Finally... Satonda!!!

...ingin membuat catatan perjalanan yang tidak biasa, tapi bingung juga mauku seperti apa...

Hmmm.. Satonda. Teman-teman kantor sudah banyak yang mempromosikan tempat itu. Walaupun ternyata belum semua orang di kantor yang pernah kesana. Akhirnya tanpa ba bi bu lagi, dijadwalkanlah perjalanan kesana, 2 Juni 2012, gak kurang gak lebih, berangkat berempat dari Dompu, aku, Ulil, om Joe, dan mas Leon. Oia, naik motor!!!

Jalur 'Pak Wamen' menjadi pembuka cerita perjalanan kali ini. Ini merupakan jalur yang digunakan oleh almarhum bapak Wamen ESDM, pak Wid, untuk mendaki gunung Tambora dalam pendakian kampanye penyakit Lupus beberapa waktu yang lalu. Sebelumnya, jalur ini bukan bernama jalur pak Wamen, tapi sekarang telah berganti nama, sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada beliau.

Oke, kembali ke Satonda. Tapi sepertinya tak akan lepas dari pembahasan Tambora. Karena keduanya letaknya berdekatan, dari Satonda terlihat Tambora, begitu juga sebaliknya.

Empat jam!!! Perjalanan yang sangat gila kalo boleh kubilang. Naik motor, dengan jalan yang cukup kacau, pake motor matic pula. Bisa kau bayangkan betapa lelahnya, betapa gak nyamannya. Tapi yahh, mau tidak mau harus dijalani. Karena pertanyaannya simpel, "Satonda, mau tak...???" Jawab : "oke oke, saya menyerah kalo urusan itu. Iya, saya mau!!!" :(.

Desa Calabai kecamatan Pekat, Dompu, NTB, jadi perhentian terakhir kami dalam bersepeda motor. Tanya kanan kiri, akhirnya ketemu juga rumah pak Ghufron, salah seorang kenalan om Joe, yang juga nelayan daerah setempat. Sekali lagi, ya, dari Pulau Sumbawa ke pulau Satonda, tidak ada penyeberangan resmi. Tidak ada kapal feri, kapal tongkang, speed boat, atau semacamnya, tidak ada. Yang ada adalah kapal nelayan yang kita sewa untuk menyeberang. 200ribu rupiah saja, sekali jalan. Masing-masing kepala mengumpulkan selembar uang berwarna biru dengan gambar pahlawan I Gusti Ngurah Rai, dan berangkatlah kami.

Perlu sedikit kerja keras, karena menjelang petang, air laut surut. Beginilah jadinya...


Laut hijau-biru, tanaman tepi laut yang seolah olah tumbuh di batu, karang-karang besar, berongga-rongga, saksi nyata keganasan ombak yang tampaknya tenang. Ya, sangat tenang. Sore itu, ditengah sorotan jingga yang bergerak turun, aku hanya bisa terdiam. Beberapa suara terdengar, entah siapa yang menyalakan musik, tak ingin terlalu memperhatikan. Tapi sungguh, sore itu, apa yang ada didepan mata berhasil menyita seluruh perhatianku.


Dan akhirnya, Welcome to Satonda Island... :D



Tulisan yang terletak di gerbang masuk, gerbang selamat datang di pulau itu. Ahh, tapi semua itu hanya seremonial saja. Karena karang bawah laut yang sangat cantik sudah menjadi ucapan selamat datang yang sangat luar biasa untukku. B-)


Ternyata ada manusia yang tinggal disana. Orang jawa, yang katanya akan membangun penginapan di pulau Satonda. Hmmmm,. bersiaplah kawan, karena tak lama lagi kau akan terkesploitasi. Takkan ada lagi Satonda yang sepi. Takkan ada lagi heningmu yang sangat bisa kunikmati, juga ramah alammu yang menyambutku dengan sunyi. Pasti akan kurindukan semua itu....

Tapi, disisi lain, terkadang ada pemikiran yang berbeda. Sayang, jika kau dibiarkan begitu saja. Diam, sendiri, tak ada yang mencurahkan perhatian kepadamu secara khusus. Sungguh dua hal yang sangat saling bertolak belakang. Lagi-lagi, apapun itu yang akan terjadi nanti, semoga kau tetap teguh berdiri disana, tegak menerima hantaman ombak yang makin tak tau diri.

Kemilau sang raja hari akhirnya berhasil menuntunku ke sisi barat pulau Satonda. Batu karang hitam jadi penghalang, tapi tetap bisa terlalui dengan sedikit banyak kesulitan. Dan ya,. akhirnya tak ada lagi penghalang antara aku, Dia, dan jingga...







