Plan Indonesia, My New Family

Normally, pastinya ada rasa takut atau khawatir diri kita tidak diterima dikomunitas baru dimana kita baru saja bergabung. Aku rasa itu merupakan satu hal yang manusiawi, yang menunjukkan kalau manusia adalah makhluk sosial. Begitu juga yang aku rasakan, yang berkecamuk dalam hati dan pikiranku, saat dalam perjalanan dari Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima, NTB menuju Kabupaten Dompu, NTB. Suasana yang agak mendung namun juga cerah, pemandangan hijau perbukitan serta berpetak-petak persawahan sungguh menenangkan, namun kekhawatiran itu tak pernah sekalipun benar-benar sirna. :(

Seperti apakah Kabupaten Dompu itu? Aku tak punya cukup pengetahuan untuk membandingkannya dengan daerah lain, karena belum banyak bagian dari tanah air ini yang pernah ku singgahi. Namun jalan propinsi menuju kesana, sungguh mengingatkanku pada perjalanan dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju kediaman kedua orang tuaku di Pagatan, salah satu kota kecil di Kabupaten Tanah Bumbu, di propinsi yang sama. Jalan yang hanya selebar dua mobil besar namun cukup halus dan lengang, sesekali berbelok mulai dari yang hanya berbelok sedikit hingga menikung tajam, naik turun bukit, serta di beberapa bagiannya dapat ditemukan hewan peliharaan yang terlepas bebas di tepi jalan raya, dan lain sebagainya.

Belum cukup rasanya satu jam mataku dimanjakan oleh hijau perbukitan serta sungai dengan gemericik airnya, akhirnya masuklah mobil yang ku kendarai kedalam suatu ‘peradaban’. Mulai terlihat beberapa bangunan penduduk, terus dan terus semakin padat, hingga mulai nampak beberapa bangunan besar diantaranya kantor Bupati, kantor polisi, dinas-dinas beranekaragam, sekolah, penginapan, juga pasar tradisional. Inilah Dompu, kata bapak supier berjaket hitam itu, yang aku tak tau namanya. Kesan pertama yang aku rasakan, kota ini sepi. Yahh, walaupun gak yakin juga pantas disebut dengan ‘kota’. Kendaraan yang berlalu lalang hanya sedikit, pun juga orang-orang yang berseliweran dipasar. Banyak toko-toko yang tutup, serta para pengunjung pasar pun bisa dibilang sangat sedikit.

Beberapa kali mobil bertemu dengan persimpangan jalan lalu berbelok kesana kemari, hingga sampailah kami di kantor Plan Indonesia Program Unit (PU) Dompu. Kantor yang, bisa dibilang lebih mirip dengan rumah. Tak hanya bangunannya, orang-orang didalamnya pun serasa membuatku kembali ke rumah, rumah yang bahkan dalam mimpi pun tak pernah aku menemuinya. Karena tak disangka, mereka yang ada disana sudah mengetahui akan rencana kedatanganku.

Sungguh ini merupakan satu penyambutan yang sangat luar biasa. Saat kau hanya menyebutkan namamu dan untuk pertama kali berjabat tangan dengan mereka, mereka bahkan sudah tau kalau kau lah yang mereka tunggu, mereka sudah tau kau dari mana, dan mereka sudah tau bahwa kau akan menjadi rekan kerja mereka, menjadi salah satu bagian dari keluarga kecil mereka. Sounds like, I’m home, already…

Dua orang pertama yang aku kenal di PU ini, adalah Pak Haris dan Pak Nasrul. Pak Haris merupakan orang asli Dompu, sedangkan Pak Nasrul sendiri dari logat bicaranya sudah bisa tertebak kalau beliau orang Jawa. Kebumen, lebih tepatnya. Ada juga mas Oji –semoga aku tak salah menuliskan namanya. Dia, sepertinya juga bukan orang asli Dompu, dan begitu berkenalan denganku, dengan ramahnya beliau serta yang lain mengucapkan, “Selamat datang di Dompu…”.

Begitu urusan ramah tamah selesai, kami bertiga –aku, pak Alex, dan mbak Ira segera melanjutkan perjalanan ke Aman Gati hotel, tempat diselenggarakannya workshop yang diadakan oleh Plan Indonesia, terkait dengan project yang akan ku jalani dua tahun kedepan.

