Bermalam di Mataram? Sempatkan ke Taman Udayana!!!
Menikmati kota Mataram di malam hari sebelumnya sudah pernah
saya lakukan. Senggigi di malam hari, dengan ‘bintang-bintang daratan’ yang
cukup menghibur. Jauh dari gemerlap bar dan café tepi jalan raya yang cukup
memekakkan mata dan telinga. Yah, pantai senggigi yang berbeda. Hanya untuk
kami para pemburu sepi.
Kali ini, dimalam yang juga berbeda. Masih di kota yang
sama, namun disalah satu sudut lainnya.
Jalan Raya Udayana, kota Mataram, Lombok, NTB merupakan
salah satu spot yang menurut orang-orang di Mataram, cukup direkomendasikan
untuk menghabiskan malam. Awalnya, saya sama sekali tidak memiliki bayangan seperti
apa lokasinya. Namun sesaat setelah kuda besi berwarna abu-abu metalik yang
saya tumpangi bersandar pada salah satu sisi jalannya, seketika itu pula,
tempat tersebut mengingatkan saya pada alun-alun selatan kota Jogja, beberapa
tahun silam.
Taman Udayana, begitu orang menyebutnya. Di malam-malam
tertentu, tempat tersebut akan penuh sesak oleh manusia, lengkap dengan gerobak-gerobak
penjual berbagai jenis makanan dan minuman menghiasi satu sisinya. Sedang yang
lain, penuh dengan hamparan terpal serta meja kotak-kotak berukuran kecil. Sangat
nyaman jika ada dua hingga empat orang duduk mengelilinginya. Di tepi jalan
raya Udayana sendiri, sesekali terlihat sepeda hias berjalan pelan dengan lampu
warna-warni yang cantik. Sungguh, semakin mirip Jogja!!!
Saya, bersama seorang sahabat, memilih duduk disalah satu
terpal berwarna biru, tepat dibawah pohon kecil yang seolah menyengaja
memayungi kami. Satu pesanan pertama yang cukup membuat saya penasaran: Sate
Bulayak!!! Beruntungnya sang penjual cukup berbaik hati hingga tak membiarkan
rasa penasaran saya berlarut-larut. Hmmmm… Selamat makan :)
Kata seseorang didepan saya, yang sudah tinggal di Lombok
sejak sekitar lima tahun yang lalu, Sate Bulayak ini merupakan salah satu
makanan khas Lombok, disamping Ayam Taliwang. Satu hal istimewa dari Sate
Bulayak sebenarnya bukanlah satenya, karena sate tersebut tidak jauh berbeda
dengan sate ayam, sate sapi, sate hati, serta sate-sate lain yang sudah umum
ditemui. Namun, keistimewaannya terletak pada bumbu sate yang rasanya khas
serta makanan yang mendampinginya, yakni lontong. Isinya memang sama dengan
lontong biasa, namun cara mengemasnya yang berbeda. Lontong tersebut dibungkus
dengan daun kelapa, sama seperti daun yang digunakan untuk membuat ketupat,
namun dengan cara pembungkusan yang juga berbeda. Saya bingung bagaimana
menjelaskannya. Tapi, semoga saja foto ini bisa cukup membantu memberikan
petunjuk :D
Sembari menikmati kekhasan sate bulayak yang sesekali masih
terasa asing dilidah, segerombolan pemuda berbekal sebuah gitar dan tepukan
tangan mencoba menyamankan diri, agak jauh di sebelah kiri saya. Tak lama
setelah itu, bergaunglah sebuah lagu berbahasa inggris, yang saya kurang tau
siapa yang punya serta apa judulnya, namun saya yakin bahwa lagu tersebut
sedang populer saat ini. Mereka menyanyikan lagu tersebut dengan sangat fasih,
serta genjrengan gitar yang cukup bersahabat, dari awal hingga akhir lagu.
Begitu selesai, kami, para pendengar, tak segan memberikan tepukan tangan
sederhana, serta beberapa lembar ribuan, yang mungkin tak cukup banyak jika
harus mereka bagi untuk beberapa orang. Tapi, sungguh, malam itu kian sempurna.
Alhamdulillah…
Setelah itu, berbondong-bondong muncul pesanan kedua, ketiga, dan seterusnya. Meja kami penuh oleh kerupuk, kacang tanah rebus, kacang kedelai, air mineral, juga kuaci, yang setiap kali memakannya selalu membuat saya ingin tertawa. Saya merasa ada hal yang lucu saat saya memakan makanan tersebut. Tapi tolong jangan tanya saya apa itu, karena saya sendiri tidak tau. Hahha…
Kulit kacang maupun kacang yang
masih utuh makin meramaikan meja kecil tersebut. Saya juga sudah merasa sangat kenyang, walaupun tak banyak yang
saya makan malam itu. Yapp, orang didepan saya memiliki hak sepenuhnya untuk
dituduh sebagai tersangka dalam pembantaian makanan malam itu. Sesekali,
diantara bercandaan kami yang tak ada habisnya, juga mulut yang tak
henti-hentinya mengunyah, satu demi satu para seniman jalanan meramaikan
telinga. Hampir semua dari mereka menyuguhkan pertunjukan yang cukup menarik. Malam
yang luar biasa.
Bersama Bara, salah seorang sahabat, sekaligus teman satu SD dan SMP, kemudian dia hilang entah kemana, dan baru saya dapati kabarnya sekitar satu tahun yang lalu, tepat setelah saya hijrah ke Dompu.
