Aku Mengecewakanmu, Ya...???
Sudah bulan Agustus saja. Dan dunia putih abu-abu ku sudah berjalan hampir dua bulan. Bersama teman baru, lingkungan baru, suasana baru, guru baru, dan pastinya pelajaran-pelajaran yang baru. Aku butuh waktu untuk beradaptasi dengan semua yang baru. Dan kebiasaan sejak SMP disela-sela pelajaran sekolah masih saja terbawa: corat-coret gak jelas di buku pribadi. Saat ini yang aku pakai adalah binder bersampul warna hitam bertuliskan 'campus' dibagian tengahnya yang merupakan hadiah dari kakak saat ulang tahunku beberapa bulan yang lalu. Sekaligus jadi hadiah kelulusan SMP bisa juga sepertinya yaa...
gambar pinjam dari sini |
Ternyata ada budaya yang sedikit berbeda di dunia putih abu-abu yang belum lama aku masuki ini. Di sekolah ini, bulan Agustus menjadi bulan yang istimewa dibandingkan bulan yang lain. Selain sebagai bulan dimana HUT Republik Indonesia berada, bulan ini juga merupakan bulan HUT Smansagress, yang jatuh tepat pada tanggal satu. Jadilah, selama hampir sebulan penuh, akan ada banyak kegiatan yang diadakan. Mulai dari pentas seni, lomba-lomba olahraga, pemilihan Cak dan Yuk Smansa, Istighosah Akbar, hingga lomba menghias kelas yang selalu dinantikan setiap tahunnya. Yakk,. ini bagian yang paling aku suka. Selama satu bulan kedepan, masing-masing kelas akan dipermak sedemikian rupa, hingga menjadi nyaman bagi para penghuninya hingga setahun kedepan. Tapi sekolahku tidak lantas menjadi beranekaragam warna, karena kami hanya diberi kebebasan untuk menghias bagian dalam kelas, mulai dari mengecat, menata bangku, memberi hiasan, slogan-slogan yang perlu, serta pembuatan 'icon' yang biasanya berbeda antara satu kelas dengan yang lain.
Pada saat berdiskusi di kelas, entah kenapa, dia --yang namanya sudah kusebut sebelumnya, mengusulkan untuk menghias kelas dengan beberapa tokoh kartun. Dan dia, lagi lagi, menyebut namaku dengan sangat jelas untuk menjadi salah satu 'relawan' pembuat gambar-gambar tokoh kartun. Katanya karena dia tau kalau aku suka menggambar tokoh kartun. Dan saat itu juga aku was was, panik, bingung, ingin menyanggah tapi gak berani jugak. Dan kabar baiknya lagi, tak butuh waktu lama bagi teman-teman satu kelas yang lain untuk setuju dengan apa yang dia usulkan. Ohh.. tidak. Sepertinya akan jadi bencana. Dan saat itu juga, aku langsung diberi deadline untuk menyelesaikan satu tugas tokoh kartun yang harus ku buat, dua minggu!!!
"Tak usah pusing masalah peralatan, nanti aku sama teman-teman saja yang mengusahakan. Styrofoam dan alat gambar, mungkin nanti malam akan kami antar ke rumahmu. Oke???"
Well,. kalimat dari seorang laki-laki berpostur tinggi besar dengan potongan cepak itu sepertinya lebih tepat dikatakan sebagai perintah daripada berita, apalagi pertanyaan. Dan aku tidak bisa berkutik.
*
Sudah satu minggu berlalu semenjak dicetuskannya perintah itu. Bahkan sketsanya pun belum jadi. Dua lembar styrofoam berukuran satu kali setengah meter sudah menginap di rumah selama lima hari terakhir, namun tak pernah tersentuh, kecuali saat aku menerimanya dari seorang teman beberapa hari yang lalu. Aku sudah berkali-kali mencoba membuat sketsa dengan ukuran yang cukup besar, hanya bagian wajahnya saja, tapi entah kenapa tak pernah jadi. Gambarnya jelek, tidak mirip dengan tokoh yang sebenarnya, dan itu sangat sangat sangat menyebalkan.
*
Ahh.. okelah. Aku menyerah. Waktu yang kumiliki sudah habis, sedang gambar baru jadi bagian leher keatas, Itupun belum ada warna karena terlalu lama dalam pembuatan sketsanya. Hari ini, entah apa yang akan disampaikan teman-teman. Pastinya aku sangat malu, tak ingin bertemu mereka, tapi mau tak mau aku harus mempertanggung jawabkannya, terutama padanya. Ya,. harus berani.