Dan keindahan bumi Indonesia kembali menyapaku. Perbukitannya, hewan-hewan ternak yang dilepas begitu saja di pinggir jalan, berpetak-petak sawah, empang, dan perumahan penduduk yang tak bisa dikatakan padat menemani perjalanan selama kurang lebih satu jam itu. Mobil yang aku kendarai juga sempat beberapa kali melewati tepi pantai, hingga kami bisa melihat gemerlap air laut yang terkena sinar matahari. Cuaca siang menjelang sore itu sangat cerah. Semua seolah berlomba-lomba menampilkan yang terbaik bagi mereka, untukku, sebagai ucapan selamat datang. Tenaaang sekali rasanya. Namun begitu masuk ke kawasan Aman Gati hotel, kekhawatiran itu kembali muncul…

Saat makan malam, akhirnya aku bertemu dengan semua dari mereka, teman-teman baru, yang akan menjadi orang-orang terdekatku dalam dua tahun kedepan, InsyaAllah. Senyum ramah mereka, jabatan tangan yang sungguh bersahabat, akhirnya berhasil membuatku tersenyum sepanjang malam itu. Dan lagi-lagi, ternyata hampir semua dari mereka mengetahui akan rencana kedatanganku, bahkan ternyata sudah banyak pula yang menantiku, dan pastinya ada sebagian yang kecewa karena awalnya mereka mengira aku laki-laki. Terutama para wanitanya. Hahahaha… Maaf yaaa, sudah mengecewakan kalian diawal. :D

Aku tak mampu membandingkan dengan tempat lain karena ini merupakan kali pertama aku bekerja. Bergabung dengan sebuah “perusahaan” yang bisa dibilang agak asing dikalangan komunitasku sebelumnya, keluarga, juga teman-teman. Ada semacam aura kekeluargaan didalamnya, yang bahkan tak kutemukan saat awal aku masuk komunitas baru, seperti dunia perkuliahan, sekolah, dan komunitas-komunitas lainnya. Tak butuh banyak waktu bagi kami semua untuk berbaur, bercanda bersama, mengobrol, tanya ini-itu, dan lain sebagainya. Tak terlihat mana manager, mana staf, mana konsultan dari luar negeri, mana tamu kehormatan. Kami semua sama, duduk bersama dalam satu meja, sambil menikmati hidangan malam itu. :)
Malam terakhir workshop di Aman Gati hotel...

Thanks so much God… You give me new family here..
Buat Mama, Papa, Tante, ama yang lainnya, gak perlu khawatir, aku disini baik-baik aja, insyaAllah. Banyak yang jagain kok disini. Ada si Ulil a.k.a Yulia, temen satu kamar kos sekaligus teman seperjuangan sesama perantauan yang gak pernah berhenti-berhenti bikin aku ngakak sampe sakit perut, teman-teman satu project lainnya, mbak Nur, mbak Eli, mbak Yovita, mbak Kristina, mas Hanggrik, mbak Maria, Bapak Dompu Satu alias pak Eka, Program Unit Manager (PUM) kami yang super cakep, plus para ‘awak kapal’nya, ada pak Mus, pak Nasrul, pak mbak Murni, mas Oji, pak Haris, pak Juarsah, pak Zain, pak Bong, juga para personil Plan Country Office Jakarta, mbak Ira, pak Alex, mas Heri, mas Ade, bu Khrisna, bu Dini, plus Bapak kos yang baik hati yang sudah menyediakan kos-kosan yang saaaangat nyaman, daaan lain sebagainya yang sebenernya gak bisa kusebutin karena lupa nama. :D

Dua tahun bukan waktu yang lama, tapi tak bisa juga dibilang sebentar… Bismillah… :)

Comments

  1. tunggu pengalamannya menariknya mbak mengenai Dompu:)

    Lagian saya yakin, orang-orang disana pasti lebih ramah bila dibandingkan dengan perkotaan besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah yaa, semoga bisa terus bercerita :D

      Hmmm.. kalau ramah menurutku relatif ya. Pastinya kalo di sini, kelihatan banget mana orang asli mana pendatang. :D

      Delete
  2. Alhamdulillah... kata2 yg bisa terucap dari bibirku seusai baca postingan ini, ikut seneng ada kabar gembira spt ini...
    pesan untuk adikku Arie, tebarkan kebaikan bagi semua, insya Allah kebaikan akan menghampirimu juga...

    semoga sukses..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, aku juga seneng banget pas tau keadaannya seperti ini. Luar biasa menurutku.

