Dua Kesalahan Pertama
Cerita sebelumnya disini yaaa >>> klik!!!
Ahh ya,.. Saya tidak salah orang. Syukurlah… Basa-basi sedikit dengan pak Ketua Pelaksana, kemudian beliau menyerahkan helm pada saya, siap untuk di kenakan. Melajulah motor, kalo tidak salah Honda Revo ya, di jalanan depan stasiun Bandung yang cukup padat itu. Tidak jauh setelahnya, motor berbelok kekanan dan jalan mulai menanjak. Siapa yang bilang kalau Bandung tak lagi dingin? Salah besar. Saat di motor, saat jalanan masih sangat padat, bahkan cenderung padat merayap, yang harusnya panas karena asap kendaraan, ternyata tidak terlalu mendominasi. Yang terasa adalah udara yang sejuk, cenderung dingin. Hmmm,.. Jadi ingat Malang.
Akhirnya motor berbelok, ke jalanan kecil. Alhamdulillah, artinya sudah mau sampai. Dengan sedikit adegan nyasar (baca: kelewatan), sampai juga di kosan Aisa, salah satu bloofers Bandung juga. Jadi, ceritanya rumahnya jadi basecamp gitu deii,..
Tidak lama menunggu, akhirnya muncul juga orang kedua yang saya temui di #KopDarNasBLOOF: Kak Pipi. Lho, kok bukan Aisa? Iya, jadi Aisanya lagi kuliah gitu (kalo gak salah), dan yang ada di kosan Aisa saat itu cuma kak Pipi. Ternyata eh ternyata, kak Pipi di dunia nyata ini memang se kalem suaranya kalo di telpon ya. Kaleeeeem banget deh. Jadi agak sungkan mau dekat-dekat. Takut njomplang, karena bisa dipastikan kalo saya tidak kalem sama sekali. Hahaha…:))
Selesai numpang mandi (yang airnya ternyata dinginnya minta ampun), datanglah satu orang lagi, seorang putri dari langit ketujuh, siapa lagi kalo bukan Yuni Cahya Sidratulmuntaha Daties. Tadaaaaaaaaaaaaaa… Begitu dia datang, kami yang sedari tadi duduk manis di kamar Aisa langsung diajak untuk bersiap. Keluar. Main. Ke de Ranch. Apa itu de Ranch? Jelas sekali saya tidak paham. Bayangan saya sii, de Ranch itu semacam tempat makan. Awalnya pengen nolak, karena saya sudah sarapan. Tapi terus mikir juga. Kalo gak ikut terus mau bengong sendirian gitu? Akhirnya setelah mikir lagi, jadi juga berangkat. Berbekal info dari si Nau (orang ke 4 yang akan saya temui di #KopDarNasBLOOF ini), di de Ranch lagi dingin, jadi jangan lupa bawa jaket. Iyaudah, akhirnya bawa deh, jaket abu-abu kesayangan, plus satu tas kecil yang isinya gak perlu saya sebutkan satu persatu.
Dari kosan Aisa, yang letaknya di kawasan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), kami bertiga jalan kaki menuju jalan utama terdekat, yakni jalan Setia Budi. Menurut Yuni, yang saat itu menjadi guide kami, kami harus berjalan terlebih dahulu menuju terminal Ledeng, kemudian nanti naik angkot jurusan Lembang. Harusnya sih jalannya dekat. Harusnya. Tapi sepertinya Yuni salah dapat informasi. Kami harus berjalan agak jauhh, di jalanan yang ramai, nanjak, sampai-sampai hampir keserempet bis mini parkir pula. Pake acara nyebrang juga, yang, mungkin karena belakangan sudah terbiasa nyebrang di Dompu yang jarang banget ada kendaraan, jadinya takut sendiri. Gak pernah lupa pegangan kak Pipi kalo lagi nyebrang. Hihi… :D
Di sepanjang perjalanan (jalan kaki) di depan UPI, kita bisa melihat berderet-deret kios kecil yang menjual buah nanas. Baguuuus banget dilihatnya. Jadi ingat dulu si Arie pernah cerita tentang penjual buah nanas yang berjejer di Subang. Ternyata gak cuma di Subang ya, di Bandung juga banyak, dan saat itu saya bisa melihatnya secara langsung. Asikkk…
Akhirnya terminal Ledeng muncul juga di depan mata. Begitu masuk, dan bertanya pada seseorang disana, ternyata eh ternyata, angkot jurusan Lembang gak masuk ke terminal sodara-sodara. Tapi hanya lewat saja, dan kami bisa menemukan angkot tersebut di seberang terminal. Nyeberang lagi deh :| Setelah akhirnya menemukan angkot yang dimaksud, angkot yang ukurannya lebih besar dari umumnya dan berwarna putih, seketika terpikir. Perasaan ya, ini angkot dari tadi juga sudah lewat di depan jalan raya pas keluar jalan kecil dari kosan Aisa. Ya Allah… #:-S
Setelah kurang lebih 30 menit berlalu diatas angkot, sampai juga kami di Lembang. Kami kemudian diturunkan di sebuah perempatan, yang saya kurang tau perempatan apa namanya, cukup dengan 4ribu rupiah saja per kepala.
