Kopdar Kedua

Kopdar pertamanya gak usah di tulis yaaaa??? Terlalu privat soalnya. Ihhikk... Wkwkwkwk, oke lupakan!!!

Jadi, masih dalam serangkaian acara di Bali sebulan yang lalu, mumpung ada free time sekitar dua-setengah-hari-tiga-malam, saya memutuskan untuk menghubungi beberapa sohiblogger yang saya kenal, yang setau saya berdomisili di Bali. Sebenarnya ada beberapa, tapi pada saat itu yang bisa datang cuma dua orang. Satu yang undangan, satu lagi mau ikuuut aja padahal gak diajak #plaakkkkk. Oke, kidding. Hahha... Dan, kedua blogger ganteng yang beruntung dapat bertemu saya adalah, tadaaaaaaaaaa.... Mas Ari Tunsa dan Gandi. *saya nulis gini gak sambil di sogok kok. Beneran dehh... :">

Jadi, yang punya ide rada' nyeleneh itu mas Ari. Beliau ngajakin ketemuan di pantai Sanur, sambil lihat sunrise katanya. Yah, walopun saya bukan penggemar sunrise, belakangan baru tau ternyata mas Ari memilih tempat itu karena saya, karena beliau tau kalau saya sukak jepret-jepret gak jelas, dan mungkin sunrise di Sanur bisa jadi satu objek menarik. Whowww, terimakasih atas pertimbangannya yah. Dan akhirnya, bersiap-siaplah saya, jam setengah lima pagi, bangun, mandi, dandan, bla bla bla, hingga akhirnya sekitar jam 5.15 tukang ojek privat saya datang. Sambil ngos-ngosan, soalnya doi bangun kesiangan ternyata. Hahaha... Anyway, lagi iseng nih saya. Bukan ojek beneran kok kawan, yang jemput saya si Gandi, sudah janjian hari sebelumnya--konfirmasi, takut yang diomongin marah. Ups... :D

Jalan raya di Denpasar pagi itu masih lengang. Beberapa aktifitas khas hari sabtu mulai terlihat, yang naik sepeda, yang jogging, dan semacamnya. Tidak butuh waktu cukup lama, akhirnya sampai juga vario biru  yang saya naiki itu di parkiran pantai Sanur yang masih agak lengang. Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya saya ke Sanur lohh, jadi ya boleh dibilang saya cukup excited juga, walopun kata Gandi pantai ini biasa aja, kalau bukan karena sunrisenya mungkin pengunjungnya tak banyak.
 
Pantai Sanur pagi itu...
Begitu masuk ke kawasan pantai, kesan pertama, pantainya agak sempit. Ada beberapa berugaq di ujung dermaga kecil yang sudah dibuat. Juga, ada banyak sampah. tapi sepertinya sampahnya dari laut sih, semacam tanaman-tanaman laut yang terseret ombak saat air pasang, lalu enggan kembali ke laut saat air surut. Jadilah, mereka semua seolah membangun rumah baru di sepanjang garis pantai Sanur pagi itu.
 
Pantai yang awalnya sepi, lama-kelamaan makin ramai saja. Di ujung salah satu dermaga juga sudah ada serombongan orang dengan kamera besar-besar yang tertancap anggun di tripod dengan mata lensa menghadap ke timur. Mereka pasti sedang menantikan sang raja hari keluar dari peraduannya. Selain itu, juga ada beberapa penjual gorengan, pemungut sampah, juga beberapa orang dengan pakaian adat Bali yang sepertinya sedang melakukan ritual kegamaan. Ditengah keasyikan saya menikmati pemandangan sekitar itu, muncul juga pesang singkat di whatsapp, menanyakan posisi saya dimana.

"Berugaq yang kanan", kurang lebih begitu kata saya.

