Jelajah Potensi Wisata Bawean

Judul postingan ini adalah “Jelajah Potensi Wisata Pulau Bawean”. Jadi perlu teman-teman pahami sejak awal, bahwa yang akan aku bahas kali ini adalah potensi wisata, sekali lagi, POTENSI WISATA. Jadi bisa dibilang, ada beberapa lokasi yang sebenarnya belum dijadikan sebagai objek wisata, namun berpotensi untuk menjadi tempat wisata, kedepannya *dengan beberapa perbaikan pastinya*.

Pulau Bawean, menyesal sekali aku katakan jika ternyata masih belum banyak dari teman-temanku yang mengetahui tentang keberadaan Pulau ini (terutama teman-teman di Malang). Begitu aku cerita tentang rencana liburanku *liburan???* ke pulau ini, beberapa dari mereka menunjukkan wajah yang agak keheranan dan bingung.

“Bawean??? Dimana itu?”

“ha? Kok gak pernah dengar ya…”

“mmmhh,. Semacam pulau….. di dekat Madura????” O’owww

“kalo dari namanya sepertinya di daerah Banyuwangi, iya kah???” gara-gara sama “Ba-“ nya begitu kah??? -__-

Kalau begitu, lebih baik aku jelaskan saja ya. Kurang lebih seperti ini, Pulau Bawean, merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di laut jawa (antara Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa), masuk dalam wilayah Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, yang didalamnya terdapat dua kecamatan, yakni kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak. Luas pulau ini kurang lebih 196,27 km2 dimana terdapat jalan utama yang disebut dengan jalan lingkar Bawean, yang panjangnya kurang lebih 55 km.
Letak pulau Bawean. Gambar pinjam dari sini
Peta pulau Bawean. Gambar pinjam dari sini


Sepertinya harus di ralat, sebenarnya bukan liburan. sebenarnya perjalanan ini dalam rangka kerja. Dinas luar. Survey. Atau apalah itu istilahnya. Jadi, tanteku, bersama teman-temannya, (Mas Tino, Mas Arifin, Mas Pras, Om Chairil, Pak Sapari, Pak Imron, dan Pak Saleh), plus aku—sebagai tambahan, melaksanakan survey mengenai potensi wisata yang ada di Kabupaten Gresik. Total seluruh potensi wisata yang ada kurang lebih 26 objek wisata, dengan beberapa objek terdapat di Pulau Bawean, dan sisanya di Kabupaten Gresik yang berada di Pulau Jawa. Tapi untuk kali ini, yang akan aku bahas hanya potensi wisata yang ada di Pulau Bawean saja.

*Ehemm.. sepertinya ini bahasanya resmi banget yak, dan aku tidak yakin gaya bertutur seperti ini akan bertahan sampai postingan ini selesai. Jadi, mari kita sudahi saja keresmian in!!!*

Perjalananku ke Pulau Bawean di mulai pada hari Sabtu, 19 November 2011 jam 8 pagi. Aku, tante, mas Tino, mas Pras, dan mas Arifin berangkat bersama-sama menuju ke pelabuhan Gresik. Dan tau kah kau??? Aku baru tau kalau untuk berangkat ke Bawean itu melalui pelabuhan Gresik!!! Ku kira kami harus pergi ke Surabaya terlebih dahulu, ternyata aku salah *begok*.

Sampai di pelabuhan, ternyata sudah saaaaaaaaangat ramai. Namun rombongan kami yang lain masih belum datang, jadi kami harus menunggu untuk beberapa waktu. Itu beneran deh ya, orangnya banyak bangeeeetttt,. So crowded. Kayak mau kemana aja gitu. Yang orang ngangkatin barang lah, jualan buah, jualan mainannya anak kecil, penumpang yang bingung nyariin tiket, dan kawan-kawan ada semua. Gak bayangin deh kalo semua orang yang ada di pelabuhan itu bakal naik kapal bareng-bareng. Gak gak, aku gak mau bayangin sama sekali.
sedikit kekacauan yang ada di Pelabuhan Gresik
Begitu rombongan sudah datang semua, Mas Tino langsung ngebagiin tiket masing-masing dari kami. Jangan lupan siapin KTP. Karena di pintu masuk menuju dermaga, KTP tersebut akan diperiksa dan disesuaikan namanya dengan nama yang ada di tiket. Kalo sesuai, Alhamdulillah, kalo gak, aku kurang tau jadinya gimana *teot*.