Gambarnya sih gede ya,. “de Ranch” gitu. Tapi ternyata letaknya masih agak masuk, bukan tepat di perempatan itu. Modal nekat, tanya deh sama bapak kusir delman disana (yang katanya namanya “Kretek”). Bapak tersebut lalu menawarkan, 10ribu rupiah, bertiga, dan kami akan diantar menuju de Ranch. Mendengar angka yang cukup murah, hati kami luluh juga, dan tanpa pikir panjang kami bertiga langsung naik ke kretek tersebut.
Percakapan di atas kretek…
“Jauh gak pak de Ranch nya?”
“Yah,. Lumayan jauh neng…”
“Oooo….”
Dalam hati berpikir, berarti murah juga ya sepuluh ribu.
Ehh ternyata, belum selesai mikirnya, udah sampe juga di de Ranch. Haihhhhh… kesalahan kedua untuk hari ini :| Teryata de Ranch itu dekat banget pemirsah,. Mungkin lebih jauh jalan kaki dari kosan Aisa ke terminal Ledeng tadiii. Kami bertiga akhirnya cuma nyengir-nyegir aja, sambil sedikit menyadari kesalahan kami. Tapi yaasudahlah, yang penting sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Ahh ya,.. Saya tidak salah orang. Syukurlah… Basa-basi sedikit dengan pak Ketua Pelaksana, kemudian beliau menyerahkan helm pada saya, siap untuk di kenakan. Melajulah motor, kalo tidak salah Honda Revo ya, di jalanan depan stasiun Bandung yang cukup padat itu. Tidak jauh setelahnya, motor berbelok kekanan dan jalan mulai menanjak. Siapa yang bilang kalau Bandung tak lagi dingin? Salah besar. Saat di motor, saat jalanan masih sangat padat, bahkan cenderung padat merayap, yang harusnya panas karena asap kendaraan, ternyata tidak terlalu mendominasi. Yang terasa adalah udara yang sejuk, cenderung dingin. Hmmm,.. Jadi ingat Malang.
Akhirnya motor berbelok, ke jalanan kecil. Alhamdulillah, artinya sudah mau sampai. Dengan sedikit adegan nyasar (baca: kelewatan), sampai juga di kosan Aisa, salah satu bloofers Bandung juga. Jadi, ceritanya rumahnya jadi basecamp gitu deii,..
Tidak lama menunggu, akhirnya muncul juga orang kedua yang saya temui di #KopDarNasBLOOF: Kak Pipi. Lho, kok bukan Aisa? Iya, jadi Aisanya lagi kuliah gitu (kalo gak salah), dan yang ada di kosan Aisa saat itu cuma kak Pipi. Ternyata eh ternyata, kak Pipi di dunia nyata ini memang se kalem suaranya kalo di telpon ya. Kaleeeeem banget deh. Jadi agak sungkan mau dekat-dekat. Takut njomplang, karena bisa dipastikan kalo saya tidak kalem sama sekali. Hahaha…:))
Selesai numpang mandi (yang airnya ternyata dinginnya minta ampun), datanglah satu orang lagi, seorang putri dari langit ketujuh, siapa lagi kalo bukan Yuni Cahya Sidratulmuntaha Daties. Tadaaaaaaaaaaaaaa… Begitu dia datang, kami yang sedari tadi duduk manis di kamar Aisa langsung diajak untuk bersiap. Keluar. Main. Ke de Ranch. Apa itu de Ranch? Jelas sekali saya tidak paham. Bayangan saya sii, de Ranch itu semacam tempat makan. Awalnya pengen nolak, karena saya sudah sarapan. Tapi terus mikir juga. Kalo gak ikut terus mau bengong sendirian gitu? Akhirnya setelah mikir lagi, jadi juga berangkat. Berbekal info dari si Nau (orang ke 4 yang akan saya temui di #KopDarNasBLOOF ini), di de Ranch lagi dingin, jadi jangan lupa bawa jaket. Iyaudah, akhirnya bawa deh, jaket abu-abu kesayangan, plus satu tas kecil yang isinya gak perlu saya sebutkan satu persatu.
