Jelajah Potensi Wisata Bawean (part 4)
*akhirnya
berniat juga bikin lanjutan postingan mengenai Jelajah Potensi Wisata Bawean.
hihihi... ternyata pengen cerita yg detail itu susah susah gampang. terutama
kalo ceritanya panjang. kadang mood, kadang nggak. jadilah, gak jelas gini
kapan selesainya.*
ahh.. udah deh curcolnya. langsung ke
ceritanya aja yahh.
begitu sampai di bibir pantai, ternyata
kondisinya gak jauh berbeda dengan beberapa jam sebelumnya saat aku kesana. air
masih surut. masih banyak perahu nelayan yang kandas. dan sepertinya memang
kami harus 'nyemplung' ke laut untuk bisa mencapai kapal yang akan mengantarkan
kami menyeberang.
pas perjalanan menuju kapal itu, banyak hal
unik yang bikin ngakak gak berhenti-berhenti. diantaranya, ternyata kami harus
menempuh perjalanan berjalan kaki sekitar satu jam!!! whaowww.. padahal kalau
dilihat-lihat, jaraknya tidak terlalu jauh juga, mungkin hanya sekitar satu
kilometer. tapi karena jalannya di atas air, kayak orang kebanjiran, pastinya
sangat mempengaruhi kecepatan kami. gitu juga dengan beberapa temennya tante
yang berusaha dengan gigih untuk menyelamatkan celananya agar tidak basah
terkena air. hingga celana yang sudah pendek itu dilipat keatas makin tinggi
sampai terkesan 'seksi'. yahh.. untungnya yang melakukan itu adalah temannya
tante yang berjenis kelamin laki-laki. jika sebaliknya, tak taulah bagaimana
cerita selanjutnya.
saking jauhnya harus berjalan, sempat
terpikir untuk berjalan terus saja, tak perlu naik perahu sampai ke seberang. hahaha..
ini ide cukup menggelikan. karena semakin jauh berjalan, bukannya semakin
dekat, tapi pulau Gili di seberang itu malah terlihat semakin jauh dan kecil.
ahh.. permainan mata!!!
akhirnya bapak nelayan yang akan mengantarkan
kami berhenti berjalan, dan naik ke salah satu perahu nelayan yang ukurannya
lumayan besar. yeahh.. itu perahu kami. tapi sayangnya jarak antara aku beserta
rombongan yang lain dengan bapak nelayan itu sangat jauh. yapp, kami kalah speed. ini benar-benar tidak adil. hahaha.
tapi berhentinya bapak nelayan itu cukup memicu semangat kami untuk terus
berjalan, hingga seluruh rombongan bisa sampai di perahu dengan selamat. dan,
pelayaran di mulaii :)
kapal yang akan mengantarkan kami menyeberang |
awalnya aku duduk di belakang, ngobrol sama
pak Sholeh, salah satu temen tante yang asli orang bawean juga. aku menanyakan
tentang pulau yang akan kami datangi nanti, yang dari jauh terlihat terdiri
dari dua bagian. dan, berdasarkan informasi dari pak Sholeh, ternyata memang
pulau yang akan kami datangi ada dua, pulau Gili yang berpenduduk, serta pulau
Noko yang dari jauh hanya terlihat seperti hamparan pasir putih. nah,
berdasarkan @OmIrwaan, di twitternya, *ketemu ni orang gara-gara pas hari H aku sering nge-twit tentang #wisataBawean. belakangan baru tau kalo ternyata dia kakak kelasku sendiri. bodohnya aku >,<,. * Noko itu sebenarnya bukan pulau, hanya
sebatas gundukan pasir. dan Noko di sekitar Bawean ini ada dua, Noko-nya Gili
dan Noko-nya Selayar.
begitu kapal mulai bergerak, aku pindah
kedepan, duduk di tempat paling depan. karena menurutku itu spot yang paling
bagus untuk menikmati pemandangan sekitar. hijau dan biru, itu yang aku
tangkap. dan saaaaaaaaaaangat tenang. ingin rasanya berlama-lama dalam
perjalanan itu. dan, begitu air berubah warna menjadi kehijauan gelap cenderung
biru—yang menandakan kedalaman laut yang makin bertambah, sekilas aku bisa
melihat terumbu karang yang baguuuuus banget. Subhanallah...
