Tugu Yogyakarta
Sekilas tentang Tugu Yogyakarta,
Kenapa saya tiba-tiba posting tentang Tugu Yogyakarta?
Jawabannya adalah karena sudah sejak lama saya berhasrat untuk mengambil gambar tugu ini, namun dalam beberapa kesempatan ke Jogja, baru kemarin tanggal 18 Juni 2014 jam 12 malam lebih sekian menit saya berhasil mewujudkannya. Yapp,. monumen yang menjadi simbol Jogja, yang hingga tengah malam pun masih ramai dijadikan tempat nongkrong sambil foto-foto para wisatawan ini merupakan obyek menarik untuk diambil gambarnya. Walopun saya tidak yakin yang berada disana adalah wisatawan asing (dari luar kota maksudnyah). Kayaknya yang sering nongkrong disana ya orang Jogja sendiri deh, atau, mahasiswa/pelajar/pekerja yang datang dari luar kota namun sudah berdomisili di Jogja untuk sekian lama :D
Selain itu, sebenarnya ada hasrat terpendam untuk 'bersaing' hasil foto Tugu Yogyakarta sama Arie dan om Tyo. Mereka sudah duluan mendapat kesempatan mengambil gambar tugu ini sejak lama. Jadi, kalo sekarang, boleh juga donk gantian saya yang pamer? B-)
Berbekal meja pedagang kaki lima yang (sepertinya) sedang tidak dipakai, saya mengambil gambar ini. Butuh beberapa kali jepretan dengan tiap jepretnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik. Belum lagi loading saat penyimpanan gambar, membuat perjuangan mengambil gambar ini lumayan berat juga. Beruntungnya tengah malam itu masih ada beberapa kendaraan berseliweran, sehingga efek light panting-nya juga masih dapat. Walopun gak bisa se-ramai punya Arie dan se-high angle seperti punya om Tyo. Huuhuuuu... #:-S
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau monumen yang sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwono I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan jalan Jenderal Sudirman dan jalan Pangeran Mangkubumi ini mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.
Pada saat meditasi, konon sultan Yogyakarta menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap ke puncak Gunung Merapi.
Tugu Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Yogyakarta, dan sering dikenal dengan istilah "Tugu Pal Putih" (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa jalan Malioboro, jalan Mangkubimu, Tugu, dan jalan Monumen Yogya Kembali akan membentuk satu garus lurus persis dengan arah ke puncak Gunung Merapi. (sumber: wikipedia)
Kenapa saya tiba-tiba posting tentang Tugu Yogyakarta?
Jawabannya adalah karena sudah sejak lama saya berhasrat untuk mengambil gambar tugu ini, namun dalam beberapa kesempatan ke Jogja, baru kemarin tanggal 18 Juni 2014 jam 12 malam lebih sekian menit saya berhasil mewujudkannya. Yapp,. monumen yang menjadi simbol Jogja, yang hingga tengah malam pun masih ramai dijadikan tempat nongkrong sambil foto-foto para wisatawan ini merupakan obyek menarik untuk diambil gambarnya. Walopun saya tidak yakin yang berada disana adalah wisatawan asing (dari luar kota maksudnyah). Kayaknya yang sering nongkrong disana ya orang Jogja sendiri deh, atau, mahasiswa/pelajar/pekerja yang datang dari luar kota namun sudah berdomisili di Jogja untuk sekian lama :D
Selain itu, sebenarnya ada hasrat terpendam untuk 'bersaing' hasil foto Tugu Yogyakarta sama Arie dan om Tyo. Mereka sudah duluan mendapat kesempatan mengambil gambar tugu ini sejak lama. Jadi, kalo sekarang, boleh juga donk gantian saya yang pamer? B-)
ini jepretan saya. captionnya, "Tugu Jogja Dijual???" :)) |
Ini jepretan om Tyo |
Ini jepretan Arie |
Berbekal meja pedagang kaki lima yang (sepertinya) sedang tidak dipakai, saya mengambil gambar ini. Butuh beberapa kali jepretan dengan tiap jepretnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik. Belum lagi loading saat penyimpanan gambar, membuat perjuangan mengambil gambar ini lumayan berat juga. Beruntungnya tengah malam itu masih ada beberapa kendaraan berseliweran, sehingga efek light panting-nya juga masih dapat. Walopun gak bisa se-ramai punya Arie dan se-high angle seperti punya om Tyo. Huuhuuuu... #:-S
Asiiiik :D
ReplyDeleteAku suka flare nya, mba. Keren!
Walaupun minus nya ada juga, terlalu terang dan kendaraannya sedikit sepi. hehe
Flare itu apaa yohh?? :-/
DeleteYaaa kan udah dibilang itu jam duabelasmalamlebihdikit. Adanya waktunya jam segituu. Seminggu di Jogja bener-bener kurang tidur deh!
Tugu ini memang menjadi langganan obyek foto bagi para penikmatnya...termasuk saya juga saat berada di jogya beberapa waktu lalu....
ReplyDeletekeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
Salaaamm... salam coto makassar. Heheheh :D
DeleteSalah satu tempat yang identik dengan Yogyakarta, uhuuuk duluh dakuh pernah duduk-duduk memandang Tugu Jogja semalaman...
ReplyDeleteCiyeee ciyeeee,.. ada yang bernostalgia nih habis baca tulisanku :">
DeletePenasaran banget apakah pake hape biasa bisa motret dgn kecepatan tertentu sampai cahaya kendaraan lewat jadi indah begitu...
ReplyDeleteKalo hengpongnya punya pengaturan manual untuk shutter speed, ISO, n focal length, pasti bisa ;)
Deletebagusnya ada warna2 lampu gitu
ReplyDeleteiyaa mbak. Itu namanya light painting :)
Deletesimbol jogja itu...
ReplyDeleteBangett donk :D
DeleteDi setiap daerah pasti punya tugu semacam ini ya mbak?
ReplyDeleteoya, ijin saya follow blognya :)
Tidak selalu dalam bentuk Tugu. Tapi umumnya tiap daerah punya 'sesuatu' yang menjadi ciri khas nya.
DeleteMoggo,.. :)
cakep gambarnya, Mae. :D
ReplyDeleteAku nya enggak cakep Ila? *ehh
DeleteMBAAAA SAYA BELUM KESAMPAIAN FOTO TUGU JOGJA T_______T
ReplyDeleteliburan april kemarin udah grasah grusuh dan ujung-ujungnya malah belum kesampaian nih foto foto d tugu Jogja....
btw cakep bingit fotonya mba :)
kalo gitu kudu balik ke Jogja lagiii. Hehe.. insyaAllah akan ada kesempatan untuk foto disana :)
Delete