjalanan, kami sudah disuguhi
jalan jalan yang sangat menanjak. Hemmm.. bikin ngedrop aja nih. Tapi untungnya,
semua anggota rombongan *kecuali pak Wit
yang memutuskan menunggu dibawah* dapat melalui tanjakan selamat datang itu dengan selamat. setelah melewati
mushola kecil, jalan berbelok ke kanan dan mulai memasuki hutan. Hutan yang
cukup lebat menurutku. Aku berjalan pelan-pelan saja, sambil menemani si Tante
yang kadang berhenti untuk mengatur nafas. Okee,. Santai saja. Bentar lagi juga
nyampekk *ini pikiran ngasalku, padahal
gak ngerti juga akan seberapa jauh jalan kakinya*.
Setelah melewati
beberapa undakan menyerupai tangga, kemudian jalan menurun, naik lagi, turun
lagi, melewati pohon besar yang tumbang hingga menutup jalan, dan menghabiskan
waktu sekitar duapuluh menit, akhirnya kita sampai dengan selamat di danau Kastoba. Alhamdulillaahhh…
Kesan pertama
yang aku tangkap, ini lokasi wisatanya bener-bener tenang. Rasanya seperti
berada di dunia lain aja. Gak ada
suara berisik. Permukaan air di danau tersebut juga saaaangat tenang. Pemandangan
hijau lebat di sekeliling danau menambah ketenangan yang sudah sangat terasa. Di
beberapa bagian di tepi danau, kita juga bisa menemukan akar gantung yang makin memperindah pemandangan siang itu. Di situ,
juga terdapat beberapa bangunan semacam pondok
peristirahatan, untuk tempat berteduh pengunjung. Tapi untungnya siang itu
kondisi cuaca sedang bersahabat, matahari tidak bersinar terlalu cerah. Hingga kami
bisa menikmati keindahan danau, dan bermain air dengan leluasa.
Sempat mencicipi
air nya juga, ternyata rasanya tawar
dan cukup sejuk. Alhamdulillah…
Belum puas
berfoto-foto dan bermain air serta menikmati keindahan alam danau Kastoba, kami
harus segera kembali karena masih ada satu lagi tempat wisata yang kamu
kunjungi, dan hari sudah beranjak sore. Yahh.. harus mengucapkan selamat
tinggal pada danau yang sangat cantik itu, dan berharap suatu hari bisa main
kesana lagi, dan nge-camp pastinya!!!
Hehe…
Perjalanan menuju
ke lokasi wisata berikutnya, sekaligus menjadi lokasi wisata terakhir, memakan
waktu cukup lama. hal ini dikarenakan, lokasi yang selanjutnya ini sebenarnya
sudah kami lewati saat kami menuju kecamatan Tambak, namun tidak kami singgahi
karena saat kami akan turun, hujan lebat mengguyur daerah itu. Jadilah, baru
saat perjalanan pulang, kami singgah ke lokasi wisata tersebut.
Sebenarnya siang
itu aku sudah sangat lapar. Sudah waktunya makan siang, dan perjalanannya
benar-benar membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Tapi karena rombongan lain
memilih untuk makan di dekat hotel saja, jadilah, aku hanya bisa menahan lapar.
Dan ternyata, perjalanan ke lokasi wisata yang terakhir ini juga harus
dilakukan dengan berjalan kaki—yang sangat jauh. Ughhhh… aku
lapaaaaaaaaaarrrrrrr T.T
Mungkin efek
dari lapar ini yaa.. jadi tidak bisa terlalu menikmati perjalanan siang
menjelang sore yang cenderung panas itu. Kami sempat melewati jalan setapak
yang disamping kana-kirinya terhampar sawah hijau yang saaaaangat luas. Cantik banget
sebenernya, tapi kecantikan pemandangan itu tidak bisa mengalahkan rasa
laparku. Setelah berjalan cukup jauh dan lama, akhirnya kami sampai juga di lokasinya:
HUTAN MANGROVE. Whewww.. ini baru
pertama kalinya aku mengunjungi hutan Mangrove. Ternyata gitu toh tampangnya. Hihihi..