Hingga malam menyapa, dan sang rembulan menempati singgah sananya. Saatnya memanjakan perut. Menu yang cukup spesial dibandingkan hari-hariku di kosan. Yeah,. itulah istimewanya sebuah perjalanan. Kadang, demi memuaskan diri, berapapun lembaran berharga itu rela dikeluarkan, dengan agak sedikit berlebihan. Semua itu demi, menikmati saat-saat bercinta dengan malam tanpa rasa perih yang tertahan. Yakin dehh, gak bakal enak tuh acara semalaman kalo kondisi perut kosong. Setuju??? Harus setuju... ;)

Dan ternyata benar, sang malam tak rela begitu saja dilewatkan dari alam mimpi. Ia memanggilku, untuk terus terjaga. Menyibukkan diri dengan ini itu yang sebenarnya tak ada direncana. Berlagak jadi model yang mau saja diperbudak oleh benda seharga duapuluhtigajuta itu. Yapp,. itu punya mas Leon. Gila tuh orang. Gila fotografi lebih tepatnya. Tapi bener deh, hasil jepretannya emang keren. Hahaha.. *jitak diri sendiri* :p.

Ini, masterpiece si kotak hitam seharga duapuluhtigajuta punya mas Leon :p

Dan, nalurikupun tergelitik. Kuraih G12ku, dan mulai berkesplorasi bersamanya. Hmmmm.. Sebenarnya ini satu hal yang kurang aku suka dalam kegiatan di alam bebas. Dulu, pernah terpikir untuk tidak ingin mengabadikan apapun yang ada didepan mata. Karena itu merupakan kenikmatanku, yang tak rela kubagi pada siapapun. "Jika ingin menikmati hal serupa, datanglah kemari", begitu ujarku sekenanya. Karena aku, mendapatkan semua itu pun bukan tanpa perjuangan.

Tapi itu dulu, dan saat ini sudah berbeda. Karena, dengan gambar-gambar yang ada, itu juga memberikan satu kepuasan tersendiri kepadaku. Sekalipun hanya kunikmati sendiri, atau paling jauh ku share di popcorn. Nyatanya aku butuh itu. Tak selamanya ingatan manusia itu ada. Tak selamanya benda seukuran kepalan tangan ini menunjukkan kinerja maksimalnya. Tak selamanya. Dan saat itu tiba, aku butuh gambar-gambar itu. Selain sebagai pengingat, juga sebagai sedikit pengobat rindu akan malam, bintang, laut, jingga, angin, dingin, sepi, sendiri, sunyi, namun syahdu. Walaupun terkadang bukan rindu yang terobati, melainkan ingin yang semakin menjadi. Ya, sangat manusiawi.



Malam tetap disana, sementara aku sudah bergumul didalam tenda. Kembali bergelung dalam kehangatan sleeping bag, hingga pagi tiba, dan saatnya membuka mata. Ya, kali ini para kaki-kaki mengarah ke sisi timur pulau Satonda, ingin menjadi orang pertama yang menyapa sang surya, di keheningan pagi buta.

Entah karena ke-tidak-terlalu-sukaanku terhadap sunrise, atau karena memang pagi itu sunrisenya terlalu biasa, aku merasa tak ada yang spesial dengannya. Lebih suka mengamati puncak Tambora yang masih malu-malu menampakkan diri, atau masih terlalu nyaman tidur berselimut kabut putih.


Hmmm.. kurang lebih sudah dua belas jam menjejakkan kaki di pulau Satonda, sudah ada banyak cerita. Tapi ternyata tak berhenti disana. Karena, masih ada satu titik lagi yang sedang menunggu untuk di jejaki: Danau Moti To'i. Danau air asin yang berada tepat ditengah-tengah pulau ini.

Naik bukit hingga peluh menetes perlahan, jadi satu kepuasan tersendiri. Sekalipun lelah sangat terasa, hingga napas saling kejar mengejar, berlomba untuk mendapatkan oksigen sebanyak-banyaknya. Tapi semua terbayar. Puas. Danau Moti To'i secara penuh terpampang didepan mata. Sebuah lukisan luar biasa karya sang pencipta. Sungguh Indonesiaku, kau sangat luar biasa. Hmmmm.. dengan malu kuakui, bahwa diri ini makin cinta kamu :">.