Dengan sedikit kesulitan, hari senin aku membawa selembar styrofoam berukuran satu kali setengah meter yang masih utuh, namun terdapat beberapa huruf yang terangkai membentuk suatu kalimat disalah satu sisinya. Aku sengaja berangkat agak siang, dan kabur tidak mengikuti upacara bendera karena ingin memasang styrofoam tersebut di salah satu bagian dinding kelas. Dengan susah payah, aku menumpuk beberapa kursi dan meja sebagai pijakan agar aku bisa mencapai tempat yang tinggi dan memajang tulisan bernada motivasi yang menurutku amat sangat gak bangett itu. Biarlah, daripada tidak sama sekali. Kemampuanku saat ini hanya sampai disitu. Setelah itu tinggal berharap-harap cemas menanti kedatangan teman-temanku dari upacara bendera. Sepertinya hari ini aku cukup beruntung, karena tidak ada guru yang beroperasi keliling kelas untuk memeriksa apakah ada murid yang bolos upacara.
Aku tak ingin menceritakan bagaimana detailnya, karena itu sangat menyakitkan. Tapi yang aku tau, ada seraut wajah kecewa, dimata beberapa dari mereka, terutama dia. Ya,. dia. Dan aku telah berhasil merusak kepercayaan yang baru saja mau diberikan untukku, dari teman-teman baruku. Aku sedih, kalut, bingung harus bagaimana bersikap, tapi disisi lain, hanya itulah yang aku mampu. Sepanjang hari itu, aku cuma bisa diam.
Sepulang sekolah, entah kebiasaan ini sudah terjadi sejak kapan, teman-teman di kelasku jarang ada yang langsung pulang. Mereka lebih suka untuk menghabiskan beberapa waktu dikelas, entah mengobrol, makan camilan yang ramai-ramai mereka beli di kantin, atau sekedar membuat coret-coretan dipapan tulis macam jadwal pertandingan sepak bola yang nanti malam akan di gelar, pastinya diakhiri dengan kata "DON'T MISS IT!!!" yang ditulis amat sangat besar dan memenuhi hampir seluruh bidang papan tulis. Biasanya si Iman yang melakukannya. Karena dia maniak sepakbola, terutama si klub merah-hitam, AC Milan.
Hari itu juga aku tidak langsung pulang. Menyengaja untuk berkumpul bersama yang lain. Aku beranikan diri untuk bersikap biasa saja, walaupun rasa bersalah masih memenuhi ruang di hati dan pikiranku. Lama mengobrol tentang beranekaragam, akhirnya aku putuskan untuk bercerita, mengenai kegagalanku membuat tokoh kartun Inuyasha berukuran besar. Aku sampaikan kepada mereka tentang kesulitan-kesulitan yang aku hadapi, juga tentang kemampuanku menggambar manga yang hanya sekedar mencontek.
Lalu tanpa di duga, Rian, salah seorang temanku yang ikut mengobrol saat itu, langsung mengambil beberapa kursi lalu menumpuknya dan naik ke tempat aku memasang styrofoam tadi pagi. Diambilnya styrofoam itu, lalu dilepasnya satu persatu huruf-huruf yang menempel disalah satu sisinya. Aku kaget. Tak kusangka reaksinya akan seperti itu. Semarah itu kahh??? Aku semakin kalut. Ternyata keputusanku untuk berbicara malah semakin meletupkan emosi mereka. Dan yang lain tak kalah kagetnya juga dengaku. Bingung memperhatikan hal yang sedang dikerjakan Rian.
Ia lantas menuju ke mejaku, lalu mengambil sebuah double-side-tape dan gunting, dan menempelkannya dibagian belakang styrofoam. Tidak lama kemudian, dia menempelkan kembali styrofoam kosong ke dinding, namun tidak diatas, melainkan di dinding yang sangat bisa di jangkau oleh kami, tanpa perlu menyusun beberapa kursi. Wajahnya serius, masih belum terbaca mengenai apa yang akan dilakukannya. Aku masih tercengang, dan hampir menangis karena karyaku yang bisa dikatakan cukup buruk dirusak begitu saja. Walaupun buruk, itu tetap karyaku, dan semalaman aku membuatnya. Aku tidak bisa terima diperlakukan seburuk itu!!!