itu bukan pertama kalinya aku melihat terumbu
karang, dulu sudah pernah, tapi itu dulu sekali. dan begitu melihatnya lagi,
rasanya benar-benar takjub. airnya memang kebiruan, tapi jernih. jadi dari atas
kapal, kita bisa melihat karang-karang yang saaaaaaaaaaangat cantik. gak bisa
bayangin deh kalo memang boleh nyebur. pengeeeenn bangeeettttt >,< *yang
ini gak ada fotonya. kalo pengen menikmati pemandangan yang luar biasa itu,
dateng aja sendiri yahh*. dan ternyata, laut antara pulau Gili dan pulau
Bawean ini memang salah satu spot terbaik untuk diving dan snorkeling.
disamping beberapa laut lainnya yang juga terletak di sekitar pulau Bawean.
Pulau Noko sudah dekat, dan
saatnya untuk bersiap turun. Dan sepertinya kami akan basah-basahan lagi. Yah,
ini juga salah satu karakteristik laut dan pantai di sekitar pulau Bawean. Pantainya
rata-rata landai, tidak terlalu dalam dan tidak langsung menjorok dalam seperti
pantai-pantai yang ada di sebelah selatan pulau Jawa. Sebenarnya dermaga
sangat dibutuhkan di tiap-tiap pulau untuk kapal merapat, tapi hal itu baru
dimiliki oleh beberapa lokasi pantai/pelabuhan saja.
Sebelum turun, jangan lupa pakai
sandal dulu, karena berdasarkan informasi, banyak karang di sekitar pantainya,
jadi harus waspada. Dan salah satu rombongan kami, mas Pras, sudah menjadi
korbannya, kakinya sobek terkena karang, hingga berdarah-darah dan sedikit
kesulitan saat berjalan. Sayang sekali…
Pulau Noko, bingung harus
berkomentar apa. Begitu sampai di daratannya, berasa masuk ke pulau pribadi. Benar-benar
pulau yang masih alami, belum terjamah pembangunan sama sekali. Sepanjang penglihatan,
hanya ada pasir putih bersih terhampar dengan kombinasi rerumputan waran hijau
yang masih sangat alami. Aku hanya berpikir, sepertinya aku akan betah
menghabiskan beberapa malam disana dan menginap di dalam tenda. Apa ya? Speechles deh, saking bagusnya. Saking whaoww
nya. Saking alaminya. Dan benar-benar belum pernah melihat hal yang seperti
itu. It’s really amazing. Subhanallah…
Begitu juga dengan kerang-kerang
yang kami temukan, bentuknya unik-unik, dan lagi-lagi sangat-sangat cantik.
Oia, sebelumnya mas Arifin sudah
bikin semacam thread di kaskus mengenai eksotisme
pulau Noko. Jika teman-teman berkenan, silahkan lihat postingannya disini.
Belum puas rasanya menikmati
butiran pasir di pulau Noko, dan hangatnya langit sore kala itu, kami sudah
harus kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan ke pulau Gili. Perlahan namun
pasti, kapal mulai berputar, menjauh dari pulau Noko, sedikit ke tengah untuk
menghindari laut yang dangkal, kemudian berputar menuju ke pulau Gili. Dan sepanjang
perjalanan itu, lagi-lagi mata kami di manjakan dengan pemandangan bawah laut
yang sungguh mempesona.
Dari jauh, pulau Gili nampak
tidak terlalu istimewa. Yah, mungkin ini karena pengaruh pulau Noko yang baru
saja kami kunjungi. Tapi disini terlihat lebih ramai, dan memang kenyatannya di
pulau Gili ini sudah terdapat pemukiman, terdiri dari kurang lebih duaratus
keluarga atau sekitar limaratus penduduk. Lumayan banyak ya…
Sebenarnya di pulau ini, tidak
ada tempat wisata yang khusus. Hanya saja, jika datang ke pulau ini, kita bisa belajar
tentang kehidupan sosialnya. Di pulau Gili ini, kita akan menemukan warganya
yang sangat ramah, selalu saling sapa satu sama lain, dan pada sore hari *seperti saat kami tiba* sering
berkumpul bersama untuk sekedar ngobrol sambil makan bakso. Yapp, disini mudah
sekali menemukan bakso, tapi baksonya dari bakso ikan. Teksturnya agak kenyal
dari bakso biasa, dan aromanya agak amis. Tapi aku suka, karena mungkin memang
sudah terbiasa makan bakso sejenis di Kalimantan. sedangkan untuk yang lain,
katanya rasanya aneh. haha..
