Tentang Hati yang Sedang Rindu

Bukan rumah, bukan my privat room, bukan si hitam, bukan Papa, bukan Tante, bukan Mama, bukan Edja ato Tya, bukan kolam renang ataupun fitness center Petrokimia Gresik, bukan nasi bebek Rahayu, bukan pula Martabak Mercon. Bukan.. bukan.. bukan XXI Plaza Tunjungan, atau Chicken mozarella made in Solaria Delta with @teryrizka sambil mandangin parkiran mobil yang basah karena hujan sesaat, bukan nasi uduk cak Bejo, apalagi jet coasternya Jatim Park, atau roti bakar coklat keju Payung, Batu, pagi buta. Bukan pula fireworks, Esther's Salad, Hot Chocolate-nya Kopi Jalanan, apalagi touring Grissee-Malang sambil hujan-hujanan, ato ngemper pinggir jalan sekedar merhatiin orang mondar-mandir, juga ngenet gratis di bundaran Brawijaya malam-malam sambil nemani nyamuk-nyamuk kesepian. Bukan alun-alun selatan Jogja, atau pengamen kreatif bis kota, Bukan lagunya Peterpan-Yang Terdalam, Anna Lee-nya Dream Theater, I'm My Own Enemy-nya Yngwie Malmsteen, Apa Yang Terjadi-nya Padi, To Love You More-nya Celine Dion, Intermezzo-nya Iwan Fals, First Love-nya Nikka Costa, HAP-nya Kla Project, Pagi-nya Dialog Dini Hari, dan semua yang ada di playlist hengpong. Bukan!!! Bukan sundae coklat feat. french fries, bantal, apalagi kasur pegas. Salahhh semua!!! Bukan semua itu yang kurindukan...

Melainkan langit beserta sungai bintangnya, tanah merah beserta aroma basahnya, hijau beserta embun paginya, tamparan angin beserta resahnya, lelah beserta peluhnya, dingin beserta tusukannya, segala umpatan beserta serapahnya yang lagi-lagi tak berhasil memaksa diri untuk berhenti melangkah...

Mie instan dengan kuah segambreng, kopi susu tanpa gula dengan bumbu rahasia yang diracik dengan penuh kasih sayang, soto ayam kuah doank favorit, nasi goreng ikan teri,...

"Seberapa lama lagi?"
"Dua belokan lagi..."
"Masih jauh kah puncaknya???"
"Nahhhh,. dibalik bukit itu rasanya...",

dan amat sangat merindukan percakapan ini pula. Percakapan sok tau dari orang-orang paling sok tau sedunia yang sebenarnya pun tak tau apa-apa. Berhubung pada kondisi tersebut tak ada seorang pun yang tau, maka ke-sok-tau-an itu akhirnya dimaafkan. Dengan catatan, yang menang adalah mereka yang mendapatkan suara terbanyak...!!! :))

Hello rangers, how are you gals??? Really miss you here... Dengan segala angan-angan kita tentang 'jembatan'. Hahahaha... :D

Bergelung lemah didalam tenda kuning dengan sleeping bag membungkus rapat. Tak cukup hanya itu, berlapis kain menutup diri didalamnya, hembusan napas yang sesekali berdesis menahan dingin yang kian menusuk, resah yang tak kunjung padam, hingga tanya yang terus menerus bergema dalam ruang dengar diri, 'Inikah yang kau cari???'

Tak jua menemukan jawab dari semua tanya, karena terkadang tanya hanyalah tanya. Tanpa jawab mereka akan tetap hidup, disetiap ruang pikir masing-masing dari kita.

Atau, jawabnya terlalu indah untuk diwakilkan dengan kata-kata??? Ahh,.. mungkin hanya mereka yang pernah merasakannya yang tau kebenarannya... ;)

Dan sang 'Willy' plus 'Intermezzo' tak henti-hentinya bersahutan.

Apakah ini yang dinamakan galau??? Kalau iya, pasti ini sudah galau tingkat internasional. :))