Dari kosan Aisa, yang letaknya di kawasan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), kami bertiga jalan kaki menuju jalan utama terdekat, yakni jalan Setia Budi. Menurut Yuni, yang saat itu menjadi guide kami, kami harus berjalan terlebih dahulu menuju terminal Ledeng, kemudian nanti naik angkot jurusan Lembang. Harusnya sih jalannya dekat. Harusnya. Tapi sepertinya Yuni salah dapat informasi. Kami harus berjalan agak jauhh, di jalanan yang ramai, nanjak, sampai-sampai hampir keserempet bis mini parkir pula. Pake acara nyebrang juga, yang, mungkin karena belakangan sudah terbiasa nyebrang di Dompu yang jarang banget ada kendaraan, jadinya takut sendiri. Gak pernah lupa pegangan kak Pipi kalo lagi nyebrang. Hihi… :D
Di sepanjang perjalanan (jalan kaki) di depan UPI, kita bisa melihat berderet-deret kios kecil yang menjual buah nanas. Baguuuus banget dilihatnya. Jadi ingat dulu si Arie pernah cerita tentang penjual buah nanas yang berjejer di Subang. Ternyata gak cuma di Subang ya, di Bandung juga banyak, dan saat itu saya bisa melihatnya secara langsung. Asikkk…
Kak Pipi (kanan) dan Yuni (kiri) tampak belakang. Nanasnya banyaaak yaaaa... :D |
Akhirnya terminal Ledeng muncul juga di depan mata. Begitu masuk, dan bertanya pada seseorang disana, ternyata eh ternyata, angkot jurusan Lembang gak masuk ke terminal sodara-sodara. Tapi hanya lewat saja, dan kami bisa menemukan angkot tersebut di seberang terminal. Nyeberang lagi deh :| Setelah akhirnya menemukan angkot yang dimaksud, angkot yang ukurannya lebih besar dari umumnya dan berwarna putih, seketika terpikir. Perasaan ya, ini angkot dari tadi juga sudah lewat di depan jalan raya pas keluar jalan kecil dari kosan Aisa. Ya Allah… #:-S
Setelah kurang lebih 30 menit berlalu diatas angkot, sampai juga kami di Lembang. Kami kemudian diturunkan di sebuah perempatan, yang saya kurang tau perempatan apa namanya, cukup dengan 4ribu rupiah saja per kepala.
Gambarnya sih gede ya,. “de Ranch” gitu. Tapi ternyata letaknya masih agak masuk, bukan tepat di perempatan itu. Modal nekat, tanya deh sama bapak kusir delman disana (yang katanya namanya “Kretek”). Bapak tersebut lalu menawarkan, 10ribu rupiah, bertiga, dan kami akan diantar menuju de Ranch. Mendengar angka yang cukup murah, hati kami luluh juga, dan tanpa pikir panjang kami bertiga langsung naik ke kretek tersebut.
Percakapan di atas kretek…
“Jauh gak pak de Ranch nya?”
“Yah,. Lumayan jauh neng…”
“Oooo….”
Dalam hati berpikir, berarti murah juga ya sepuluh ribu.
Ehh ternyata, belum selesai mikirnya, udah sampe juga di de Ranch. Haihhhhh… kesalahan kedua untuk hari ini :| Teryata de Ranch itu dekat banget pemirsah,. Mungkin lebih jauh jalan kaki dari kosan Aisa ke terminal Ledeng tadiii. Kami bertiga akhirnya cuma nyengir-nyegir aja, sambil sedikit menyadari kesalahan kami. Tapi yaasudahlah, yang penting sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Ini bagian detail yang belum diceritakan secara 4 mata.. hmmm :angry gak pake bird: :))
ReplyDeletePantesan belang, yang. Baru hari pertama sudah panas2an... :|
Nah ini kan sudah ceritaa :D
DeleteBaru tau dua kesalahan aja udah terbayang serunya... gimana kalau tau kesalahan yang lain...? :D
ReplyDeleteHehe... Tunggu saja kisah selanjutnya ;)
Deletehaha..... ada lagi nih ceritanya.. ditunggu lanjutnya ya malaikat ku
ReplyDeleteOkee,.. kak Rimaaa :D
DeleteHahaha Asli ngakak baca yang terakhir kak. Agak tebodoh gitu aku bacanya. Imajinasiku kalian bertiga saling bertatapan serentak saat turun kretek. Lanjut yang lain! Buat penasaran
ReplyDelete:))
DeleteTerimakasih untuk ngakaknya yaaa...
Salah informasi pas mau ke Terminal Lembang, yang katanya dekat, eh ternyata jauuuuhh..
ReplyDeleteSalah memperkirakan jarak dari tukang delman (emang tidak tahu, kan orang baru), yang katanya jauh, eh ternyata dekat.
Pengalaman yang seru. :D
Bangettttt!!! :D
DeleteJadi inget, saya juga setelah tinggal di rantau yang jalan rayanya gak rame jadi ngeper pas mau nyebrang di Jakarta yang jalannya rame minta ampun.
ReplyDeleteEh, ikut GA saya yuk...