salah satu warung yang jual bakso ikan |
pohon jambu air |
Selain bakso, di pulau ini kita
juga bisa dengan mudah menemukan pohon nangka dan pohon jambu air. Waktu itu
sempat melihat salah satu rumah warga yang pohon jambu air nya sudah berbuah
lebat dan berwarna merah. Sangat menggoda
iman pastinya. Awalnya cuma ingin mencicipi, tapi ternyata pemilik pohon jambu
tersebut malah mengambilkan kresek dari dalam rumahnya, kemudian bapak yang
punya rumah memanjat pohon untuk memetikkan buah jambu. Jadilah, sewaktu
pulang, kami membawa sekeresek buah jambu air merah yang sangat manis dan
segar. Trimakasih Bapak.. :)
melihat warga sekitar pulau Gili, terasanya sangat nyaman. orang-orangnya baik, ramah, murah senyum, welcome banget deh pokoknya. dan yang aku salut lagi, sepertinya mereka sangat menikmati hidup dalam kesederhanaan. tanpa sinyal hp *apalagi sambungan internet*, tanpa diributkan masalah demo, sembako naik, dan lain sebagainya. kalo kita yang terbiasa dengan kehidupan disini (kota.red), lalu bermigrasi kesana, kira-kira betah tidak ya???
Dan sunset sore itu menemani perjalanan pulang kami. Sunset yang sangat indah. Dan ini memang
saat yang pas untuk mengunjungi pulau Gili, di sore hari. Sambil menikmati
matahari tenggelam.
Jiingga sore itu juga kembali
menyinari permukaan laut. Mengijinkan kami, untuk sekali lagi menikmati
keindahan pesona bawah laut yang sungguh luar biasa. Hanya bisa berucap syukur
karena memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan tanah ini, saat ini, lagi.
Matahari sudah tak terlihat saat
kapal kami mulai persandar di pantai desa Pamunah. Dan lagi-lagi, kami harus
berjalan kaki sedikit karena air masih belum cukup pasang untuk mengantarkan
perahu hingga ke tepian. Tepat pukul 6.30
petang, kami tiba di desa Pamunah dengan selamat. sempat singgah makan malam
sejenak, lalu membersihkan diri, kami akhirnya memutuskan untuk segera kembali
ke hotel karena kelelahan yang amat sangat.
Bye Gili, bye Noko, see you next
time…
*perjalanan hari ini sungguh luar
biasa. Alhamdulillah…*
***to be continued***
Wow. Noko nya dari jauh udah keliatan cantiknya, apa lagi dari dekat. Bener dhek, liat potonya aja kehabisan kata kata. cuma bisa bilang Subhanallah, keren...
ReplyDeletewes gpp, nurutin mood gpp yang penting ada lanjutannya dhek, hehehe :)
@Si Roni:hahayy.. semoga sisa ceritanya yang tinggal sehari bisa aku rampungkan secepatnya mas, gak betah juga punya banyak hutang :D
ReplyDeletewiiiii...cantik banget yah mbak pulaunya...pantainya bener2 bikin mupeng buat ke sana,,,hiks
ReplyDeletejadi ngebayangin nih...kapan bisa ke sana dg gratis..wakakakkk...
keep writing mbak...
pulau noko-nya mantap euyy..... bener-bener petualang....butuh berapa lama nyampe sana dari kota terdekat??
ReplyDelete#maaf belum baca part 1, 2 dan 3 nya... :D
segera di bayar ya hutangnya :)) @armae:
ReplyDeleteternyata masih banyak tempat di indonesia yang eksotis. kirain hanya bali dan lombok aja. heheehe
ReplyDeleteHiiiiii kaki berdarah dan masih berjalan-jalan di air laut? Hati2 mengundang ikan hiu... :D
ReplyDeletewihh asik bgt tuh tempat wisata,, adem kyk nya,, ehehhe
ReplyDeletewah Maeeee, dhe mupeeeeeeeeeeenng banget, sumpah.. lautnya biruuuuuuuuuuuuuuuuuu, indah.. dan pantainya, haduuuhh speechless dah pokoknya.. kereeeennn!! dhe terpukau oleh semua foto-foto kamu..