Sebenerya gak
ada yang terlalu spesial sih di sini. Cuma, kalau kita berjalan terus, kita
bisa menemukan hutan Stigi *salah satu jenis kayu khas dari Bawean*,
yang pasirnya berupa pasir pantai. Lahh,, ini yang sebenarnya jadi objek wisata
tu hutan Stigi nya atau hutan Mangrove nya yah??? Tak taulah. Tapi sayangnya
siang itu kami tidak bisa mencapai hutan Stigi karena akses jalan yang terputus. Mau tetep maksain kesana??? Silahkan berenang,
tapi kalo aku dan rombongan dengan kompak menyatakan: Tidak, terimakasih. Hahaha.. Jadilah, kami hanya bisa mengambil
gambar hutan Mangrove yang sejak tadi sudah aku katakan, biasa saja.
Begitu selesai,
aku langsung berjalan cepat dan meninggalkan rombongan. Berusaha berjalan
secepat mungkin agar bisa sampai di mobil segera, karena badanku sudah terasa
sangat lemah. Mikirku simpel aja sih, kalo aku jalannya pelan, ntar pasti
tambah capek. Jadi harus di cepetin biar bisa cepet istirahat. Bener-bener
laper soalnya. Sampe lemes malah. Huhhh…
Begitu semua
rombongan tiba, dan selesai beristirahat sejenak, kami langsung segera pulang. Yahh,.
Ternyata tidak cuma aku yang merasa lapar. Dan tepat jam setengah lima sore,
kami sampai di kecamatan Sangkapura, dan singgah di warung makan dekat pelabuhan.
Selamat makaaaaannn.. *gak tau itu
judulnya makan apa, makan sore mungkin ya…*.
*******
Keesokan harinya,
tepat jam setengahsembilan pagi, kami meninggalkan hotel Barokah untuk kemudian
menuju ke pelabuhan Sangkapura. Yapp,. Sudah saatnya kami pulang. Jelajah Potensi Wisata Bawean cukup sampai disini. Perjalanan selama
tiga hari-tiga malam itu rasanya masih belum cukup untuk menikmati seluruh
keindahan pulau Bawean. Semoga survey ini bermanfaat dan seluruh potensi wisata yang ada di Bawean dan di Gresik seluruhnya dapat segera diperbaiki dan dipelihara dengan baik.
Eniweyy,. Terimakasih
Bawean, terimakasih bapak yang punya hotel *gak
tau namanya*, terimakasih bu Su’anah dan keluarga. Trimakasih buat anggota
rombongan semuanya, Pak Wit, Pak Sapari, Pak Saleh, Pak Imron, Om Chairil, Mas
Arifin, Mas Tino, Mas Pras, tiga orang bapak supir *gak tau namanya jugak*, dan special buat Tante yang sudah mau
ngajak aku jalan-jalan. Dan yang terakhir, sekali lagi, trimakasih buat
Indonesiaaaaaaaaaaaaaa. ^^
Besok-besok lagi
yaaaaaaa *gak tau diri*
*PS: sebenarnya ada dua
lokasi wisata lagi yang belum kami kunjungi, keduanya adalah air terjun. Namun,
karena akses jalan yang tidak memungnkinkan, jadinya lokasi tersebut tidak
masuk dalam daftar. Sayang sekali ya.. moga lain kali bisa kesana. Amiiinnn…. *
hoby nya jalan2 ya mbak,
ReplyDelete@gunawaniyahh.. kok tau??? *semoga ini bukan ngegombal.hahaha*
ReplyDeletebukan hanya bawean tapi seluruh pulau yang ada di Indonesia yang harus kita jelajahi tapi bukan dikotori dengan sampah wisatawan ya,
ReplyDeleteIndonesia tuh kaya akan semuanya dari A sampai Z,cuma generasi sekarang masih gengsi mengakui itu semua
kecuali semua itu udah direnggut oleh negara lain,baru semuanya pada berkicau kaya beo
penasaran mae, daging krengsengan daging apaan??