Namun ternyata aku salah...
"Udah,. gak usah dipikirin. Kalo emang gak bisa jadi gak papa. Sekarang, styrofoam kosong ini dibuat aquarium aja, kan lumayan jadi hiasan dinding... Hehe...", kata Rian sambil memasang senyum yang saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaangat manis ke arahku.
Sontak yang lain langsung tertawa terbahak-bahak. Aku bingung, sempat terdiam sejenak. Namun akhirnya ikut tertawa juga bersama yang lain. Tak menyangka bahwa idenya adalah seperti itu. Hahahaa.. Riaaaan, Rian, kau sungguh tidak terduga. Terimakasih banyak yaa,. mimpi burukku selama dua minggu ini akhirnya usai.
Akhirnya, dengan beberapa kepala yang tersisa menjelang senja itu, kami langsung menggambar berbagai macam isi dari aquarium. Ada yang menggambar ikan besar, ikan kecil, tanaman, batu-batuan, tak lupa juga gelembung-gelembung air seperti aquarium nyata pada umumnya. Ternyata itu maksud Ian tidak memasang styrofoam di tempat yang terlalu tinggi. Agar kami bisa menggambarinya dengans sesuka hati. Saking bersemangatnya, sampai-sampai rasanya aquarium itu berhasil menjadi aquarium dengan ekosistem terpadat sejagat raya. Hahaha...
gambar pinjam dari sini |
Yahh,. semoga semua ikan-ikan beserta ekosistemnya bisa betah tinggal di aquarium baru itu, dan menjadi penghuni sekaligus penjaga baru kelas X-6 ini.
Jingga sore itu sangat indah. Sudah saatnya kembali kerumah dan mengakhiri aktifitas bermain-main disekolah. Baru saja berpamitan dengan teman-teman yang lain dan beranjak dari kelas, suara agak berat yang cukup ku kenal terdengar dari belakang.
"Heiy... Ayo ku antar kamu pulang..."
Sempat mematung sejenak, namun sedetik berikutnya aku hanya bisa tersenyum, dan mengangguk. Aku mencoba memperlambat langkahku, menunggu sosok berpostur tinggi besar dengan potongan cepak itu menyusulku, lalu berjalan beriringan denganku. []
ini mbak rie cerita jaman sma dulu ?
ReplyDeletewuahahha
jadi kemana si Rian sekarang ?
apakah masih ?
ini ceritanya masih bersambung gak ?
eh gak sadar udah 4 tanda tanya yang nongol.hha udah kayak wartawan.
Kira kira bagaimana yaa???
DeleteRian.. Hmmm... Masih apa nih??
Bersambung gak yaaa.... :))
dan aku juga memberikan banyak tanda tanya :p
bersambung gak yah bersambung gak yah =="
Deletekayaknya... lagi kangen tuh. sampai nulis tentang dia sekarang.hahaha
semangat ! :)
#sotoytingkatkecamatan
#masihtingkatkecamatanbelumkabupatenjadinyanteajayahChank ;)
DeleteOooohhh ini ceritanya mbak pas jaman SMA dulu? :D ciee cieee.. hehe.
ReplyDelete:o iyakah???
Deleteternyata laptop sy kepake sm temen. dia baru bikin blog, dan gak log out =="
ReplyDeletehha koment sy yg pertamax yah mbak :D
:)) Oke oke.. sudah di jawab tuh Uchank.
Deletehaha kok ujung2nya jadi gambar itu, tapi lucu ikan-iaknnya. aku juga gak bisa teh kalo ngegambar gak nyontek mah :^^
ReplyDeleteApa kabar teh maee Aku kembaliiii :DD
Toss dulu deh kalo gitu.. :five5
DeleteAlhamdulillah baiik, Asep gimana kabar??? :D
ini cerita fiksi atau memang lagi bernostalgia masa SMA ya ?
ReplyDeleteMbak Ely sendiri menilainya gimana looo??? :D
Deleteaih aih cerita si rie bikin pensaran aja dehcie cie mengenah jaman putih abu2 nih
ReplyDeleteHahaha.. selamat menikmati rasa penasarannya kak Tia ;)
Deletekoq tiba2 cerita sma?? tiba2 ketemu ma si doi yg telah lama hilangkah, rie? hehheheh
ReplyDeleteEnggak tiba-tiba kok mbak Acci, ini kan udah seri kedua ;)
Deletewkwkwkkwkkk... ketahuan nih jarang bw-an.