gak nemu posisi paling bagus buat ngambil gambar ni kapal -_-

Begitu melihat kapal yang akan kami naiki, *namanya Kapal Express Bahari*, kesan pertama yang aku tangkap adalah: ini kapal kecil bangeeeetttt, dan pendek!!! Oke, mungkin karena aku membayangkan kapalnya akan sebesar kapal pelni yang muat hingga ribuan orang, atau minimal kapal feri-nya Surabaya-Kalimantan lah, yang ada tiga dek dan masing-masing dek berisi ratusan penumpang. Ternyata aku salah *lagi!!!*

Kapalnya beneran kecil banget, dan begitu masuk kedalam, kesan yang aku dapatkan adalah GERAH!!! Penumpang sudah duduk semua, dengan tidak terlalu rapi, ditambah dengan barang bawaan yang jumlahnya gak sedikit dan ditata sekenanya disekeliling ruangan. Aku langsung panik. Kalo emang aku harus duduk di ruangan itu, mungkin aku akan mengibarkan bendera putih dan pulang ke rumah saat itu juga. Beneran deh gak sanggup. Tapi untungnya aku salah *lagi lagi dan lagi!!!*. begitu masuk ruangan pertama, kami langsung menuju ke bagian depan kapal. Setelah turun melalui tangga dibagian tengah, kemudian sedikit berbelok ke kanan, kami memasuki sebuah ruangan dengan luas yang tidak jauh berbeda dari luas ruangan yang pertama, namun dengan suasana yang amat sangat jauh lebih nyaman. Ada AC, layar LCD di bagian depan yang gak pernah berhenti nyanyi lagunya wali kalo gak dangdut kalo gak lagu jadul, serta kursi bernomor berjejer tiga-tiga dengan lorong di tengah sebagai jalan. Ehhmm.. kembali mengecek tiket yang sedang aku pegang, dan ternyata aku duduk di kursi nomer tigapuluhenam. Tadaaaaa… langsung mendarat dengan mulus di kursi yang lumayan empuk itu. Alhamdulillah…

Ini ruang VIP. Harga tiketnya kalau tidak salah seratustigapuluhsembilanribulimaratusrupiah. Hanya selisih sekitar duapuluhriburupiah dibandingkan dengan tiket ekonomi. Namun karena jatah untuk kursi VIP ini hanya sekitar limapuluh orang, jadilah banyak yang gak kebagian tempat dan terpaksa pilih yang tiket ekonomi *ini hanya asumsiku saja. Tapi masuk akal banget deh ya, fasilitas jauhh, tapi harga selisih dikit. Kalo aku mah mending VIP banget, kalo gak nunggu pelayaran hari berikutnya. Hahhayyy*

Sedikit info tentang kapal. Jadi, kapal Express Bahari ini berlayar dari pulau Jawa ke pulau Bawean (juga sebaliknya) dengan jadwal hanya satu hari sekali, yakni pada jam 9 pagi *kurang lebih*. Untuk perjalanan dari Gresik menuju Bawean, dilakukan pada hari Sabtu, Senin, dan Rabu. Sedangkan untuk kapal dari Bawean menuju ke Gresk, adanya pada hari Minggu, Selasa, dan Kamis (Hari Jumat kapal tidak beroperasi). Jadi, begitu kapal yang aku naiki ini sampai di pulau Bawean, makan kapal tersebut akan beristirahat selama satu hari di pelabuhan Bawean, dan akan mengantarkan penumpang dari pulau Bawean ke pulau Jawa pada hari berikutnya. Begitu seterusnya. Perjalanan dari pulau Jawa ke pulau Bawean menggunakan kapal ini memakan waktu kurang lebih tiga jam. Namun ini bukan satu-satunya transportasi yang bisa dipakai untuk menuju pulau Bawean. Ada juga kapal feri, yang bisa menampung berbagai jenis kendaraan, namun berangkatnya dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan memakan waktu kurang lebih dua belas jam. Lama ya… tapi kalau memang ada perlu untuk membawa kendaraan, kenapa tidak? Tapi aku kurang tau pasti tentang biaya nya berapa, tanya sendiri ke PT Pelni. Oke???

