Basic Training ERT Angkatan #2

Alhamdulillah, setelah perjalanan dua jam menggunakan pesawat, akhirnya sampai juga saya dengan selamat di lokasi Basic Training Emergency Response Team (ERT) angkatan #2 ini.

Baru masuk ke lobby hotel tempat dilaksanakannya training, saya sudah mendapat beberapa lembar 'pesan' yang katanya merupakan titipan dari panitia: satu lembar daftar kelompok dan dua lembar instruksi awal serta ketentuan khusus yang diberlakukan saat pelatihan. Satu ketentuan khusus yang cukup perlu di garis bawahi (plus bold dan italic juga boleh) bahwa selama pelatihan yakni tanggal 16 Maret 2014 malam hingga 21 Maret 2014 sore, peserta tidak diperkenankan sama sekali untuk menggunakan alat komunikasi elektronik, semisal hp, laptop, tablet pc, dll. Hemmm,. cukup menarik. Tapi sebelum aturan itu diberlakukan, kabar-kabari dulu donks ke keluarga atau kerabat serta line supervisor, terus ngeinfoin juga nomor panitia yang bisa dihubungi kalau ada hal-hal yang sifatnya mendesak. Sippp... :-bd

Bocoran sedikit tentang lokasi pelatihan. Gambar ini saya ambil dari balkon kamar, pas subuh :D

Pas ngelihat daftar nama kelompok, saya kebagian kelompok paling akhir, bersama seorang perempuan dan empat orang laki-laki lainnya yang saya tidak kenal sama sekali namanya. Akhirnya, saya nanya aja deh ke teman se kamar yang sudah saya kenal sebelumnya --hanya 1 dari 3 orang yang ada, saya pede aja gitu minta nomor hp salah satu anggota kelompok saya ke teman yang saya kenal tersebut. Tanpa basa basi, langsung cap cis cus dan dalam waktu tak kurang dari 10 menit, saya sudah berkumpul di basecamp kelompok kami yang kami beri nama "Faster Foundation".


Lha, kenapa pakai 'foundation' segala? Yapp, karena itu adalah salah satu tugasnya. Kami harus menentukan nama lembaga kami, lengkap dengan identitas, visi misi, struktur organisasi, budgeting selama setahun, yang pastinya tidak akan jauh-jauh dari program penanggulangan risiko bencana (PRB). Simpelnya, versi organisasi dari Departemen Disaster Risk Management begitu mungkin. Ahh, ntahlah. Saya juga bingung. Segalanya masih absurd, masih gak jelas juga ini arahnya kemana. Ngikut sajalah...

Baru beberapa jam berada di lokasi pelatihan, kami sudah 'dipaksa secara tidak langsung' untuk mengerjakan serentetan tugas kelompok yang diberi tenggat waktunya hanya satu malam. Beberapa instruksi dan clue yang diberikan oleh panitia, ada yang tertangkap oleh otak, ada yang terabaikan. Belakangan baru kami paham, mungkin itulah mengapa setiap kali sesi, panitia selalu mengulang-ulang kalimat,

"PAY ATTENTION ON DETAIL...!!!"

Belum habis hari pertama berlalu, kesalahan demi kesalahan sudah terjadi. Waktu seolah bergulir cepat. Apa yang kami pelajari di kelas, maka siang atau sorenya pasti akan disimulasikan --dengan tanpa intro maupun basa basi terlebih dahulu. Otak peserta dipacu untuk berpikir cepat, ditengah situasi bencana topan Yiihaa yang baru saja menyerang Negara Planesia, yang berdampak pada 3 propinsi besar disana, lengkap dengan konflik internal negara serta berbagai kondisi yang tentunya menghambat kami, para lembaga asing, untuk memberikan respon secepatnya ke para survivor bencana.

Situation mapping, bencana Topan Yiihaa di Negara Planesia :D
Belum lagi tugas harian yang bukan main bikin pusing, dan tentu saja semua dikerjakan secara manual: Tulis tangan! Whewww... Oke baiklah. Ini pelatihan yang luar biasa. #:-S

Selama pelatihan, setiap base dibekali oleh alat komunikasi berupa Handy Talkie (HT). Jadi antara masing-masing lembaga (yang totalnya ada 4 --4 kelompok), plus operational base (panitia), semua berkomunikasi melalui HT. Asik deh, kami jadi belajar bagaimana menggunakan kode-kode komunikasi seperti yang ada di film-film detektif *norak gitu deyy :)). Dan, entah kenapa saya jadi menemukan minat mengoperasikan HT itu sendiri. Walaupun di setiap harinya setiap anggota lembaga harus berpindah posisi dan jabatan, dan HT selalu dipegang oleh anggota yang hari itu menjabat sebagai Security & Infokom, saya sukaknya ngambil alih gitu kalo si HT nganggur kemudian tiba-tiba bunyi. :D

Hotel tempat kami menginap saat itu diibaratkan negara Planesia. Salah satu peraturan di negara Planesia yang sudah diinformasikan oleh panitia adalah, jam malam diberlakukan mulai jam 10 pm. Jadi, tidak diperkenankan ada aktifitas apapun di luar basecamp/kamar peserta diatas jam 10. Sialnya, baru hari pertama saya dan seorang kawan terpaksa melanggar aturan tersebut. Akhirnya kami tertangkap oleh Pol PP Planesia saat sedang dalam perjalanan dari basecamp menuju ke kamar kami. Asli itu insiden nyebelin banget. Udah tau orang capek, ngantuk, habis ngerjain tugas seabrek, pake acara ditangkap pula. Fiuhhhh... :((

Special forces Faster Foundation --pinjam fotonya om Kris :D
kiri ke kanan: om Theus, saya, mas Anggoro, om Godlief, kak Cece, om Kris
Jujur, malam itu, setelah insiden 'ketangkep', sempat down juga. Baru hari pertama udah segitu berat. Gimana besoknya coba? Masih hari senin. Masih ada empat hari lagi menuju jumat. Bisa gitu bertahan sampai hari jumat? Hmmm...

...to be continued yah :D

Comments

  1. enak ya banyak kegiatan, berarti akan banyak hal juga untuk bisa terus di tulis. sukses lah buat acaranya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah,. beberapa hari ini popcorn ramaii :D

      Delete
  2. Pay attention on details, tetapi masih ja blunder! :-(
    masih sering memimpikan ERT ni,. :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... itulah belajar om. Kalo gak salah, kan gak belajar ;)
      Masih terngiang-ngiang pelatihan kemarin yah? Hihi.. Jadi satu momen tak terlupakan nih :D

      Delete

Post a Comment

Speak Up...!!! :D

Popular Posts