Deletekemarin2 mmg jarang ol sya. hehehe
yang penting kan sekarang udah BW mbak ;)
DeleteKalau kegiatan menggambar atau melukis, itu saya banget. Soalnya skrg sya lagi rajin2nya memelihara semangat utk bsa melukis atau paling tidak bsa menelurkan sebuah karya sya hasil dari tangan saya. Bukankah itu sangat membanggakan bukan? Hehe :)
ReplyDeleteWhaaaaaoww.. kamu hebaaaat :-bd
DeleteKalo aku lebih suka membuat sketsa saja, kalo sampai melukis gak terlalu berminat. Lanjutkan perjuanganmuuuu :D
ce'ileh, si rian tiu jenius banget yak, widiw. tim kreativitas mutlak hebat sepertinya tuh
ReplyDeleteLebih tepat kalo di bilang kreatif mungkin yaaaa :D
Deletecie cie... sampe begitunya takut dimarahin si rian. Trus akhirnya tersenyum manis hik hik.. khas anak SMA bangets... . Eh si rambut cepak itu si Rian nggak sih? #penasaran
ReplyDeletewah klo ngomongin SMA, aku punya cerita yang tak kalah romantis #halah. Tapi ndak bakal aku buat postingan. Takut dibaca istri wkwkwkw
Jawaban dari pertanyaan pertama rasanya ada di seri pertama kisah ini deh. Silahkan dibaca yaaa ;)
DeleteHahaha... Kalo gitu sebelum di posting, cerita dulu ke istrinya Mas, biar amannn :D
Masa2 SMA dulu ya? kirain beneran masih SMA :D
ReplyDeleteSudah gak SMAaaaa lagiiii :((
Deleteciee yang kangen SMA ciee
ReplyDeleteUrkhan juga kangen kaaaan??? Hayoooo ngakuuuu :p
Deletesalah masuk kamar -__-
ReplyDelete:o Kamar apa'an nihh???
DeleteKalau ingat masa ke SMA jadi inget sama masa pacaran,wkwkw
ReplyDeleteDulu soalnya sampai pura2 ijin ke wc bisa 4x dalam sehari,soalnya suka aja ngeliat dia didepan kelas ( malu )
=))
DeleteTernyata, seorang mas Andy juga pernah melalui masa masa itu yaaa. Lucuuuu. Hihihi
kisah masa lalu ya?
ReplyDeleteSilahkan diterka sendiri yaa mbak ;)
Deletesaya curiga neh....hehehe
ReplyDelete#sisi Conan Edogawaku muncul seketika:)
Apa yang kau curigai nak??? :-?
Deleteaku pkir bkal drusak atw gmana,trnyata enggak
ReplyDelete=D
kunjungan perdana, salam kenal
Samaaaaa... aku juga ngiranya gituu. :D
Deletekayanya akupernah lihat deh gambar ikan2 itu mbak
ReplyDeleteDimana mbak Lid?? Aku nemu di google soalnyah. Hehehe :p
Deletejaman putih abu2 ku kemana ya??? :((
ReplyDeleteKemanaa.. kemanaa... kemanaaa... *ehh, malah nyanyi :))
Deletejamanku bien biasa2 wae rek. ealah ealah. hoohohohoho
ReplyDeleteEalah maas mas.. emaneeee :p
Deleteaduuuuuuuuh so sweeetnya cinta sma mu itu.... hahahhaha
ReplyDeleteAhh.. Nuel,. jadi malu :">
Deletesepertinya tulisan ini akan berlanjut deh..
ReplyDeletegimana y klnjutnya y???
Enaknya gimana yaa Yuraa...??? :D
Deletehehe.. aku tak pandai gambar, tak bisa. karena tak suka menggambar :D
ReplyDeleteKalau aku suka tapi tak bisa :)
Deletein memorian nih.....
ReplyDelete:)
Hwidiwww.... in memoriam segala... Hihi :p
DeleteIni kisah nyata ga sih Mae??? :D
ReplyDeleteKira kiraa.... ??? :D
Deletewahh,,, ternyata...
ReplyDeletekeren2 :D #ngacirr
Ngacir mlulu nih orang. Ati-ati nabrakk :p
Deletewah lagi nostalgiya nih.... masa skolah SMA emang yg paling asik.
ReplyDeletewew... keren...mantap!! haha
ReplyDelete