ReplyDelete@Nick Salsabiila:hwahaha.. aku juga mau kalo gratiss :D
ReplyDelete@Sam:sepertinya memang harus membaca bagian sebelumnya, terutama part 1 dan 3, dan insyaallah akan bisa menjawab pertanyaanmu, :D
ReplyDelete@Baha Andes: iyaaaaa,. trimakasih sudah diingatkan *jadi malu* :D
ReplyDelete@nuel:hahhayy.. tak perlu lah jauh-jauh kesana, di Jawa masih banyak lokasi-lokasi luar biasa yang belum terjamah :)
ReplyDelete@Asop:haha.. tenaaang, disitu perairan dangkal, mentok yang ada cuma ikan tongkol :D
ReplyDelete@Rama88:kalo adem sih gak yaa kayaknya, kan pantai. tapi pastinya menenangkan :)
ReplyDelete@dhenok habibie:iyaa.. keren bangeeettt, indonesiaku memang indah mbak :D
ReplyDeletenah kalau pantai di pulau noko ini baru bagussss ar.. pasirnya putih, airnya bening bangeett.. jadi pengen nyemlung renang.. :D
ReplyDeleteih, jlan2 mulu nih. bikin iri stadium 4. T,T
ReplyDeletesubhanallah, indah-nya pemandangan biru laut dan pesisir pantai-NYA, jadi pingin berkunjung juga menjejakkan kaki dipasir pantai ini...suatu hari nanti :-)
ReplyDelete@Tri Setyo Wijanarko:aku juga pengen nyebuurrr.. sayang waktu itu gak ada banyak waktu. lain kali aja, moga bisa :)
ReplyDelete@Accilong:hahaha.. maap.. maapp :D
ReplyDelete@BlogS of Hariyanto:amiinn.. semoga suatu hari bisa :)
ReplyDeletewowo udah siap ni ya kotak reply nya... :) @armae
ReplyDelete@Baha Andes iyaaa.. hehe.. makasi banyak yaa Kak :)
ReplyDeleteDua pulau yg mengagungkan.keren, noko dan gili
ReplyDeleteFollow my twitter @elloaris
@Ello Aristhosiyoga iya doooonk :D
ReplyDeletesunsetnyaaaaaaaaaaa,aduh ga tahan sama pantainya deh..
ReplyDelete@Nonni Shetya hihihi.. maaf kalau postingan ini membuat anda mupenk :D
ReplyDeletengakak ngeliat bapaknya yg seksi. Btw ketika lihat pantai pertama yg surut itu jadi inget pemandangan yg sama di pantai Kenjeran.
ReplyDeleteUntuk pantai Noko aq kasih 4 jempol deh. Keren banget. Kapan ya aq bisa kesana..
@Fifin Nugroho oia? aku gak ngerti kenjeran itu seperti apa. dulu kesana waktu keciiil banget, dan lupa.hehe..
ReplyDeletetrimakasih untuk 4 jempolnyaaa :D
@armae
ReplyDeletesayangnya hanya ada dalam angan2 saya aja mau ke sana. kalo kamu mau bayarin sih, no prob. wakaka
@1mmanuel'Z-Note5 errrrrrrrrrr... aku juga mau aja kemanamana kalo ada yg bayarin -__-"
ReplyDeleteom Nuel bikin giveaway donk, hadianya jalanjalan kemanaaaaa gitu. hihihi
slam knal, q ank bawean....
ReplyDeleteq pux fto pulau noko yg klitan hijau, bka aj ni...
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=2037459451325&set=a.2037441850885.2098655.1089409265&type=3&theater
ijinkan aku bagi info. tentang P.Bawean...
ReplyDeleteini salah satu foto di P.Noko...
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=2037459451325&set=a.2037441850885.2098655.1089409265&type=3&theater
@Maryam boyanhwiii... trimakasih sudah berbagi foto Maryam,.
ReplyDeleteSalam kenal yaaa :)
BAGUS, bikin aku makin mupeng menjelajah....
ReplyDeleteIhh whaoww.. ada Om jin.. :))
Delete