Tak terlalu lama menunggu, akhirnya muncul juga dua sosok laki-laki yang keduanya tidak saya kenal. Gandi yang sebelumnya sudah pernah bertemu dengan mas Ari pun memberi tau saya dengan tidak yakin, kalau mas Ari tuh yang itu, yang waktu itu pake baju coklat. Saya apalagi, tidak pernah tau sama sekali. Namun akhirnya orang yang di suspect-kan mendekat juga, dan benar saja, prediksi Gandi tidak salah. Yaaa iyalaaaah, kelewatan kalo salah. :))

Akhirnya kenalan (lagi), sama mas Ari, sama satu orang temannya, aslinya dari Jawa juga ternyata, namanyaaaaaaaaaaa, siapa yaa? mas siapaaaaaaa gitu *sedang berusaha mengingat :D

Pantai Sanur, sisi yang berbeda, ramai ya?
Heu,. Akhirnya saya tau juga rasanya kopdar. Ternyata lucu yaa, bener-bener sok akrab deh, tapi tidak ada yang mempermasalahkan itu, dan ternyata memang benar, bahwa obrolannya tidak akan jauh-jauh dari seputaran kegiatan blogging, kontes, dan semacamnya. Plus obrolan tentang tiket pesawat murah. Maklumlah, sesama perantauan, hobinya hunting tiket promo buat mudik. Hehehe... :))

Sedikit dikecewakan oleh Sanur yang pagi itu agak pelit karena tidak memamerkan sunrisenya, plus si G12 yang batreinya abis--lupa, selama tiga hari sebelumnya dipakai dari pagi sampai malam dan tidak di charge, akhirnya kami edit posisi ke Renon. Nah, kalau Renon ini bukan pertama kalinya saya kunjungi, dulu juga pernah, tapi bedanya kalau dulu sore-sore, kali ini pagi-pagi. :D
 
Dua manusia yang berdiri di posisi yang tepat. Jangan tanya mereka siapa :))
Sebelum masuk ke Renon, kami sempatkan untuk sarapan dulu, di Bubur Ayam Pak Lik. Ini juga rekomendasi dari mas Ari, karena warung ini sudah bersertifikat "Halal". Yapp, penting untuk memperhatikan sertifikasi ini, terutama di daerah-daerah yang muslimnya bukanlah penduduk mayoritas. Begitu sampai disana, hanya tersisa satu bangku kosong, untuk empat orang. Pas sekali deh. Setelah melihat-lihat menu, ujung-ujungnya kami ber empat tidak ada yang memesan Bubur Ayam. Mas Ari dan temannya memesan syomay dan teh hangat, sedang saya dan Gandi memesan lontong sayur dan es jeruk. Rasanya? Cukup recommended. Bisa di coba untuk kawan-kawan yang ingin wisata kuliner halal pagi-pagi di Denpasar :D

Selesai memanjakan perut, kami berjalan-jalan di sekitar Renon. Renon ini, semacam taman kota, atau alun-alun, atau apalah itu istilahnya. Dibagian tengahnya ada museum, yang saya kurang tau kapan bukanya, karena dua kali saya kesana, dua kali pula museumnya tutup. Yang bikin saya betah adalah disana banyak orang jual kembang gulaaaaa... Akhirnya beli juga deh, satu saja cukup, karena sepertinya mas Ari beserta temannya juga Gandi agak jaim, gak mau makan makanan anak kecil. Tapi setelah saya pikir-pikir, itu mereka yang jaim atau saya yang gak normal ya? Sudah sebesar ini masih aja sukak makan kembang gula. Hihiihihi :D

Dua buah foto bareng-bareng yang diambil dengan kilat karena batrei si G12 yang sudah kedip-kedip, minta tolong ke anak kecil yang ada di sekitar Renon situ. Memang foto nya agak jauh sih, jadi hasilnya agak kurang memuaskan. Tapi, bisa jadi ini pertanda kalau suatu saat harus ketemuan lagi untuk foto bareng yang lebih bagus. Betul gak?? Hehehe...

Jam setengah sembilan pagi, akhirnya kami menyudahi pertemuan singkat yang cukup hangat itu, saya sendiri cukup merasa terpuaskan, bisa bertemu dengan dua orang sohiblogger, yang ternyata mereka nyata!!! Hahaha... Yeah, semoga lain waktu bisa bertemu lagi, di kesempatan yang lebih baik, bersama dengan sohiblogger yang lain-lainnya. Aaamiiin... :D

Ini catatan kopdar yang sudah di tulis mas Ari, kalo pengen baca >>> Kopdar Bali-Berbagi Popcorn di Sanur