Tiga jam berlalu dengan makan kue, makan buah yang dibeli di pelabuhan, makan kue lagi, tidur, nyanyi-nyanyi, foto-foto, dan lain sebagainya. Oia, ada yang kelupaan. Tiap penumpang dapet satu kotak snack lohh.. isinya biasanya roti ukuran kecil satu biji, satu buah snack *kemarin dapetnya TOP*, satu buah permen, dan satu gelas air mineral. Dan aku gak tau ini snacknya untuk penumpang VIP saja ato gak. Dan, kira-kira setengah jam sebelum sampai di pulau Bawean, kita bisa melihat pulau tersebut dari jauh. Kesan yang ku dapat pertama kali, pastinya hijau. Benar-benar masih alami. Disamping itu, kontur pulau yang berbukit-bukit juga terlihat dengan jelas. Di sekitar tepian pulau, bisa terlihat beberapa bangunan entah itu rumah bertingkat, rumah kecil, tower, dan lain sebagainya *menandakan disana ada kehidupan!!!*. Namun jika memperhatikan di bagian tengah pulau, yang ada hanya hijau, hijau, dan hijau. Yahh,. Sepertinya memang masyarakat Bawean hanya memfokuskan ‘kehidupan’ di wilayah pesisirnya *asumsi yang sangat sok tau*.

Jam 12.30 siang kapal Express Bahari merapat dengan selamat tidak kurang suatu di salah satu pelabuhan di Pulau Bawean. Suasananya sangat ramai. Bahkan ada beberapa penjemput yang menangis histeris lantaran sudah lama tidak bertemu dengan salah satu anggota keluarganya, yang pada saat itu pulang. Whewww.. sempat bingung juga, ini ada apaaa sampe segini heboh. Belakangan aku baru tau, kalau ternyata sebagian warga di pulau Bawean ini bermata pencaharian sebagai TKI di Malaysia dan Singapura. Jadinya ada beberapa yang jarang pulang gitu, makanya jangan heran kalau nanti teman-teman main kesana, dan menemukan orang nangis-nangis haru biru di pelabuhan karena jumpa kangen dengan salah satu atau salah dua kerabatnya.
salah satu dermaga di pulau Bawean
Begitu turun dari kapal, kami langsung menuju mobil Suzuki carry tahun sekian yang akan mengantarkan kami ke hotel *atau penginapan*, yang jaraknya hanya berkisar limaratus meter dari pelabuhan. Namanya ‘HOTEL BAROKAH’, dan berlokasi tepat didepan salah satu pelabuhan di Pulau Bawean yang sepertinya tidak digunakan. Asik nihh,. Hadap laut penginapannyaaa ^^

Begitu selesai menyimpan barang-barang didalam kamar, ternyata kami tidak bisa langsung istirahat. Survey harus dimulai siang itu juga. Jadilah, setelah sholat dan menyiapkan barang-barang yang diperlukan, kami langsung berangkat. Tujuan pertama, adalah tempat makan. Karena sudah siang, dan sudah waktunya makan pastinya.

Sepanjang jalan yang kami lalui cukup ramai, penduduk sekitar juga banyak yang terlihat. Dan, ada yang unik. Sepeda motor yang diparkir di sepanjang jalan yang aku temui, kebanyakan diletakkan dalam posisi kunci menempel pada tempatnya. Ku kira hal ini hanya berlaku di beberapa orang saja. Ternyata aku salah. Justru lebih banyak yang membiarkan kunci sepeda motor tertempel di sepeda daripada yang tidak. Dan ternyata, tingkat kriminalitas di pulau Bawean ini memang sangat kecil. Bahkan sampai beberapa orang teman tanteku bilang, kalau jadi polisi, gak bakal punya kerjaan di Bawean. Karena ya itu tadi, sangat jarang ada orang yang melakukan tidakan kriminal. Aku kurang tau penyebab pastinya. Tapi berdasarkan asumsiku, mungkin kalau mau maling, bakal ketangkep juga. Susah larinya. Pulaunya aja kecil gitu *ini asumsi agak nyeleneh*. Asumsi kedua, sepertinya tingkat perekonomian di pulau Bawean, dalam artian status ekonomi penduduknya, semua sudah baik, tidak ada yang dibawah rata-rata, sehingga mengurangi tindakan kriminal tersebut—dalam hal ini adalah curi-mencuri sepeda motor *asumsi yang ini lebih masuk akal*.