Well, saatnya turun, kembali menikmati teduhnya hijau, dan menyapa permukaan air danau Moti To'i yang begitu tenang terlihat dari atas sana. Duduk di pondok kecil yang entah sudah berumur berapa tahun, hingga tiangnya doyong. Selama itukah penundaan kedatanganku? Hingga kau begitu lelahnya menungguku?

Juga, pohon cita-cita yang semakin menunduk karena beban 'kerang cita-cita' yang semakin banyak bergantung di dahannya. Kasihan kau, seandainya mereka semua tahu bahwa tak ada yang bisa diperbuat olehmu dengan cita-cita mereka. Karena dengan menggantungkan cita-cita setinggi pohon, maka hanya akan sampai disitulah cita-cita itu berada.



Wahai pohon cita-cita, bangunlah, dan tegakkan dahanmu. Buktikan pada mereka bahwa kau patut menjadi tempat untuk menggantungkan cita-cita. Tinggikan dirimu, kuatkan dahanmu. Topang cita-cita mereka, orang-orang yang bahkan hanya berani mengucap ingin, harap, mimpi, namun hanya sebatas itu saja.

Hingga saatnya berucap selamat tinggal, untuk pulau yang tidak genap duapuluh empat jam kupijak, namun memberikan begitu banyak cerita. Lagi, karang-karang cantik menjadi pengantar kepergianku. Di tengah terik surya yang tak tau malu memamerkan kegagahannya. Lelah, sangat. Tapi tak ada sesal sedikitpun. Bersiap untuk melewati empat jam perjalanan yang menyiksa.


Terimakasih Indonesia, terimakasih pulau Satonda, terimakasih Dompu, terimakasih Ulil, om Joe, mas Leon, Bapak nelayan yang mengantar-jemput kami, serta honda beat yang tak berkutik seidkitpun atas perlakuanku yang semena-mena mengemudikannya.

Terimakasih juga, Allah...

Rinduku, terobati.
Sembari bersiap untuk perjalanan selanjutnya yang sudah menanti.
:)

--sudah malam, dan saya masih di kantor--

Comments

  1. ga ajak2. :(

    aku ambil sunsetnya, aku kasi fotomu n fotoku ya .hohohohoho

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo hasilnya bagus, boleh. kalo hasilnya jelek, nanti ku jitak yaa.. :))

      Delete
  2. satu kata kerennnnnnnnnn pngn kesana rie...

    ReplyDelete
  3. hwuaaaaaa.....mae jahat!
    asli, bikin mupeng >,<
    keinginanku ke Nusa Tenggara semakin menjadi-jadi.
    subhanallaaaaah...liat lautnya, pantainya, batu karang hitamnya, sunsetnya, bintangnya, pasir pantainya, puncak Tamboranya, danau Motinya, pohon cita2nya, trus baca ceritamu semua bikin aku histeris sendirian di kamar. aaargh, pokoknya nanti temenin aku ksana yaaa >o<

    terus kata2 "sembari bersiap untuk perjalanan selanjutnya yang sudah menanti"..ya ampun, it must be Rinjani, right?!huuhuuu...nangis bombay aku dsini mae ToT

    *btw, salam kenal buat Ulil, om Joe sama mas Leon ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hei,. tenaang tenaang tenaaaaaaaang. Aku baca komenmu jadi ikutan heboh juga, ikutan terharu juga nihh... :))

      Hmmm.. Kalo next trip, kurang tau yaa. Pastinya kalo Rinjani kan masi 2 bulan lagi non, dan kita gak tau apa yg akan terjadi selama dua bulan kedepan ;)

      Salam kenal jugaaa dari Ulil.. *yang lain belum kusampaikan, belum ketemu* :D

      Delete
    2. Salam kenal ya mbak yuni hehehe :D

      Saya adeknya mbak arie...

      Delete
    3. ooh, hai juga ulil :D
      adek kandungnya rie?? :O

      Delete
  4. mudah2an tidak sampai rusak dan tercemar ya

    ReplyDelete
  5. gila mae.

    itu jepretanmu smua? ckckkckck.. keren bener dah. kayaknya dirimu jago di foto landskap. sumpah, 2 thumb.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo landscape emang sukak mbak Acci, tapi masih perlu banyak belajar. Dan foto-foto diatas itu, ada beberapa yg bukan jepretanku. Pokoknya yang ada signaturenya "mae_photograph" itu punyaku, kalo gak ada, itu antara punya mas Leon atau punya om Joe :D

      Delete
  6. tdk byk koment dah...
    sukaaaa ama tehnik photograpernya..., Arie makin okeeee...
    10 jempol deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahahaha.. Makasiii kakaakk :">
      Itu sepuluh jempol punya siapa aja yakk??? wkwkwkwkwk