ReplyDeleteih kabita pengen -__-
ReplyDeletewaahh enak tu martabaknya....
ReplyDelete:)
akhirnya terposting jg..
:)
@Andyahh.. iya. tidak hanya Bawean, tapi Indonesia. Terimakasih sudah diingatkan ;)
ReplyDelete@dhenok habibieitu jenis masakannya Dhe.. kalo gak salah daging di potong kecil2, trus di tumis dengan bumbu bawang merah, bawang putih, dll, plus cengkeh, pake kecap juga, jadi warnanya kecoklatan gitu. mirip sama semur daging, cuma bumbunya lebih kental. paham tidak??? *semoga paham.hehe*
ReplyDelete@Asep SaepurohmanKabita????? aduhh Asep,. roaming ini roamingg.. pake bahasa Indonesia yg baik dan benar laahhh -_-"
ReplyDelete@zonekalo menurutku anehh,. soalnya aku gak terlalu sukak makan kentang.hehe..
ReplyDeleteiyahh,. Alhamdulillah yahhh :D
wahhh... saya baru baca part-part sebelumnya... ternyata banyak juga yaaa potensi wisatanyaa... 3 hari rasanya ga cukup kalo mau ke sana, sepertinya minimum 2 minggu mungkin baru bisa nge-rasa puasss...
ReplyDeletemangrove-nya ngingetin saya sama Pulau Sepanjang, Pulau kecil di sebelah timur Pulau Madura, dan masuk dalam jajaran gugusan pulau Kangean. Untung ga masuk ke sana yaaa... :D dulu waktu ke Pulau Sepanjang, justru terperangkap air pasang setinggi dada di tengah2 hutan bakaunya, dan jadilah bergelantungan di pohon bakaunya nungguin air pasang mulai surut... #kok malah cerita gini yaaa...hahahahah
Aku mikir pertama kali Pulau ini masuk wilayah Bali, nyatanya serelah baca cerita sebelumnya masih seputaran Jawa timur....wkwkwkkwkw dan ceritanya justru memperkenalkan satu sisi lain dari pulau yang jarang dikenal oleh masyarakat umum.... #Saluuuttt....
besok ne..jalan-jalan Ke k Sumatera barat lgi mbak..
ReplyDeletehehe
@Samiyaaa.. aku pengen kesana suatu hari dan membawa peralatan ngecamp.hahaha
ReplyDeletehwii.. lama banget yaa berarti kalo nunggu sampai air surut. parahhh..
aku malah gak tau loh pulau Sepanjang itu. emang jarang ke Madura. biasanya kesana lebaran doang main ke rumah sodara :D
yapp.. pulau dengan berjuta pesona yang masih belum terjamah sama sekali... dan ku kira gak cuma Bawean aja yang seperti itu.
@YouRha The X_PloReRahh.. Sumatera, pulau yang sudah sejak lama pengen ku kunjungi tapi masih belum bisa-bisa.. semoga suatu saat ada kesempatan untuk itu.. :)
ReplyDelete@armaeiya nih, pulau bawean ini patut direkomendasiin ke orang-orang yang pengen cari tempat yang masih jarang di jamah sama wisatawan....
ReplyDeleteamiiin..hubungi aja saya..
ReplyDeletesaya ajak keliling..secara hobi jalan2 juga..
mau yg mana..
danau maninjau, danau kembar, danau singkarak, lubang jepang, jam gdang, ngarai, batu malin kundang, jam gdang..Komplit dah..