GA? Whoww.. segera meluncurrr :)
Deletehahaha... ngakak sumpaaah.... jd inget kopdar milad, si guwe nunggu 2 jam di pangkalan ojek.. hahaha,
ReplyDeleteJyahahha,, padahal berangkat duluan enak yaaa... Nunggu di tekapenya :))
Deleteasik kayaknya kopda non......di setia budi ane juga sering kesasar padahal orang bandung masih aja nyasar di bandung
ReplyDeleteAsik bangeeettt... :D
Deletehihi. senyum2 baca tulisan ini. tau gak, sbenarnya kk juga trmasuk orang yg penakut kalo mau nyebrang, hha. tapi entah knp bisa brani klo jalan bareng org yg sama2 penakut juga, sok berani gitu lah, hehe. klo di mksar, mae itu sm kyak phuji astuty, takut jg tuh klo mslah nyebrang. nah kalo misalkan mae nyebrang, dan jlannya rame, sperti biasa mae lsg aja manggil "kak pipiiiiii" ntar aku lsg mncul disamping mae deh pegangin tangannya, wakakakak. *nostalgia* :))
ReplyDeleteah, serius jadi kangen mae. kangen jln bareng, kgn sarapan bareng, ngobrol dan tidur bareng d kamar Aisa, kangen mae yg suka nawarin bantuan klo aku lg panik/kerepotan >,< kangen panggilan kak pipinya, oiya kangen jg ngerasa jd "putri" di ekspedisi Tahura bersama 2 wnita gunung nan perkasa lainnya, yuni sm ajiw. ahh, kangen semuanyaaaaa.. >,<
ayoo..kapan dunk mudik ke Makassar nya? ditunggu banget banget... ;)
Ahhh... Kak Pipi... Aku speechless nihhh.... Terharuuuuuu.... Sun buat kak Pipi dari jauhhhh :-* :-* :-*
Deletesalah salah dikit tapi kan tetap bahagia toh :D
ReplyDeleteBetul betul betul :D
Deleteuntuk traveller seperti Rie, tumben ga cek Google maps dulu sebelum ke TKP
ReplyDeleteSaya emang bukan penggemar google maps mas Ario, jarang sekali saya pakai fitur itu di hengpong :|
Deletejajaran nanas2nya gak nahan jadi pingin ngerujak :)
ReplyDeleteWuihhh... *siapin cobek :))
Deletenanas di Bandung tuh..banyaknya di depan UPi
ReplyDeleteLha, itu kan fotonya emang di depan UPI :|
Deletesama kejadiannya kayak saya. waktu KKN di sebuah desa, pagi tu adlh pagi terakhir saya di desa krn siangnya kami sudah hrus meniggalkn desa tersebut. har sebelumnya anak2 di desa ngajak sy dan teman2 yg lain untk jln2 pagi stlh sholat subuh. kami di ajak ke sebuah tempat yg menurut mrk dekat dr rumah yg kami tempati...eh,,ternyata letaknya jauh...menurut mrk dekat tp menurut sy jauh...ckckck
ReplyDeleteHahaha... Iya betul. Standar orang tentang jauh dekat memang berbeda-beda :D
Deletenanas juga banyak di Belik - Pemalang...
ReplyDeletekesalahan selanjutnya apa?
Tunggu cerita selanjutnya :D
Deletedi setiabudi masih banyak loh tempat yg bagus lagi , ah jadi makin pengen balik nih :)
ReplyDeleteWaktu nya terbatas mbak... :)
DeleteMuahaaa.. Mau ke Lembang kan bisa naik angkot Stasiun Hall-Lembang tantee.. Kenapa mesti ke Terminal Ledeng. Hahaha.. Kalo yang di dalem terminal sih adanya Elf jurusan Subang.. :))
ReplyDeleteIyaaaa... omm.. Iyaaa... Kenapa baru kasih taunya sekarangg??? I-)
Deletewohooo, rapi ya kios nanasnya, kereeeenn :D
ReplyDeleteiyaaaa... hehe
Deletekesalahan fatal,.. saya gak ada disana ... >_<
ReplyDelete:D *cuma bisa pamer aja Teteh...
DeleteYah mubazir deh pengeluarannya... :P
ReplyDeleteHehe.. yang penting nyampekk :D
Deleteitun nanas semua #salah fokus :p
ReplyDeleteeeh itu pake rok mbolang gag salah yaa mbak, bisa keliling ndak pake keserimpet gitu kah :D
Hehe.. Hanya masalah kebiasaan saja :D
Deletewaaah banyak rumah spongebob :D hehe
ReplyDeleteHahaha.. Iya. Rumah spongebob :-bd
Deletetakjup sama serentetan nanas....
ReplyDeleteitu pasti pusat nanas serba ada yaa
Sepertinya begitu.. :)
Delete