      Terimakasih kak, aamiin... insyaAllah aku akan terus berusaha menebar kebaikan untuk orang-orang disekelilingku. Mohon doanya yaa :)

      Delete
  3. satu persatu bisa dilalui ya, semoga betah ditempat baru ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Lid, alhamdulillah. Aamiin, makasii doanyaa :D

      Delete
  4. Semoga hari-harimu menyenangkan dan selalu memberikan yang terbaik dari apa yang bisa kita perbuat untuk orang lain, lebih lagi untuk diri kita sendiri... Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiinn.... :D makasiiii kakaaak. hihihi

      Delete
  5. Baju pink itu ternyata qm memilihnya dari sekian banyak tumpukan baju di lemarimu,,,,, Makasih.... hahahahha Alhamdulillah,,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi.. iyaaaa. Tapi yg pink doank yg kebawa. Yang biru enggak. :D

      Delete
  6. There is always first time for everything mae, jd ikut seneng kalo km mendapat sambutan yg hangat dr rekan rekan kerja yg baru..selamat memulai kehidupan baru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyapss.. Semoga pembukaan yg sangat luar biasa menyenangkan ini bisa jadi pintu gerbang untuk kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya :D

      Delete
  7. Keluarga baru yang menyenangkan ya MAe.. Jika awalnya sudah menyenangkan semoga selanjutnya lebih mudah :)

    ReplyDelete
  8. kok cuma 2 tahun ?
    semoga betah disana deh sama temen barunya,tapi ngomong sinyal internet disana bagus kagak ya ? soalnya kan jauh dari hiruk pikuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kontrak awal dua tahun mas Andy, untuk selanjutnya dilihat lagi nanti :)

      Alhamdulillah baik. Pokoknya GSM mas. di tempat kerja juga ada speedy kok. Jadi gak bermasalah dengan internet. Hehehe..

      Delete
  9. wah, pengalaman seru nih, salam buat orang disana dari akmil ibnu ya :)

    ReplyDelete
  10. Semoga komentar saya dapat diterima disini
    he he. Was was pasti hadir, tapi kan tidak perlu takut ya mbak. Hal tersebut sering saya alami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waksss.. semua komentar disini insyaAllah diterima kok mas Citro. Hehhee..

      Yapp. Memang was was itu suatu hal yang biasa. Tapi tetap saja, perasaan itu gak bisa hilang begitu saja. :D

      Delete
  11. tak kenal mk tak sayang, smogaa klrg yg baru d dompu sana jd kluarga yg mnyenangkan
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yapp.. semoga keluarga baru ini bisa saling mengenal dan menyayangi.
      Aamiin.. makasi yaaa :D

      Delete
  12. Semoga betah yaa dgn keluarga barunyaa... 2 tahun memang ga sebentar, tp mungkin ga bakalan datar terus jalannya, mungkin berliku... Dan bersiaplah, bersiaplah... Dan semoga dirimu bisa menjalani semuanya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaamiiin.. Trimakasih yaa kak Sam :D

      Yeah,. semoga dua tahun ini bisa berjalan dengan baik, target tercapai, project sukses, kendala dapat teratasi, serta mendapat ridho dari Allah SWT :D

      Delete
  13. new experience, desirable place to live, achieve a dream. and hopefully get the things you have accomplished. Trying to be whole human beings...Don't forget your prayers and try to be grateful every moment.It's your moment and feel to enjoyed.This may come once in a lifetime. ;)
    Friash

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks so much dear... InsyaAllah yahh :D

      Delete
  14. waaahhhh, kok gak adu diriku di photonya? Aku lagi kemana ya?
    Salam,
    Ira

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahaha... mbak Ira udah pulang duluan siiii. Itu kan fotonya pas malam terakhir di hotel mbak. hihihi :p

      Delete
  15. Replies
    1. Wohoo.. kalo pengen foto foto keren harus lihat di postingan sebelumnya nih kayaknya Nuel.. ;)

      Delete
  16. armaeeee... i miss u.....
    -lagibohongbanget-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Ipiiiinn.. nggilani pakek nama 'mosimosi'. Hihihi..
      Miss you tooo mas :-*

      Delete
  17. plan indonesia kerjanya apa sih? ditunggu live reportnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selengkapnya boleh baca di plan-international.org kok mas Ario,. kalo aku jelaskan sendiri bakal panjang lebarr soalnyaa :D

      Delete
  18. ceritamu mengalihkan selera musik ku mae :p
    *brb* lagi ngebayangin suasana disana..

    ReplyDelete
    Replies
    1. :)) Hubungannya sama selera musik apa cobak yaa???

      Delete

Post a Comment

Speak Up...!!! :D

Popular Posts