*promosi (icak2 jdi duta wisata sumbar)
indahnyaaaaaaaaaaaaa
ReplyDelete@YouRha The X_PloReRaduhh.. aduhh.. jangan promosi duluuu.. bikin mupeenk. hahahaha :D
ReplyDelete@Honeylizious Rohani Syawaliahlebih indah lagi kalo lihat langsung Nteee.. hehe :D
ReplyDelete@Samstuju stuju stuju :D
ReplyDeletemartabak isi kentang. wah...mauuu
ReplyDelete@armae
ReplyDeletehehehe..peace mbak..
gag promosi lgi deh..
cri j kenalan org Padang yg kuliah dsna mbak. trus ikut sama dia k PDANG.
@YouRha The X_PloReRjyahh.. panjang banget prosesnya. ya nanti dicoba. doakan saya yahh.. *ala benteng takeshi* -_-"
ReplyDelete@Sang Cerpenis berceritajyahh...kenapa jadi banyak yg pengen gini yak?? padahal menurutku anehhh
ReplyDeletejempol dan luar biasa potensi wisatanya. Pulau Bawean, saya cuman sempat lihat beberapa kali dari kejauhan waktu naik Kapal Binaiya ke Pontianak tahun 95 an, dari kejauhan saja sudah keliahatan pesona pulaunya apalagi sampai menjelajah.
ReplyDeleteKalo dari nGresik, ndak seberapa jauh kan mbak ?
met berlibur
ReplyDeletesatu yang kubingung kenapa namanya pulau china? apa karna mayoritasnya etnis tionghoa?
ReplyDeletewaaa, bagus2 pemandangannnya :D
ReplyDeleteeh, sya dulu pernah tinggal di Tuban lho.
tapi belum pernah ke Bawean. hehe
Waoow. bakalan ada landasan terbang juga! prospek cerah buat majunya potensi wisata2 ini. *semoga*
ReplyDelete.
Hmmm.... Liat akar gantung menjuntai begitu untung insting tarzannya gak keluar yah dhek. Haha
@armae
ReplyDeletesama mbak aku juga hoby jalan2, tapi karena duit pas2an, so jarang jalan2 deh, :)
Ngeces nih air liur saya (:
ReplyDelete@Farobihahaha.. sepertinya masalah biaya itu selalu jadi kendala utama dehh,. kalo gak gitu ya waktu :D
ReplyDelete@Djangan Pakieshwii.. aku juga pernah naik kapal Binaiya, dari Surabaya ke Batulicin :D
ReplyDeletekalo dari Gresik sekitar tiga jam pake kapal cepat Pak Ies :)
@Sang Cerpenis berceritaselamat berlibur jugak Mbak :)
ReplyDelete@1mmanuel'Z-Note5sepertinya penjelasannya sudah ada di postingan deh, itu tuhh, pas di bawahnya foto Pulau China :)
ReplyDelete@catatannyasulungoia? lumayan deket donk dari Gresik.
ReplyDeletegak papa, orang Gresik sendiri masih banyak kok yang belum pernah ke Bawean :)
@hatetheworldhahahaha... aku masih normall *sebenernya malu aja, soalnya banyak temen :p*
ReplyDelete@[L]ain*sroooooottttt*
ReplyDeletewaaaahhh klo menone ikut dah bawa pancing tuch hehehehehehe......
ReplyDeleteSalam persahabatan selalu dr MENONE
@MENONEhaha.. iyah. disana banyak banget orang mancing. jadi pengen jugak. sayang gak ada peralatannya :(
ReplyDeleteenak yah mbak bisa jalan-jalan ma teman :)
ReplyDeletesaya suka bagian pantainya, masih bersih, ga ada sampah-sampah,,,
Saya suka perkedel kentaaaaaang! :D
ReplyDeleteSayang sekali, di foto tampak mendung. Kalo cerah, langit biru bakal kelihatan indah banget... :)
OOT: cek email yah. aku kirim draft projectku itu.
ReplyDeletepaling manteb tuh danaunya... keren..
ReplyDeletedisisi sisinya masih banyak pohon pohon yang gedhe gitu.
wah ternyata bawean menyimpan potensi wisata yang keren yah..
semoga bisa dikembangkan dan aku bisa kesana he he..