Oke, cukup dengan asumsinya. Mobilnya sudah sampai di tempat makan dengan selamat. Langsung aja deh makan. Sudah lapar sangat ini. Selamat makaaaaaaaaaaaannnn ^^
ikan laut dan kerang :9

Ada yang unik. Silahkan lihat gambar ini:

Awalnya mas Pras bilang, kalau ini adalah alat untuk cuci tangan, dan aku gak percaya. Aku tetep ngeyel kalo itu adalah air putih, karena begitu teko nya kubuka, isinya adalah air putih bersih jernih yang terisi penuh. Tapi begitu selesai, dan mas Tino melakukan hal aneh yakni memegang pegangan teko dengan tangan kiri dan mengguyurkan air yang keluar ke tangan kanan lalu mengarahkan ke wadah dibawah teko tersebut, aku baru percaya!!! Ternyata benda itu memang pengganti kobokan. Hahaha.. begoknya aku >,<

Sudah selesai makan, sudah kenyang *Alhamdulillah…*, dan siap untuk memulai Jelajah Wisata Pulau Bwean. Yukk mari brangkaattttttt

Comments

  1. jadi di bawean banyak juga yang menarik dan diceritakan ya. pantes aja ada blog rusabawean

    ReplyDelete
  2. waah kereen, sbagai orang Gresik, jujur saya gak pernah sekalipun menjejakkan kaki disana. soalnya gak tau mau kemana dan tujuannya apa. Pengen tau nih ada apa aja disana. Ditungggu episot dua nya ya dhek :)

    ReplyDelete
  3. rusydi hikmawan: oia? baru tau tentang blog itu. dan rusa?? ehhm.. ada sedikit cerita tentang rusa bawean, nanti. tunggu post selanjutnya :)

    ReplyDelete
  4. Mas Roni: aku juga sudah sekian tahun jadi warga Gresik baru kemarin ini kesana.hehe..
    sip mas,. sabar yaaa.hehe

    ReplyDelete
  5. ar, ini salah satu target tujuan tripku yang sudah tertunda cukup lama.. nggak tanggung2 ar, udah terkatung2 selama 1 tahunan belum jadi kesana.. hmm.. berarti sekarang kapal ekspres bahari itu udah tiap hari ya? dulu kalau nggak salah seminggu 4 kali.

    oh ya ar, itu tiket kapal bisa dibeli dimana? waktu berangkat langsung beli atau reservasi dulu? sepertinya agak nggak memungkinkan kalau go show melihat penumpangnya penuh gitu.. kemudian itu hotel barokah berapa rate-nya? beruntung sekali nih kamu udah kesana duluan, jadi bisa ngasih info yang jelas.. :D

    ReplyDelete
  6. betul kata @tri setyo, *tulisan* sampean bisa dijadiin tourguide tidak resmi. hohoho.
    .
    sekarang sampean nulis tentang mengexplore bawean gini, saya jadi ada minat dan ada tujuan kesono tu kemana aja. :)

    ReplyDelete
  7. mas Tri: kalo mau kesana aku ikuuuutt.hahaha :D

    satu satu ya mas. oke, itu kapal sudah tiap hari. trus tiketnya bisa dibeli di pelabuhan Gresik. didalem ruangan yang ada di foto diatas itu. kalo VIP, pastinya gak bisa beli pas hari H.amannya sih belinya h-2 ato h-3 gitu. soalnya kan kursinya dikit banget. kalo yg ekonomi sepertinya bisa *aku kurang tau kalo yg ini*.
    trus kalo hotel barokah, standar hotel melati lah mas. kemarin yang paling mahal (ac + km dalam+bed double) itu sekitar 300an.kalo pilihan yg lain ada yg pake kipas angin+km dalam, ato yg kipas angin+km luar (pastinya lebih murah).

    ada yg kurang jelas??