Hingga, setelah sekitar dua jam lebih kami habiskan disana,
serta destinasi yang lain sudah menunggu untuk segera dikunjungi, akhirnya kami
memutuskan untuk beranjak. Terimakasih banyak, taman Udayana, yang sudah
memberikan saya malam yang menyenangkan.
Note: Yapp,. 24-26 Mei 2013 kemarin saya habiskan di Lombok. Sebenarnya masih ada banyak cerita selama tiga hari disana, namun saya tidak bisa berjanji akan membagikan seluruh kisah tersebut. Hahha
B-)
Note: Yapp,. 24-26 Mei 2013 kemarin saya habiskan di Lombok. Sebenarnya masih ada banyak cerita selama tiga hari disana, namun saya tidak bisa berjanji akan membagikan seluruh kisah tersebut. Hahha
B-)
aaah aku pengen ke lomboook lagi :D suasananya tuh gimanaa gitu, manggil manggil buat kembali lagi kesana hhohho
ReplyDeleteTiara pernah ke Lombok?? Whaowww...
DeleteAYoo ayoo kesini lagiii :D
maeeeeeee aku ikut donk, makanannya buanyak ileran aku hiks
ReplyDeleteHehhe,, maafkan aku kak Tia, cuma bisa pamer foto dan cerita :D
Deleteuwaaaaaaaaaaaaaa seru bangetttt..e e eh,yang bikin ngiler itu satenyaaaa huhuhuhu
ReplyDelete*lempar kesini :D
Kalo di lempar nanti belepotan :p
DeleteMy first thank you for the article photos on this site.
ReplyDeletemy likes see it, however sorry I did not accidentally daydreaming here and I also did not know because what ...
hopefully can inspire many people. success always
iniapadehhhh :|
DeleteAh jadi teringat dulu waktu aku masih SMU tempatnya saat mendaftar untuk keperluan SPMB di Malang. Menikmati malam yang sempurna.
ReplyDeletewah satenya bikin ngiler mbak. Sate Bulayak, kayak apa ya rasanya.
dagingnya biasa aja. tapi bumbu dan lontongnya yang istimewa. mas Fifin harus coba :)
DeleteSeru banget ya ?
ReplyDeleteSatenya kayaknya mantep tuh ?
iyadonk
DeleteBagi satenya mbak! *ngiler*
ReplyDelete(Ini komentar pertama)
lalu komentar kedua?
Deletedi pos update kk :)
DeleteAhaha. okeoke :-bd
Deleteberdua dengan teman masa kecil, hmm
ReplyDeletesedang taaruf yah #ditimpuk rie
I-)
Deletebelum pernah ke sana
ReplyDeletebelum pernah nyoba...
:9
suatu saat musti nyoba :)
Deleteaaaaaaaaaaaaa mbk T_T
ReplyDeleteiri banget iri, jadi kangen lombok, pengen pulaaang :(
lombok bagus kan mbk ? hehe XD
Iyyaaaa,.. Lombok bagus, Lombok baikkk :)
DeleteSelamat malam Maeee,
ReplyDeleteAku jadi ingat waktu Sepetember lalu ke Mataram. Menikmati sunset di Pantai Sengigi, Menikmati permainan kano, makan sate bulayak dan malamnya ke taman udayana dan persis aku duduk di tempat Mae duduk. Meski waktu di Udayana cuma minum-minum aja, soalnya udah kenyang waktu di Sengigi. Hahahaha.
Mae, sekarang di Mataram gersang gak? Waktu aku kesana masi gersang jadi pas motret peandangan disana masi terkesan pucat pegunungannya... Insyaallah pengen kesana lagi... Hehehe...
Salam,
Qefy
Waaahh,. sepertinya menyenangkan sekali ya. Tapi aku kok kurang tertarik dengan pantai senggigi ya kang? cukup melihat dari jauh aja.
DeleteSekarang lagi hijau semua nih. Lagi sering hujan di Dompu. Asik dehh,. kalo pagi rada' berkabut gituu. Hehe.
Aamiin,. kapan2 kesana bareng bareng yuk Kang :)
kak mae,
ReplyDeleteileran aku liat satenya, pengen kesana lagi.
kak mae, klo masih di mataram, jangan lupa ke pantai kuta, cantik apik, menurutku lebih indah dibanding senggigi.
senggigi aja udah cantiknya pake banget, klo kuta udah pake koprol :P
beneran deh, jangan lupa bawa pulang pasir merica nya yah buat ole2.. hihi...
Hahaha... pake koprol segala :D
DeleteIyaaa,. sebelumnya sudah pernah ke kuta juga, dan emang iya, itu pantai cantiiiikk banget.
itu yang dibungkus kalau ditempatku leupeut mirip begitu
ReplyDeleteLepet itu beda lagi kayaknya mbak Lid,. aku pernah makan. Kalo yang ini asli lontong biasa isinya :D
DeleteTernyata banyak juga makan kamu mae, itu lontong lima biji abis semua ya :D
ReplyDeleteKalo dilihat penampakan sih sepertinya sama seperti sate-sate pada umumnya, bumbunya juga pake kacang juga mae, trus yang beda apanya mae selain kemasannya?hehehe
Heee.. gak yaa,. itu buat berduaa,. aku cuma makan sebiji pula :">
DeleteBumbunya beda mas. Emang pake kacang, tapi sepertinya ada bumbu lain, dan rasanya juga beda :)
Kayanya satenya enak tuh...
ReplyDeleteJadi kepnegn
coba donk... :D
Delete