      Delete
  7. Ka Riee... padahal aku baru bangun tidur loh,
    saking pengen lihat foto" kk yg baruu..
    aku langsung on di lepy hehhehe

    Subhanallah ka, keren sangat ....
    sayang yaa jauh banget dri jakarta :( huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. =))
      Ini pasti efek provokasi kak Tia ama Yuni di bloof ya? hihihi

      Masihh di Indonesia, masihh dekattt :D

      Delete
  8. Deket gunung tambora ya, yg beberapa bulan kemarin pak wid meninggal setelahnya mendaki gunung tsb. Selama 24 jam menapaki tanah pantai sitonda nyatanya sebuah sensasi wisata yg luar biasa. Bagus bagus gambarnya, perlu tehnik yg tdk mudah buat ngebidik gambar dgn kualitas bagus :D

    Kapan2 bisa minjem gambarnya ya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit meluruskan ya,. belum setelahnya, karena pak Wid meninggal dalam perjalanan menuju ke puncak Tambora, dan foto diatas itu merupakan jalur yang beliau lalui.

      Terimakasii terimakasii,. saya masih harus banyak belajar fotografi :D

      Minjem gambar? Gambar ato kamera nihh?? :p

      Delete
  9. keren ih... :D
    moga ada kesempatan buat liburan kesana...

    ReplyDelete
  10. 'jika ingin menikmati hal serupa datanglah kemari' saya juga pernah berpikiran seperti itu, tp tanpa gambar, bercerita juga bisa jadi bualan belaka....

    Btw... Gambarnya bagussssss :bd .... Dibalik gambar, laut surut, karang2, garis pantai, langit malam, api unggun, bulan (walau gak nampak seperti bulan :d), matahari terbit, danau, daun-daun dan pohon-pohon semuanya bercerita... Dan semoga kenyataan Satonda memang begitu adanya... :)

    Terakhir... Pohon cita citanya masih ada ruang tersisa gak???? Saya juga pengen Cita cita saya ditopang, karena sy termasuk di antara mereka yg cuma bisa berharap, bisa bermimpi namun cuma sebatas itu saja... Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. dulu juga gak pengen cerita juga, kalo gak diminta :D

      Jempolnya salah smiley code tuh. Aku benerin yaaa.. :-bd
      Emang ada gambar bulan ya? yang mana? aku gak merasa habis ngambil gambar bulan tuh... :-/

      Kenyataannya tidak seperti di foto. Karena pastinya jauh lebih indah.. ;)

      Untuk pohon cita-cita, sepertinya masih ada. Tapi, jangan pakai kerang yang terlalu besar. Kasihan dahannya. :D

      Delete
    2. Ulil: maksudnya Ihhik??? :-/

      Delete
  11. salam dari pulau seberang LOMBOK! :)

    ReplyDelete
  12. WOOOOOOOOOOI ...
    INI BENAR-BENAR KEREEEEEEEEEEEEEEEN!!!

    Itu tempatnya benaran indonesia ?
    Subhanallah... sy kehabisan kata2...
    SATONDA ISLAND. Someday I will be there... amin Ya Rabbal alamin..


    GUE BILANG KEREN !!! YAAAA !!
    KEREEEEEEEEEEEEEEEEEEEN!!
    *noraknya kumat liat temapt eksotis*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. Iyaaa Uchank,. itu Indonesiaaa. Indonesia kita tercinta ;)

      Aaamiiin,. semoga bisa kesana, suatu saat nanti :D
      Gak papa norak. Saya juga norak kok waktu ngelihat itu. Hahahah B-)

      Delete
  13. WOW ... WOW .... foto fotonya cantiiikkkkkkk sekali , mupend deh jadi mau ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. :))
      Berangkat mbakk,. pulang kampung gihh.. :p

      Delete
  14. yg mana fotonya?....ga liat ato aku yg agak silau?..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg foto di danau. Yg cowok, yg pake topi/kerpus... :D

      Delete
  15. KEREN udah itu aja yang ada dibenakku ketika ngebaca dan ngelihat fotonya
    Jadi iri :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih keren kaloo lihat langsung. Yakinn dahh!!! :D

      Delete
  16. keren keren yah bang :)

    salam kenal aja deh kyk nya saya baru pertama kali berkunjung nih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bang??? :((

      Salam kenal jugaaaa :D

      Delete
    2. hahha..yg sabar ya mae..
      mae dipnggil abg..
      saya juga pernah tu..
      hihihi