Oia, menjawab komennya mas Ari di blognya, sepertinya sudah pernah saya tuliskan entah dimana, kalau sebenarnya saya ini orangnya pendiam dan kalem, jaaaaadiii,,. yaaaa gitu deh. :"> 

Ini orang yang sudah kenal lama sama saya pasti pada protes semua. Hahahaa... Tapi ya begitulah, normal saja menurut saya. Orang baru ketemu masa' iya langsung akrab? Saya memang pendiam mas, tapi sama orang-orang yang belum akrab. Kalo sudah akrab, pasti penilaiannya akan berbalik 180 derajat. Gak percaya? Tanya aja sama Gandi. *upssss... :p

Oke, sekian saja klarifikasinya :D

Comments

  1. paling cantik ya difoto :) seru ya bisa kopdar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehhee.. Iyadoonk, kan cewek sendiri :D
      Iyaaaaa mbak Lid. Seruuu,. Mbak Lidya sudah sering kopdar kan ya?

      Delete
  2. Tukang Ojeknya ganteng yaaa...?? :))
    Lengkap banget, hihi... ternyata perhatikan tripod juga ya?? :p

    Hmmm,,, komen apa lagi yaa?? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ganteng semuaaaaaaaaa... :p
      Perhatiin donk, mataku ijo kalo liat tripod *mupeng*

      Delete
    2. Minta di tutuk,,, Ojeknya neng, ojeeeekk... :))
      Berapa duit Tripod?? Ayooo ke Carrefour beli, =))

      Delete
    3. I-)

      Ndak mau beli dulu. Tunggu si G12 berubah label jadi "milik perseorangan, tidak diperjual belikan" :D

      Delete
  3. berugag itu apaan sih Mbak ? kok aku nggak mudeng hhh.
    Weh cerita kopdar dibumbui dengan 'pameran' foto yang cakep-cakep memberian kesan lebih.
    Sayangnya kopdar di Batu nggak jadi ya. Perlu kopdaran di gresik ? #nantang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berugaq itu bahasa sasak (Lombok) Pak Ies, artinya bale-bale dalam bahasa Indonesia (kalo gak salah). Semacam bangunan dari kayu, ada atapnya tapi gak ada dindingnya, biasanya untuk tempat beristirahat gitu. Itu ada di gambar nomor 2 dan 3, yang diujung dermaga, yang kelihatan kecil ituu.. Hehe..

      Di Gresik??? WHowww.. boleh banget. Tapi saya belum tau kapan pulang lagi :|

      Delete
  4. wah asik nih kopdarnya di pantai sanur. Bertemu nyata dengan orang yang biasa kita aja komen-komenan di blog. Pasti rasanya sesuatu.

    Selama jadi blogger sejak tahun 2008, saya belum pernah kopdar mbak. He he ndak tahu nih, malah mencoba menenggelamkan diri. Mungkin suatu saat nanti ada kesempatan. Inginnya sih kopdar di magetan saja, kampung halaman tercinta he he.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe,. yaa gitu deh mas Fin, sesuatu bangett kalo kata Syahrini :))

      Kalo gitu kopdar sama saya yuk??? Magetan ya? Dulu pernah kesana, tapi kayaknya pas masih belum kenal mas Fifin, masih belum ngeblog juga. Hhehe..

      Nanti kalo saya kesana, saya kabar-kabar deh :D

      Delete
  5. kapan ya bisa merasakan nikmatnya kopdar, dari kecil belum pernah kopdar sama sahabat blogger di manapun berada ^^

    ReplyDelete
  6. lihat foto fotonya jadi ingin liburan lagi ke Bali :)

    senangnya yg bsia kopdaran sesama blogger :)

    ReplyDelete
  7. weh dapet ojek yaa mbak, berapa tuh perjamnya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, maaf Niar, informasi dirahasiakan. Silakan langsung hubungi yang bersangkutan untuk penjelasan lengkapnya :))

      Delete
  8. posting kopdarnya kok nggak di ping back ke blogku sih... >,< baru baca deh...
    ---
    masih ada yang kurang tuh, kesan-kesannya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kesan-kesannyaaaaa.. sudah sebagian tertuang. Yang lainnya saya simpan sendiri aja yah mas :D

      Delete

Post a Comment

Speak Up...!!! :D

Popular Posts