@Dymitra Liandyhahaha.. sepertinya kurang tepat kalau di bilang "jalan-jalan bersama teman" :D
ReplyDelete@AsopSaya tidak sukaaaaaaaa...
ReplyDeleteEhm.. Kalau cerah pasti panas yahh :p
@1mmanuel'Z-Note5sudah!!! :D
ReplyDelete@FifinLangsung berangkat Mas, gak pakek lama, mumpung masih sepiii.. Hehe.. :)
ReplyDeletekeren lah, hasil bidikan fotonya bagus bagus lah hehe ko saya nulisnya banyak "lah" nya ya mungkin kebawa bawa bahasanya armae. :D
ReplyDelete@armae : yuuukk... langsung...
ReplyDeletekenapa batu yang mirip perahunya gg difoto mbak Maee :D
ReplyDelete@Fifinyukk.. kapan??? sekarang???
ReplyDelete@Yayack Faqihjyahh.. sampe kebawa gitu ya??? hwewww..
ReplyDelete@Fiction's Worldkemarin sebenernya sudah berencana mau masukin gambar batu itu, tapi jadinya aneh. 'perahu'nya gak kelihatan.hehe
ReplyDeleteingin rasanya berkunjung ke Pulau Bawean...
ReplyDelete@SlameTuxsegera di wujudkan saja :)
ReplyDelete@armae
ReplyDeleteHi Armae,
Saya dari Singapura.
Kedua orang tua saya adalah dari Bawean, mereka berhijrah kesini selepas perang Jepun dulu, mereka sudah tiada lagi.
Perasaan ingin berkunjung ke P Bawean telah lama saya simpan.
Saya bersyukur dapat ketemu blog kamu ini. Ia memberi banyak informasi untuk saya. Mudah-mudahan saya akan sampai kesana tidak lama lagi...
Terimakasih.
@SainiAlhamdulillah, kalau memang ada yang terbantu dengan postinganku.
ReplyDeleteSemoga Mbak bisa cepat balik ke Bawean,. sudah banyak sekali yang berubah pastinya. Turut berduka atas meninggalnya orang tua Mbak ya.. :)
ijinkan aku ngasi sdikit tambahan info. P.Bawean...:D
ReplyDeletebetul mbaknya P.Cina, cocok untuk diving, soalnya karangnya indah banget, ni dibawah fotonya...
sayangnya mbaknya dan rombongan gak nympe pesisir pantai, padahal pasir pantainya putih banget, malah lebih putih dari P. Noko dan serunya lagi klau jelajahnya dari pantai lain ke pantai bakau/pasir putih (kata orang bawean), soalnya kayak menjelajah di film2 petualangan....
pokoknya keren, semogah pariwisata P. Bawean semakin berkembang...:D
mksi ya mba...:D
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1250731943629&set=a.1250729223561.2033753.1089409265&type=3&theater
ReplyDelete@Maryam boyanWaktunya cuma sedikit soalnyaaa. sayang banget yaa padahal.. :(
ReplyDeletedan hutan bakaunya itu,. hemm.. seperti yang sudah aku jelaskan di atas, jalannya terputus. jadi gak bisa nyampek sana deh.
semoga kapan-kapan bisa diulangi lagi perjalanan kesananya.
trimakasih yaa tambahan infonya Maryam :)
@Maryam boyantrimakasih share fotonya yaaa :)
ReplyDelete@Maryam boyantrimakasih share fotonya yaaa :)
ReplyDeleteheemm, aku orang Bawean loooh... makasiih ya .. udah nyanjung Pulauku....
ReplyDeleteoy,, mending temenan aja di SocMedia.. FB q: Adly (roy_adly@yahoo.co.id) (sok kenal neh,,hehe)
aku anak Bawean looh...
ReplyDeleteterimakasih ya udah nyanjung Pulauku yaa...
lebih akrab yuu,, add me di FB:roy_adly@yahoo.co.id
Salam kenal juga :)
Delete