      Delete
    3. :five5 *toss ama Yura*

      Delete
  17. Maeee kamu berhasil sekali bikin aku ngiri...
    eh mau dibangun Vila atau apa ke yg penting tidak begitu merusak lingkungan menurut aku ga masalah malah justru nanti bisa lebih menambah daya tarik wisatawan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaa.. Semogaaaa.
      Tapi tetep aja bingung deh. Jangankan Satonda. Sir Edmund Hillary saja bilang menyesal karena 50 tahun lalu mengenalkan Everest pada dunia, karena Everest yang sekarang banyak sampahh dimana mana :(

      Delete
  18. wah Indonesia memang indah..
    eh ngomong2 itu nginep di pulau satonda pake acara kemah, udah dipastikan ndak ada macan atau sejenis beruang liar gitu?? ha ha...

    hik hik jadi ingat dulu saat masih aktif di pramuka SMU. Sukanya berkemah-kemah ria.

    paling suka dengan foto danau dari atas. birruuuuu banget..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo macan dan beruang gak ada mas Fifin. Yakin deh gak bakal betah tuh beruang dan macan. Pulau kecil gitu. Hihihi.. Adanya ular :D

      Iyaaa.. biruuu bangeett, dan tenaaaang :)

      Delete
  19. huwaaauuu... potonya kerennnn... camping.. camping... aku mau camping... lama gak berpetualang.. :(
    hiks

    ReplyDelete
  20. wuaaaaa . . .fotonya bikin pengen.
    >.<
    ini mbak aarmaee yang dari Gresik itu ya?
    salam kenal yak.
    :)
    kalau ada waktu silakan mampir ke faizulfikri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, saya Armae, dari Gresik. Salam kenal jugaa Faizulfikri :D

      Delete
  21. Take nothing but picture. itulah salah satu etika seorang pencinta alam mbak Armae.. sebuah gambar yang menyimpan kenangan penuh makna bagi para pelakunya.

    fotone apik-apik pol.. saya ampe ngelap iler berkali-kali hahaha

    puegel kalau gini rasane, kapan saya bisa naik Tambora dan Rinjani ya.

    Sampean sih ora ngajak saya, kan kita bisa brangkat bareng. trus saya ajak ke Tambora baru ke Satonda hehehe ngayaaaaal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setujuuuuu. Cuma itu oleh oleh dari Satonda, plus cerita pastinya.

      *bantuin ngelap iler* :))

      Nah nahh,.. Aku juga mau ke Tambora dan Rinjani. Yukk berangkat bareng Uncle ;)

      Delete
  22. Asli dah bikin ngiiirri ni blog, poto-poto kuliner selalu. Kantorku tak bisa backpakeran hikshiks, bisanya keringetan doang hohoho :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. lohh lohhh... ini kan bukan poto kuliner mas Aul.. :-/

      Delete
  23. foto malamnya kok terang banget sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu tentang pengaturan kamera aja kok mas Ario ;)

      Delete
  24. kesimpulanya keknya cuman satu deh
    Tambora cakeppp bangetttt

    ReplyDelete
  25. Travelling.. Sy suka travelling..
    Itu fotonya yg bertabur bintang di malam hari keren. Subhanallah.. ^_^
    #makan popcorn gratis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aseeeekk.. Selamat menikmati popcorn :)

      Delete
  26. senja yang memukau,,, surga dunia...
    mantap sekali
    Kunjungan blogwalking sembari follow blognya.
    Sukses selalu..
    kembali tak lupa mengundang juga rekan blogger
    Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"

    Salam Bahagia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasiiihh.. :D
      Terimakasih juga untuk info event bloggernya. Segera meluncur ke TKP :D

      Delete
  27. sumpah!! keren banget ni pulaunya! satonda ya? kapan - kapan pengen maen kesana juga ah,, cuma 2 pulau ke timur saja hehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whoww... posisi di Bali ini berarti? Sipp.. Langsung berangkat doonk ;)

      Delete
  28. Terimakasih. Salam kenal juga yaaa :D

    ReplyDelete
  29. hehe beruntungnya kalo ada hunting spot yang indah di dekat kota kita tinggal :) nice photos..

    ReplyDelete
    Replies
    1. :o
      Satonda tidak bisa di bilang dekat kalo dari tempatku... Empat jam nya itu amat sangat menyiksa... #:-S

      Delete
    2. Perjuangan yang patut diacungi jempol :D

      Delete
  30. baru tau aku danau satonda ini yang jadi danau salah satu danau unik di indonesia,, manteeb

    ReplyDelete

Post a Comment

Speak Up...!!! :D

Popular Posts