    ReplyDelete
  8. Mas Roni: ni sekalian mengenalkan potensi pariwisata di Gresik mas. alhamdulillah kalo bisa ngebantu :)

    ReplyDelete
  9. Blog yang sangat bagus kunjungan balik gan and follow balik,,,,,,,,,,,

    http://www.falahmulyana.com/

    happy blogging gan

    ReplyDelete
  10. pemandangan di sana bagus juga. sayang yah, gak terekspos media... #CMIIW

    ReplyDelete
  11. tekonya kereeeeeeenn Mae, pesen satu dong untuk kobokan.. hehe :P

    tapi kereeen lho pulaunya, aman dari pencuri.. coba kalo di Palembang.. ngeliat ada kunci tegantung di motor gitu, gk sampe hitungan menit mungkin tuh motor udah raib.. hahahaha

    ReplyDelete
  12. Falah Mulyana: thanks,. salam kenal :)

    NuellubiS: iya,. masih belum sepertinya. masih banyak yang perlu dibenahi :)

    dhenok habibie: jyahh.. aku juga gak belii. hahahah -_-"

    ReplyDelete
  13. wah ini masih postingan pembukaan ya... oke ditunggu postingan intinya... potensi wisata bawean.

    dulu adik iparku pernah jadi dokter di bawean. Klop banget dengan cerita mbak arme diatas.. terutama tentang tingkat kriminalitas yang rendah.

    ReplyDelete
  14. wow,, i love indonesia... :)

    ReplyDelete
  15. mas Fifin: iyaaa, ini masih pembukaan. sabar yaaa.. :)

    kira: i love indonesia too :)

    ReplyDelete
  16. Hmm,,,ternyata pulau Bawean itu masih termasuk kabupaten Gresik y Kak,,tinggal utnggu berita investivigasi berikutnya nih

    ReplyDelete
  17. ya ampun ma... ternyata kamu cukup ndeso ya hahahaha

    sip tulisanmu berhasil bikin aq mupeng berat huhu

    its my dream :(

    ttd ucup

    ReplyDelete
  18. hmmm.... boleh juga, lanjutt !!!

    ReplyDelete
  19. Kang Sofyan n Mas Arif: sipp. ditunggu yaaaa... masih mikir nih lanjutannya gimana.hehe

    Ucup: kok namamu anehh -_-"
    hahaha.. kamu baru tau ya kalo aku ndeso?? :P

    ReplyDelete
  20. keren juga yah. pernah denger tp jarang di sebutkan..

    ReplyDelete
  21. @Armynd:mungkin memang sekarang masih kalah pamor dengan pulau komodo.hehe

    ReplyDelete
  22. Hiks.. saya mau dooong ke Bawean sana bareng beberapa blogger... TT__TT

    ReplyDelete
  23. @Asopsok atuh cari pasukan berangkat kesana. hihihi

    ReplyDelete
  24. hi there. i'm from Malaysia and reading your blog for getting an info for Pulau Bawean and Noko. dan teko yang kamu bilang untuk cuci tangan itu ya memang kami di Malaysia menggunakannya untuk cuci tangan. lantas membuatkan saya teringat pada teman dari Indonesia yang juga kaget melihat teko itu di kedai / warung makan sewaktu dia mula2 berada di Malaysia. by the way, thanks for info. i'm continuing reading the next part. InsyaAllah, if i had a chance will visit this island..:)

    ReplyDelete
  25. hi there. i'm from Malaysia and reading your blog for getting an info for Pulau Bawean and Noko. dan teko yang kamu bilang untuk cuci tangan itu ya memang kami di Malaysia menggunakannya untuk cuci tangan. lantas membuatkan saya teringat pada teman dari Indonesia yang juga kaget melihat teko itu di kedai / warung makan sewaktu dia mula2 berada di Malaysia. by the way, thanks for info. i'm continuing reading the next part. InsyaAllah, if i had a chance will visit this island..:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Speak Up...!!! :D

Popular Posts